Kecelakaan Maut di Ciamis, Rumah Hancur, Rita Sempat Gundah Tas Uangnya Hilang, Ternyata Ketemu di Sini

Kecelakaan Maut di Ciamis, Rumah Hancur, Rita Sempat Gundah Tas Uangnya Hilang, Ternyata Ketemu di Sini
Tribun Jabar/Andri M Dani -- Kondisi Tanjakan Pari di Dusun Paripurna, Ciamis. Di lokasi ini sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan dan bangunan.
Editor: Epenz Hot News —Senin, 23 Mei 2022 08:55 WIB

Terasjabar.id - Peristiwa kecelakaan maut di Ciamis, Sabtu (21/5/2022), pukul 18.00 petang tidak hanya menewaskan 4 korban.

Bus wisata PO Pandawa bernomor polisi DK 7307 WA tersebut mengalami rem blong di Tanjakan Pari, Jalan Raya Panjalu-Panumbangan hingga merusak 3 rumah warga.

3 rumah warga tersebut terletak di Dusun Paripurna, RT 20/07, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis.

Yakni rumah Asep Mashuri, rumah sekaligus bengkel milik Erwin Nipan, dan yang paling parah rumah Ibu Yeti.

Rumah ibu Yeti jebol kedua dinding tengah rumahnya, dan puing-puing temboknya tersungkur masuk sumur.

Ketiga rumah yang pemiliknya satu keluarga bersaudara itu saling berdempetan berada persis di sisi jalan raya Panjalu-Panumbangan.

Meski rumah dan bengkelnya termasuk sebuah motor yang di bengkel rontok disambar bus yang tiba-tiba nyelonong Sabtu petang tersebut, Rita (28) mengaku tetap bersyukur.

Karena ia bersama suaminya, Erwin Nipan, dan anaknya selamat.  

Namun ibu beranak satu sempat gundah karena sebuah tas berisi surat-surat penting seperti ijazah, KK, sertifikat, sejumlah fotokopi surat-surat penting serta uang tunai Rp 2 juta tidak ditemukan.

Beruntung ketika warga bergotong royong membersihkan puing-puing runtuhan rumah Rita Minggu (22/5/2022) sore, tas cokelat muda berisi surat-surat penting serta uang tunai Rp 2 juta tersebut ketemu.

Tas tersebut tertimbun runtuhan tembok di salah satu sudut rumah.

“Alhamdulillah ketemu,” tutur Rita kepada Tribun dengan wajah ceria sembari memperlihatkan tas cokelat muda yang berisi surat-surat penting tersebut.

”Uangnya juga masih utuh,” ujarnya.

Menyusul kejadian nahas tersebut, kini Rita bersama suami dan anaknya mengungsi ke rumah orangtuanya yang masih berada di lingkungan yang sama.

KNKT Periksa Bangkai Bus

Bangkai bus PO Pandawa  DK 7307 WA yang Minggu (22/5/2022) siang sudah terparkir di  rest area SPBU Nagrak Ciamis setelah dievakuasi dari lokasi kejadian di Tanjakan Pari Panumbangan.

Bus yang rusah parah tersebut langsung dicek kondisinya oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Minggu siang personel KNKT meneliti kondisi bangkai bus didampingi petugas uji KIR (pemeriksaan kendaraan) Dishub Ciamis serta personel Satlantas Polres Ciamis.

Secara detail bangkai bus yang sudah ringsek tersebut diteliti, sejumlah komponen bus bahkan diamankan seperti speedo meter.

Speedometer yang menunjukkan data kecepakatan bus saat terjadi kecelakaan maut di Tanjakan Pari jalan raya Panjalu-Panumbangan tersebut.

Komponen lain yang dicek kondisinya seperti rem, kondisi ban, mesin dan lainnya.

Objek yang diteliti tidak hanya difoto tetapi juga divideo untuk mendapatkan gambaran objektif penyebab kenapa terjadi kecelakaan bus yang membawa penumpang rombongan peziarah  yang telah menelan korban 4 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka tersebut.

Peristiwa kecelakaan maut di Ciamis, tepatnya di Tanjakan Pari, yang menewaskan 4 orang korban Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00 petang mendapat perhatian serius Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub, Budi Setiadi.

Dirjen Hubdar, Budi Setiadi dan rombongan  meninjau langsung lokasi kejadian di Dusun Paripurna, RT 20/07, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Minggu (22/5/2022) siang.

Budi Setiawan kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian Minggu mengatakan kondisi jalan raya Panjalu-Panumbangan yang sempit tidak layak untuk dilalui bus besar, misalnya bus pariwisata.

Mengingat kondisi jalan raya yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jabar tersebut sempit (lebarnya hanya 5,5 meter), berada daerah tebing dan jurang.

Kemudian terdapat tanjakan berbelok yang berbahaya, rawan kecelakaan.

Dengan berkembangnya wisata religi (rute Cirebon-Situ Lengkong Panjalu Ciamis-Pamijahan Tasikmalaya), jalur jalan raya Panjalu-Panumbangan yang sempit tersebut sering dilalui bus besar, bus pembawa rombongan peziarah.

Kondisi tersebut cukup membahayakan pengguna jalan, penumpang maupun warga.

Solusinya menurut Dirjen Hubdar, Budi Setiadi, fisik jalan raya Panjalu-Panumbangan harus diperlebar.

