Klarifikasi Konvoi Mobil yang Disetop Polisi di Tol Andara

Klarifikasi Konvoi Mobil yang Disetop Polisi di Tol Andara
Foto: Instagram @akbarrais. Bukan sengaja berhenti, konvoi mobil di tol Andara disetop polisi.
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 24 Januari 2022 13:59 WIB

Terasjabar.id - Sat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya menghentikan konvoi mobil di tol Andara, Minggu (23/1/2022). Polisi menganggap konvoi mobil tersebut mengakibatkan kemacetan lantaran melakukan kegiatan pengambilan gambar. Salah satu peserta konvoi, Akbar Rais, memberikan klarifikasinya kepada detikcom.
TMC Polda Metro Jaya menginformasikan bahwa mereka telah melakukan teguran terhadap rombongan mobil. "Sat PJR melakukan penindakan kepada para pengemudi kendaraan mobil mewah yang beriringan yang sedang melaksanakan dokumentasi di dalam ruas tol sehingga menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengemudi lain," tulis akun Instagram @tmcpoldametrojaya, Minggu (23/1/2022).

Konvoi itu diketahui berlangsung pada Minggu (23/1/2022) pagi pukul 10.45 WIB, tepatnya di Km 02+400 tol Andara, Jakarta Selatan. Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol menyebut pihaknya telah memberikan teguran kepada para pengemudi mobil tersebut.

"Dilakukan peneguran kendaraan mobil mewah yang beriringan yang sedang melaksanakan dokumentasi di dalam tol," kata Sutikno dalam keterangannya, Minggu (23/1/2022).

Kejadian ini dianggap mengganggu para pengguna jalan lainnya. "Lebih dari 7 (mobil) sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain," sambung Sutikno.

Polisi tegur rombongan mobil foto-foto di tol Andara Foto: Dok. TMC Polda Metro Jaya
Klarifikasi Peserta Konvoi

Akbar Rais, salah satu peserta konvoi memberikan klarifikasinya. Hal pertama yang ingin diluruskan Akbar adalah terkait peserta konvoi, yang sebenarnya bukan pengguna mobil mewah seluruhnya. Akbar mengatakan konvoi itu terdiri dari 20-30 mobil dan mayoritas bukan mobil mewah.

"Kalau bicara mobil mewah itu kan ada Lamborghini, Ferrari. Ini bukan mobil mewah-mewah semua. Masih ada BMW E36, BMW E30, Subaru, serta Jimny. Jadi kita campur-campur, nggak semuanya mobil mewah. Mungkin kalau di kamera tampak dua mobil Porsche yang terkesan mewah," kata Akbar kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (24/1/2022).

Poin kedua yang ingin diklarifikasi Akbar adalah terkait informasi yang mengatakan bahwa konvoi mobil tersebut bikin macet jalan lantaran mobil berhenti untuk kegiatan dokumentasi atau pengambilan gambar.

Akbar menjelaskan, iring-iringan mobil memang sempat melambat lantaran terhambat mobil petugas DLLAJ (Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya) yang berjalan pelan di depan rombongan mobil. Sebelumnya petugas DLLAJ itu menegur konvoi mobil karena melakukan pengambilan gambar.

Peristiwa itu terjadi sesaat setelah konvoi mobil putar balik untuk menuju ke kawasan Pondok Indah. Rombongan mobil yang sedang berjalan tiba-tiba disetop petugas DLLAJ.

"Pada saat putar balik, kan kita masuk jalan tol. Namanya kita rombongan mobil, 20-30 mobil, pastinya baru masuk dalam tol ya pelan-pelan dulu dong. Kita pelan-pelan bukan berarti kita pelan, tapi karena kita takut ada mobil yang dari sebelah kanan," kata Akbar.

"Saat kita lagi jalan, tiba-tiba rombongan depan itu diberhentikan sama (petugas) DLLAJ. Katanya, nggak boleh pakai kamera. Kemudian cam car-nya kita tutup (sesuai instruksi). Ya udah, kita mau jalan itu terhambat, karena di depan ada mobil DLLAJ, jalannya pelan di jalur satu. Jadi mau nggak mau teman-teman pada ngambil jalur dua dan jalur tiga untuk nyalip," sambungnya lagi.

"Nah pada saat kita jalan, ada satu mobil Mercy yang kencang banget, tiba-tiba ngambil bahu jalan, terus tiba-tiba di belakangnya ada mobil polisi ngejar, dari bahu jalan juga, kencang banget. Kita pikir, mungkin (Mercy itu) lagi dikejar polisi. Kita jalan nih biasa karena terhalang sama DLLAJ itu, saat kita jalan tiba-tiba jalan di depan ditutup sama polisi. Itu tiga baris jalan tol semuanya ditutup. Lalu kita mau lewat mana?" ujarnya.

