Ada Kabar Korban Guru Bejat Herry Wirawan Berasal dari Cigugur Cimahi, Begini Respons Lurah

Ada Kabar Korban Guru Bejat Herry Wirawan Berasal dari Cigugur Cimahi, Begini Respons Lurah
(Pikiran Rakyat : Google)
Editor: Epenz Teras Cimahi —Rabu, 15 Desember 2021 13:44 WIB

Terasjabar.id - Salah satu warga Cimahi dikabarkan menjadi salah seorang korban kebiadaban Herry Wirawan, guru yang merudapaksa belasan santriwatinya di Kota Bandung.

Menurut informasi yang berhasil dihimpu, warga Cimahi yang jadi korban adalah warga Cigugur Tengah.

Tentang hal ini, Lurah Cigugur Tengah, Rusli Sudarmadi, mengatakan bahwa ia belum mendengar kabar ada warganya menjadi korban.

"Saya malah baru tahu informasi ini sekarang," tutur Rusli ketika ditemui di Kantor Lurah Cigugur Tengah, Rabu (15/12/2021).

Rusli mengatakan, sejauh ini belum ada laporan apa pun yang masuk atau diterima oleh pihak kelurahan.

Namun Rusli mengaku akan menggali informasi lebih lanjut.

"Saya akan coba mencari informasi lebih lanjut."

"Namun biasanya dalam kasus seperti ini, korban merasa malu untuk melapor," katanya. 

Dari Tasikmalaya dikabarkan, orang tua korban rudapaksa Herry Wirawan meminta hakim menghukum seberat-beratnya pelaku.

Permintaan itu dilontarkan orang tua korban kepada Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

"Orang tua korban hingga kini belum bisa menerima kenyataan bahwa anak perempuan kesayangannya telah menjadi korban Herry," kata Ato, Rabu (15/12/2021).

Orang tua korban, kata Ato, masih tak percaya terhadap nasib malang yang menimpa putrinya yang jauh-jauh disekolahkan ke boarding school milik Herry di Bandung.

Tekanan psikologis serta beban perasaan atas nasib yang menimpa anak perempuannya, kata Ato, membuat kedua orang tua korban juga syok.

"Makanya mereka meminta hakim memberikan hukuman yang setimpal."

"Hukuman yang seberat-beratnya sesuai perbuatan pelaku yang biadab," ujar Ato.

Hingga kini, kata Ato, korban belum bisa diajak berkomunikasi karena syok berat.

Namun pihak KPAID sudah melakukan komunikasi cukup intensif dengan orang tuanya.

"Sampai saat ini kami masih menunggu kabar dari pihak orang tua kapan kami bisa menemui korban," kata Ato.

Menurut Ato, pihaknya berharap bisa segera menemui korban untuk memberikan pendampingan.

Terutama melakukan trauma healing yang hingga saat ini belum dilaksanakan.

"Juga tentang masa depan pendidikan korban."

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemkab Tasikmalaya," kata Ato.

Presiden Minta Kasus Dikawal

Kasus rudapaksa yang dilakukan Herry Wirawan terhadap belasan santriwati menjadi atensi Presiden Joko Widodo. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan, orang nomor satu di Indonesia itu memberikan perhatian khusus. 

"Dalam kasus ini, Bapak Presiden mengintruksikan agar negara hadir dan memberikan tindakan tegas, salah satunya dengan mengawal kasus ini," ujar I Gusti Ayu, saat jumpa pers di Kantor Kejati Jabar, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (14/12/2021). 

Presiden, kata dia, mengintruksikan agar Kementerian PPPA berkoordinasi lintas sektoral dengan berbagai intansi di daerah, salah satunya dengan Kejati Jabar. 

"Bapak Presiden memerintahkan kepada kami untuk berkoordinasi lintas sektoral dan Bapak Kejati sudah bertindak cepat, terkait kebutuhan korban kita harus mengawal sampai tuntas, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak," katanya. 

Terkait para korban yang masih anak-anak, pihaknya juga menaruh perhatian lebih untuk memastikan para korban mendapatkan pemenuhan hak dan kebutuhan dasar. 

"Intinya, Presiden memberikan perhatian yang sangat serius terhadap kasus ini karena ini sudah termasuk kejahatan yang sangat luar biasa," ucapnya.


Disadur dari Tribunjabar.id

Herry Wirawan Guru Pesantren Santriwati Pesantren Manarul Huda Antapani Aksi Bejat Kasus Rudapaksa BAndung Cimahi Korban


Loading...