Upaya Pencarian Emmeril Kahn, Menggunakan 2 Jenis Drone Teknologi Tinggi

Upaya Pencarian Emmeril Kahn, Menggunakan 2 Jenis Drone Teknologi Tinggi
Kompas.com/KBRI Bern via 20 Minuten -- Media Swiss ikut memberitakan hilangnya anak Ridwan Kamil di Sungai Aaree.
Editor: Epenz Hot News —Sabtu, 28 Mei 2022 14:27 WIB

Terasjabar.id - Hari ketiga pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Bern, Swiss, akan dilakukan oleh jajaran polisi setempat, polisi sungai, dan pemadam kebakaran, Sabtu (28/5/2022).

Pencarian akan dilakukan menggunakan perahu dan drone berteknologi tinggi.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan, pencarian akan dilakukan sejak pagi hari sampai selesai, dengan lebih intensif menggunakan pemindaian drone dan perahu.

Ia mengatakan, drone pemindai suhu tubuh atau thermal sempat digunakan untuk mencari putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut selama lima belas menit, sekitar 10 menit setelah Emmeril dilaporkan hilang.

Sedangkan drone yang akan digunakan pada pencarian hari ketiga, katanya, merupakan drone pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai.

Drone ini akan mencitrakan sungai sehingga akan membantu pencarian Emmeril.

"Hari ini, Sabtu 28 Mei 2022, Tim SAR masih melakukan pencarian ril. Metode pagi ini lebih intensif dengan boat search dan drone menyisir tepian sungai dan melakukan penyelaman," katanya melalui konferensi pers digital di Gedung Pakuan, Sabtu (28/5/2022).

Ia mengatakan, dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga.

"Hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdekteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," katanya.

Pada prinsipnya, katanya, setiap metode yang dimungkinkan akan dilakukan agar pencarian berjalan optimal.

Ia mengatakan penyelaman pun akan disesuaikan dengan situasi. Mengingat danau yang menjadi muara dan sungai Aare memiliki air yang dingin dan keruh karena berasal dari salju yang meleleh. Kristal putih dari lelehan salju ini membuat air keruh dan meyulitkan penyelaman.

"Suhu air di sungai sekitar 16 derajat Celcius dengan tingkat kekeruhan yang agak keruh dibandingkan situasi optimal yang air biru bening kalau musim panas. Apakah itu (ada kemungkinan) hipotermia, belum bisa saya katakan, nanti ahli yang menyampaikan. Kita menunggu perkembangan lebih lanjut," katanya.

Ia mengatakan penyusuran pada penelusuran awal, dilakukan dari lokasi awal, ke lokasi hilang kontak. Di sisi sungai 7 kilometer ke hilir. Di akhir pencarian hari kedua, ia pun mendampingi ayah Emmeril, yakni Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan istri untuk menemui tim SAR yang bertugas di lapangan.

"Tim SAR menyatakan bahwa upaya pencarian Eril adalah prioritas. Mereka melakukan berbagai metoda yang tersedia. Kita dalam koordinasi penuh 24 jam. Kita bisa tahu real time. Polisi membuka jalur dengan pihak KBRI. KBRI juga berkoordinasi dengan Kemenlu terkait dengan perkembangan situasi dan pencarian Eril dan upaya apa yang bisa dioptimalkan untuk mendukung otoritas di Swiss memencari Eril," katanya.

Kronologi

Kejadian ini terjadi siang hari waktu Swiss dalam kondisi cuaca cerah.

Eril berenang di Sungai Aare, Bern bersama adik dan kawannya.

Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras.

Sebelumnya, ia juga sempat mendapat bantuan dari kawannya, namun upaya tersebut tidak berhasil.

Tim SAR dan pihak kepolisian Swiss pun langsung terjun dalam upaya pencarian Eril.

Diketahui, saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss setelah menerima kabar musibah tersebut dan saat ini telah bertemu dengan keluarga di sana.

Banyak Turis Tenggelam di Sungai Aare

Diwartakan Tribunnews.com, ternyata, hilangnya Eril di Sungai Aare bukanlah kejadian baru.

Menurut data Kantor Polisi Bern, banyak orang asing tenggelam di Sungai Aare karena tak tahu bahayanya berenang di sungai tersebut.

Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, rata-rata ada 40 orang yang tenggelam dalam setahun.

Dari jumlah tersebut, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki laki.

Di Sungai Aare yang membelah Kota Bern, meskipun tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korban memang merupakan kalangan pengungsi atau turis asing.

"Sebagian besar korban masih muda. Kurang tahu soal kondisi sungai setempat, sekaligus meremehkannya," tulis Der Bund, koran dari Bern.



Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Upaya Pencarian Emmeril Kahn, Gunakan 2 Jenis Drone Teknologi Tinggi, Termasuk Drone Pemindai Suhu, https://jabar.tribunnews.com/2022/05/28/upaya-pencarian-emmeril-kahn-gunakan-2-jenis-drone-teknologi-tinggi-termasuk-drone-pemindai-suhu?page=all.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti

Emmeril Khan Mumtadz Putra Ridwan Kamil Swiss Terseret Arus


Loading...