Menurut Akbar, alasan polisi menyetop konvoi mobil itu karena dianggap berjalan lambat, sehingga ikut menghambat pengendara lain. Padahal, menurut dia, rombongan mobil melambat karena di depannya ada mobil petugas DLLAJ yang jalannya pelan di jalur satu, atau jalur paling kiri.

[Halaman selanjutnya: konvoi mobil tidak berhenti di jalan tol untuk foto-foto]

Polisi tegur rombongan mobil foto-foto di tol Andara Foto: Dok. TMC Polda Metro Jaya
Akbar menjelaskan bahwa foto-foto yang diunggah di Instagram TMC Polda Metro Jaya keadaannya ketika konvoi mobil diberhentikan, jadi kesannya mobil menumpuk 'akibat' konvoi. Ia juga mengatakan bahwa konvoi mobil tetap teratur, yakni dua baris dengan setiap baris ada sekitar 15 kendaraan yang berjajar. Sementara di lajur ketiga atau paling kanan, diisi oleh pengendara lain di luar rombongan mobil tersebut.

"Jadi nggak sesuai framing kita berhenti di jalan untuk foto-foto, saya juga bukan orang bodoh yang berhenti di tengah nutupin jalan tol. Kita kan juga tahu etika, kita tahu aturan, kita nggak mungkin macam-macam," lanjut pria yang juga seorang drifter itu.

"Saat kita balik, pas baru masuk tol, misal ada 30-an mobil, berarti kalau dua jalur itu ada sekitar 15 mobil di setiap baris. Pada saat ada 15 mobil berbaris dan yang paling depannya itu dihalangi sama DLLAJ, yang belakang jadi ngantre. Itu poinnya, jadi kalau kita dibilang jalan pelan dan segala macam, ya karena mobil depannya lambat terhalang kendaraan DLLAJ. Kita tetap dua baris, dan yang di jalur tiga (lajur paling kanan) itu mobil lain (di luar komunitas)," ujarnya.

Kemudian soal kecepatan konvoi mobil, Akbar mengatakan tetap seusai dengan aturan batas minimal dan maksimal kecepatan kendaraan di jalan tol.

"Feeling saya ketika (rombongan mobil) melambat gara-gara DLLAJ suruh mobil kamera kita nggak boleh merekam, itu kurang lebih 30-40 km/jam. (Tapi) saat kita dari Cilandak ke arah Brigif di tol Andara itu, kita tidak lambat sama sekali, sekitar 60-70-80 km/jam. Kita tidak melakukan speeding dan juga tidak melambat sama sekali. Kita berjalan minimal 60 km/jam, karena pada saat awal saya udah briefing sama yang lain, kita jalan di tol minimal 60 km/jam," jelas Akbar.

Usai rombongannya diberhentikan, Akbar pun melakukan komunikasi dengan petugas Sat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya di lokasi. Menurut Akbar, polisi memberhentikan rombongannya karena tidak izin ketika melakukan pengambilan gambar di tol tersebut.

"Saya nanya, 'Pak salahnya kita di mana?' Ternyata salahnya itu adalah karena kita tidak izin mau ngambil gambar di tol itu. Terus saya bilang, 'Oke, Pak, kalau gitu saya minta maaf karena saya nggak tahu kalau ini harus pakai izin. Karena ini kan bukan event, kita jalan-jalan biasa aja komunitas. Saya bilang lagi, saya juga kalau buat event ataupun buat iklan, nggak mungkin saya nggak ada izin. (Terus polisi bilang), 'Ya sudah, Mas, lain kali koordinasi saja, Mas'. Saya jawab, 'Ya udah next-nya saya akan koordinasi. Kalau gitu saya izin pamit ya, Pak.' 'Oh iya, Mas, hati-hati ya lain kali jangan gini'. Udah selesai sampai sana, tidak ada masalah, tidak ditilang dan segala macam," tukas Akbar.

(lua/rgr)

Baca artikel detikoto, "Klarifikasi Konvoi Mobil yang Disetop Polisi di Tol Andara" selengkapnya https://oto.detik.com/berita/d-5911648/klarifikasi-konvoi-mobil-yang-disetop-polisi-di-tol-andara.

Polisi Akbar Rais Tol Andara Sat PJR tilang


Loading...