Pergerakan Macan Tutul 'Rasi' Semakin Meluas Masuk ke Hutan Gunung Ciremai

Pergerakan Macan Tutul 'Rasi' Semakin Meluas  Masuk ke Hutan Gunung Ciremai
Editor: Epenz Teras Kuningan —Senin, 11 April 2022 10:48 WIB

Kuningan, Terasjabar.id - Macan Tutul Jawa Betina yang diberi nama Rasi sejak dilepasliarkan dikawasan Taman Naaional Gunung Ciremai (TNGC) 5 Maret 2022 hasil pantauan ternyata pergerakannya semakin meluas.


Pelepasliaran itu dilakukan oleh Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem, Ammy Nurwati, mewakili Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Sejak dilepasliarkan Macan Tutul Jawa Betina yang diberi nama Rasi itu, hingga saat ini sudah menghuni 32 hari di kawasan TN Gunung Ciremai.

Gambar
Dalam proses pelepasliaran, Balai TNGC bekerjasama dan berkoordinasi dengan Balai Besar KSDA Jawa Barat, Gembiraloka Zoo, Sintas Indonesia, dan PPS Cikananga. Memasuki habitat baru yang sebelumnya berada di kandang PPS Cikananga pasti memerlukan adaptasi ekstra. Dilansir dari hasil pemetaan pergerakan yang dipetakan oleh tim Macan Tutul (Matul) TNGC, pergerakan Rasi semakin meluas. Setelah pelepasliaran yang dilakukan tanggal 5 Maret 2022, Tim Matul secara rutin memantau pergerakan Rasi. Berdasarkan sinyal dari GPS Colar yang dipasang di leher Rasi, pada minggu pertama dan kedua, pergerakan Rasi masih seputaran kandang habituasi. Hal ini merupakan naluri dan insting sang predator yang masih terbiasa dengan kandang habituasi yang dihuni selama 30 hari
Teguh Setiawan, Kepala BTNGC dalam siaran Persnya menyatakan, "setelah 1 bulan pasca release Rasi, pergerakannya menunjukan ke arah lebih masuk ke kawasan dan semakin meluas. Rasi makin pede", ungkapnya.


Terpisah, Robi Gumilang, Ketua Tim Matul TNGC menjelaskan, pemantauan posisi Rasi terus dilakukan setiap hari untuk mengetahui blok mana saja yang sudah dilalui Rasi. Dari hasil pemantauan, pada tanggal 5 April 2022, saat ini Rasi sudah memasuki zona rimba dengan ekosistem hutan alam. Berdasarkan beberapa literature, daerah jelajah Macan Tutul Jawa mencapai 10-15 km, tergantung dari jumlah individu yang ada. Semakin banyak individu Macan Tutul Jawa yang menghuni hamparan kawasan hutan, maka daerah jelajahnya akan semakin kecil. Macan Tutul Jawa merupakan jenis satwa soliter yang tidak membentuk suatu kelompok seperti halnya jenis mamalia lain yaitu primata.Kabar baik ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat mengenai pergerakan Rasi yang cenderung ke arah pemukiman warga.

Gambar
Sebagai salah satu satwa liar, secara naluri pasti akan memilih untuk menjauhi manusia dan mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman. Adanya konflik antara manusia dan satwaliar disebabkan perubahan ekosistem yang seharusnya menjadi habitatnya. Kita berharap di bulan Ramadhan ini Rasi bertemu dengan Slamet Ramadan dan segera melakukan perkawinan, agar spesies kunci ini terus berkembang populasinya sebagai top predator, penyeimbang dalam kehidupan ekosistem di kawasan hutan TNGC. (H. Aboy)

Macan Tutul Rasi Gunung Ciremai Kawasan TNGC Lepasliarkan Satwa Liar


Loading...