“Kalau tidak mungkin diperlebar, kami akan pasang rambu-rambu. Hanya bus kecil yang diperbolehkan lewat,” tegas Dirjen Hubdar Budi Setiadi.

Sedangkan  bus pariwista Pandawa dengan pelat nomor DK 7307 WA yang mengalami kecelakaan yang menyebabkan 4 korban meninggal dan puluhan luka-luka tersebut menjadi perhatian Ditjen Hubdar tentang izin operasionalnya.

Dua Korban Warga Desa Setempat

Dua dari empat korban meninggal pada peristiwa kecelakaan maut di Ciamis merupakan warga Dusun Pari, Desa Payungsari.

Kecelakaan melibatkan bus peziarah di Tanjakan Pari jalan raya Panjalu-Panumbangan, Blok Dusun Paripurna, RT 20/07, Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis.

Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00.

Korban meninggal asal Dusun Pari adalah Ny Enok (55) dan keponakannya Feri (30).

Ny Enok yang sehari-hari berprofesi sebagai sinden tersebut meninggal lokasi kejadian dengan kondisi yang menggenaskan.

Sementara Feri mengalami luka-luka cukup parah meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Ciamis.

Waktu kejadian Ny Enok naik motor yang dikemudikan keponakannya, Feri tersebut.

“Sore itu menjelang magrib Ibu Enok dalam perjalanan menuju Panumbangan, rencananya mau berobat ke klinik karena sakit. Beliau membonceng sepeda motor yang dikemudikan oleh keponakannya Feri,” ujar Kades Payungsari, Asep Ramdani Hidayat SIp kepada Tribun, Minggu (22/5/2022).

Menurut Kades Asep Ramdani, Ibu Enok sehari-hari berprofesi sebagai sinden.

Informasi yang diperoleh Tribun, saat dalam perjalanan dari Pari menuju Panumbangan (arah Panjalu menuju Panumbangan) dari arah belakang korban muncul bus besar yang oleng seperti tidak terkendali.

Bus yang membawa rombongan pezaiarah yang meluncur dari yang sama tersebut menyambar sepeda motor yang dikendarai Feri.

Akibat hantaman kuat dari bus, Ny Enok terpental dari sepeda motor yang dikendarai Feri.

Korban tersungkur masuk kolong mobil boks. Feri juga terjatuh.

Setelah menabrak sepeda motor yang dikendarai Feri, mobil bus tersebut juga menghantam mobil boks hingga ringsek.

Setelah itu bus menghantam tiga rumah warga yang berada di kanan jalan arah kanan jalan dari arah Panjalu.

Masing-masing rumah Asep Mashuri, rumah sekaligus bengkel milik Erwin. Kemudian bus nyungsep masuk rumah Ibu Yetti.

Ketiga rumah yang pemiliknya bersaudara tersebut saling berdempetan.

“Waktu bus sudah nyangsang di rumah Ibu Yeti, kami berdatangan menyelamatkan Ibu Enok dan Feri. Ibu Enok sudah ada di dalam kolong mobil boks. Sewaktu dievakuasi beliau sudah meninggal. Setelah itu jasad  beliau dibawa ke Puskesmas Payungsari,” ujar Agus Gunawan (55), saksi mata yang rumahnya terpaut hanya 2 rumah dari lokasi bus berhenti di rumah ibu Yeti.

Setelah sempat disemayamkan di Puskesmas Payungsari, menurut Kades Asep Ramdani Hidayat, jenazah Ibu Enok dimakamkan Sabtu malam itu juga di pemakaman umum TPU Dusun Pari.

“Sedangkan jenazah Feri dimakamkan tadi pagi pagi di pemakaman yang sama. TPU Pari,” ujar Kades Payungsari, Asep Ramdani Hidayat.

Dan ahliwaris almarhumah Ny Enok dan almarhum Feri, menurut Kades Asep, sudah menerima santuan klaim asuransi dari Jasa Raharja.

“Ahli waris kedua korban tadi siang sudah menerima santunan dari Jasa Raharja, masing-masing Rp 50 juta,” katanya.

Akibat kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata pembawa rombongan perziarah yang  dalam perjalanan dari Situ Lengkong menuju Pamijahan tersebut, tidak hanya menyebabkan dua warga Desa Payungsari meninggal dunia.

Tiga rumah warga porakporanda dihantam bus. Dua sepeda motor milik warga Payungsari ringsek yakni sepeda motor yang dikemudikan Feri dan sepeda motor yang berada di bengkel Erwin yang porak poranda bagian depannya.

Antena parabola dan atap bagian teras rumah Sutiah diseberang 3 rumah yang dihantam bus tersebut juga rusak akibat disambar bus wisata PO Pandawa  itu.

“Kami juga sedang memperjuangkan agar ketiga rumah warga kami yang rusak akibat dihantam bus bisa segera diperbaiki kembali. Hari ini warga bergotong royong menyingkirkan puing-puing runtuhan rumah,” ujar Kades Payungsari Asep Ramdani Hidayat S.Ip.



Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rumah Hancur akibat Kecelakaan Maut, Rita Sempat Gundah Tas Uangnya Hilang, Ternyata Ketemu di Sini, https://jabar.tribunnews.com/2022/05/23/rumah-hancur-akibat-kecelakaan-maut-rita-sempat-gundah-tas-uangnya-hilang-ternyata-ketemu-di-sini?page=all.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Seli Andina Miranti

Kecelakaan Maut Bus wisata PO Pandawa Tanjakan Pari


Loading...