Hampir Seribu Ternak di Kabupaten Cirebon Terjangkit PMK, Penanganan Tak Maksimal Karena Obat Tak Cukup
Terasjabar.id - Jumlah hewan ternak di Kabupaten Cirebon yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali bertambah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, mengatakan, pada pekan lalu kasus PMK di Kabupaten Cirebon hanya mencapai 748 kasus.
Namun, menurut dia, saat ini tercatat sebanyak 899 ekor hewan ternak dari mulai sapi hingga kerbau di Kabupaten Cirebon yang terjangkit PMK.
"Saat ini, kami mencatat ada 819 sapi dan 80 kerbau yang terjangkit PMK," ujar Asep Pamungkas saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Sabtu (18/6/2022).
Ia mengatakan, petugas Puskeswan se-Kabupaten Cirebon juga disiagakan selama 24 jam untuk menangani ratusan ternak yang terjangkit PMK tersebut.
Pihaknya mengakui, saat ini persediaan obat dan vitamin untuk hewan ternak yang terjangkit PMK menipis, sehingga penanganannya belum maksimal.
Bahkan, pemberian obat ke hewan ternak yang terjangkit PMK juga tergolong seadanya, karena hingga kini anggaran penanganannya belum tersedia
"Kami juga agak kesulitan untuk deteksi dini PMK, karena tempat pengecekannya juga belum ada di Kabupaten Cirebon," kata Asep Pamungkas.
Asep menyampaikan, ratusan ternak yang terjangkit PMK tersebar di sejumlah peternakan yang berada di 17 kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
Kasus PMK pertama kali ditemukan di Kabupaten Cirebon pada pertengahan Mei 2022, dan hingga kini penyebarannya semakin meluas.
Namun, pihaknya memastikan sejauh ini kasus PMK di Kabupaten Cirebon hanya ditemukan pada sapi dan kerbau, bahkan jumlahnya pun kian bertambah.
"Hingga kini, tidak ada laporan kasus PMK yang menjangkit hewan ternak selain sapi dan kerbau di Kabupaten Cirebon," ujar Asep Pamungkas.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Hampir Seribu Ternak di Cirebon Terjangkit PMK, Penanganan Tak Maksimal Karena Obat Tak Cukup, https://jabar.tribunnews.com/2022/06/18/hampir-seribu-ternak-di-cirebon-terjangkit-pmk-penanganan-tak-maksimal-karena-obat-tak-cukup.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto