Fakta-fakta Pengeroyokan Kakek 89 Tahun, Ditinggal dalam Kondisi Babak Belur hingga Keluarga Curiga

Fakta-fakta Pengeroyokan Kakek 89 Tahun, Ditinggal dalam Kondisi Babak Belur hingga Keluarga Curiga
Tribunnews.com
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 25 Januari 2022 12:06 WIB

Terasjabar.id - Berikut ini fakta-fakta pengeroyokan yang dialami kakek 89 tahun berinisial HW di Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Kejadian tragis menimpa WH (89) yang mengemudikan mobilnya nasibnya diteriaki maling lalu dikejar massa hingga tewas dikeroyok.

Bahkan sebelumnya, video saat dikerja massa yang terdiri dari sekelompok pemuda berteriak maling kepadanya viral di media sosial.

WH yang seorang pengendara mobil dibuntuti hingga akhirnya tewas dikeroyok di Jalan Pulokambing, kawasan JIEP, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.

Sempat berusaha pergi dari kejaran massa, WH (89) dikeroyok oleh massa hingga tewas setelah mobil korban berhasil diberhentikan.

Diketahui, korban bukanlah maling, dan mobil yang ia kendarai merupakan mobil miliknya sendiri.

Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, saat ini telah diumumkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan ada 14 pelaku yang terlibat dalam kasus ini.

Empat di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah empat tersangka totalnya. Peran-perannya masih kami dalami," kata Kombes Zulpan dihubungi Senin (24/1/2022).


Berikut ini adalah fakta-fakta seputar kasus pengeroyokan kakek 89 tahun di Cakung, Jakarta Timur.

1. Ditinggal Begitu Saja

Seusai dikeroyok oleh para pelaku, korban diketahui ditinggal begitu saja di tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak kepolisian yang sedang berpatroli sempat mendatangi TKP karena mendapat laporan adanya pencurian kendaraan mobil.

Sesampainya di TKP, polisi menemukan sebuah mobil Toyota Rush berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi B 1859 SYL.

Mobil sudah dalam kondisi rusak, sedangkan tak jauh dari mobil terdapat korban sudah dalam kondisi tewas dan penuh luka.

2. Dicurigai Ada Dalang

Terkait kasus ini keluarga korban menduga ada faktor kesengajaan dan ada dalang yang menginginkan korban tewas.

Keluarga korban lewat kuasa hukumnya Freddy Y. Patty menyatakan kecurigaan akan adanya sosok dalang dalam kasus pengeroyokan WH.

"Buat kami ini bukan sekedar pengeroyokan biasa," kata Freddy, Senin (24/1/2022).

"Ini pasti ada dalangnya, ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi, ini keyakinan keluarga," sambungnya.

Pihak keluarga kini berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap WH.

"Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor, di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi," tegas Freddy.

3. Korban Tak Dengar Diteriaki

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi AKBP Ahsanul memastikan bahwa HM bukanlah pelaku pencurian.

Diketahui korban memang sempat menabrak pemotor.

"Informasinya korban sempat nabrak pemotor. Jadi diprovokasiin maling oleh pemotor yang mengejar," ujar AKBP Ahsanul.

"Korbannya sudah usia 89 tahun, jadi sudah tidak mendengar dengan baik. Kami dapat informasi dari hasil pemeriksaan saya dengan anak korban beliau bahwa korban sudah uzur, sudah 89 tahun, jadi enggak denger kalau ada teriakin seperti itu," terangnya.

4. Pengakuan Saksi Mata

Saksi mata bernama Kirun (32) mengaku melihat detik-detik mobil korban terpaksa berhenti karena tak mampu lagi berjalan.

"Saya lihat ban bagian kanan pecah dua-duanya (depan, belakang). Berhenti karena mobilnya sudah enggak bisa jalan karena tinggal pelek saja," kata Kirun di Jakarta Timur, Minggu (24/1/2022).

Kirun melihat bagaimana korban tak berdaya melawan puluhan pelaku hingga akhirnya tewas.

"Setelah makin banyak polisi saya dekati, saya lihat korbannya kakek-kakek. Di dalam mobil ada gendongan bayi, tongkat (alat bantu jalan). Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling," ujarnya.

"Pelakunya masih remaja semua, paling SMA-lah. Saya enggak tahu mereka mabok atau bagaimana sampai tega mukulin orangtua begitu. Pokoknya mereka bukan warga sini (Cakung)," tutur Kirun.

Menurut pengakuan Kirun, pelaku pengeroyokan bukanlah warga sekitar Cakung.

5. Masalah Sengketa Tanah

Freddy selaku kuasa hukum keluarga korban menyampaikan, WH tidak memiliki musuh spesifik yang diketahui oleh pihak keluarga.

Namun korban memang memiliki masalah sengketa tanah melawan seseorang.

"Sejak tahun 1978 sampai hari ini beliau punya tanah di Tangerang dan sampai saat ini masih proses persidangan, 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum pernah selesai," kata Freddy.

"Dengan lawannya, Suherman Miharja. Sementara ini dari keluarga mungkin belum mengarah ke sana. Kami belum bisa menuduh siapapun," sambungnya.

Sebelum korban meninggal, keluarga mengaku tidak menerima teror apapun yang berniat mencelekai WH. 

(TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)



Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta-fakta Pengeroyokan Kakek 89 Tahun, Ditinggal dalam Kondisi Babak Belur hingga Keluarga Curiga, https://jabar.tribunnews.com/2022/01/25/fakta-fakta-pengeroyokan-kakek-89-tahun-ditinggal-dalam-kondisi-babak-belur-hingga-keluarga-curiga?page=all.

Kakek 89 Tahun Viral Cakung Jaktim


Loading...