BPBD Catat Kota Bogor Dilanda 701 Bencana Sepanjang 2021

BPBD Catat Kota Bogor Dilanda 701 Bencana Sepanjang 2021
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas. Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 14 Januari 2022 13:00 WIB

Terasjabar.id -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat, sepanjang 2021 ada 701 kejadian bencana melanda Kota Bogor, Jawa Barat. Adapun mayoritas bencana yang terjadi di Kota Hujan tersebut adalah tanah longsor sebanyak 248 kejadian, termasuk pada akhir tahun lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas menyatakan, pada Desember 2021, tanah longsor menjadi tren bencana di Kota Bogor, karena terjadi sebanyak 16 kali dari total 55 kejadian bencana. "Di bulan Desember intensitas hujan cukup menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tapi di beberapa lokasi kejadian ditemukan tanah longsor susulan," ujar Theo melalui keterangannya di Kota Bogor, Jumat (14/1/2022).

Theo menjelaskan, sebanyak 16 kejadian tanah longsor tersebut juga termasuk peristiwa tanah ambles. Hal itu masijh ditambah 12 kejadian pohon tumbang, yang merupakan dampak dari cuaca hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor.

Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada awal tahun, terutama pada Januari hingga Februari 2022. Masyarakat pun diminta waspada mengantisipasi bencana hidrometeorologis.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Indra Gustari menjelaskan, Bogor merupakan wilayah yang berpotensi hujan sepanjang tahun. "Hanya saja, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm per hari," ucapnya.

Indra menjelaskan, diperkirakan potensi puncak musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2022, dengan rata-rata curah hujan 100 hingga 150 milimeter (mm) per hari dengan intensitas hujan sepanjang hari. Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologis," kata Indra.

Sementara itu, kondisi tinggi muka air (TMA) Ciliwung di Bendung Katulampa selama sepekan terakhir masih terpantau normal di bawah 50 sentimeter.  Kepala pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menuturkan, hujan yang mengguyur Bogor dalam satu pekan ini belum menujukkan peningkatan TMA di Katulampa.

"Rata-rata di pagi hari TMA 10 cm, saat hujan siang dan sore hanya naik di 40 cm. Masih relatif normal," kata Andi. Da menilai, belum siginifikannya TMA di Katulampa lantaran hujan deras yang terjadi bersifat lokal atau di satu wilayah saja.

Disadur dari Republika.co.id

BPBD Kota Bogor Jabar Bencana


Loading...