Grup A Piala Thomas 2020 : Ini yang DIkatakan Jonatan Christie dan Marcus/Kevin Setelah Laga Berat Melawan Thailand

Grup A Piala Thomas 2020 : Ini yang DIkatakan Jonatan Christie dan Marcus/Kevin Setelah Laga Berat Melawan Thailand
(Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Pendidikan —Selasa, 12 Oktober 2021 10:36 WIB

Terasjabar.id - Jonatan Christie, pebulutangkis tunggal putra Indonesia, mengungkapkan faktor yang membuatnya kalah dari pemain Thailand, Kunlavut Vitidsar, pada laga kedua Grup A Piala Thomas 2020.

Pada laga yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Senin (11/10/2021), Jonatan Christie, yang turun pada partai ketiga, kalah dua gim langsung.

Peraih medali emas Asian Games 2018 itu harus mengakui kehebatan Kunlavut Vitidsar yang mampu menang 21-10, 21-24.

Permainan Jonatan Christie tidak berkembang pada gim pertama.

Dia selalu tertinggal dalam perolehan angka.

Hal yang serupa juga terus terjadi sampai gim kedua.

Kesalahan demi kesalahan pun kerap Jonatan Christie lakukan sehingga akhirnya menerima kekalahan.

Seusai laga, pemain berusia 24 tahun itu menilai dirinya kurang sabar dalam bermain.

 

Akibat hal tersebut dan juga sejumlah kesalahan yang dibuat, dia pun tak berhasil menyumbangkan angka untuk Indonesia dalam laga ini.

"Kekalahan itu karena saya bermain kurang sabar. Selain itu, saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri, makanya hasilnya seperti itu," kata Jonatan Christie dikutip dari ANTARA.

Pemain jebolan klub bulu tangkis PB Tangkas Jakarta itu juga mengaku sering terbawa oleh pola permainan lawan sehingga kehilangan poin demi poin.

"Ketika lawan bermain cepat, saya sebenarnya lebih diuntungkan. Tetapi, saya kurang sabar dan akhirnya banyak membuat kesalahan sendiri," ujar pemain yang akrab disapa Jojo itu.

"Begitu lawan mengubah polanya dengan bermain pelan, saya juga terbawa. Ketika dia memperlambat tempo permainan, saya jadi kurang nyaman," tambahnya.

Menurut asisten pelatih tunggal putra, Irwansyah, Jojo tak berhasil menyumbangkan angka karena pola permainannya tidak berkembang.

Sejak awal, Irwansyah melihat Jojo sudah tidak mampu mengembangkan permainannya sendiri.

"Pada gim pertama, dari awal Jojo terlalu mengikuti pola permainan lawan," kata Irwansyah.

"Sementara itu, lawannya mampu mengontrol permainan reli yang dikembangkan. Jojo jadi ikut terbawa pola permainan lawan."

"Pada gim kedua, awalnya Jojo sudah bermain baik dan memimpin terus."

"Namun, setelah itu, dia kembali ragu-ragu dan tidak percaya diri dengan pola permainan yang dikembangkannya."

"Lagi-lagi dia kurang sabar. Itulah yang membuat Jojo kalah," ungkapnya.

Kekalahan Jonatan Christie itu membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Thailand.

Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting juga menelan kekalahan.

Namun, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kemudian membuat kedudukan imbang.

Tim Merah Putih pun akhirnya berhasil memenangi laga kontra Thailand karena dua wakil lainnya berjaya.

Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Shesar Hiren Rhustavito.

Alhasil, Indonesia menang 3-2 atas Thailand.

Tim Merah Putih sekarang kokoh di puncak klasemen Grup A Piala Thomas 2020 dengan torehan dua kemenangan.

Ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bersyukur bisa meraih kemenangan perdana di Piala Thomas 2020 saat melawan Thailand.

Marcus/Kevin diturunkan di partai kedua melawan pasangan Thailand, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.

Kemenangan The Minions tidak diraih dengan mudah. Mereka harus melewati drama tiga gim sebelum memenangi laga 19-21, 21-18, 21-13.

Marcus/Kevin bersyukur atas hasil yang mereka raih. Di sisi lain, ganda putra nomor satu dunia itu mengakui harus melewati laga yang sulit.

Hal ini tak terlepas karena sang lawan mampu memberikan perlawanan yang sengit.

"Kami bersyukur saja tadi bisa menang karena lawan juga bermain dengan sangat bagus hari ini" kata Marcus seusai pertandingan dikutip dari Antara.

Selain teknik lawan yang dinilai baik, Marcus juga menyebut jenis shuttlecock yang dipakai memiliki pergerakan yang lamban sehingga menyulitkannya saat menyerang.

"Jenis shuttlecock yang dipakai tadi lamban banget, sangat pelan. Ini membuat serangan-serangan kami jadi tidak efektif," tambah Marcus.

Di sisi lain, Kevin Sanjaya merasa harus meningkatkan kemampuannya setelah mendapati perlawanan ketat dari wakil Supak/Kittinupong.

"Lawan kami memang lagi bagus banget hari ini. Mereka susah sekali dimatikan. Untuk saya sendiri, banyak sekali yang harus ditingkatkan lagi," tutur Kevin.

Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan tak mudah bagi Marcus/Kevin untuk bermain bagus dengan shuttlecock yang pelan.

"Karena setelah berkali-kali dipukul, shuttlecock itu akan cenderung megar sehingga membuat lajunya bertambah jadi pelan," jelas Herry.

"Makanya, pertandingan tadi mirip permainan ganda putri karena harus lebih banyak mengandalkan tenaga."

Lebih lanjut, pelatih berusia 59 tahun itu mengatakan bahwa Kevin Sanjaya memiliki masalah di tangannya.

"Kondisi Kevin hari ini benar-benar tidak fresh. Ada hambatan di tangannya," ungkapnya.

"Pada gim kedua, mereka harus dipaksa setelah kalah pada gim pertama. Selain itu, di poin-poin kritis, lawan juga banyak melakukan kesalahan sendiri," tambahnya.

Selanjutnya, Marcus/Kevin dkk akan menghadapi Taiwan pada laga terakhir Grup A guna memastikan tiket ke perempat final Piala Thomas, Rabu (13/10/2021) siang WIB.


Disadur dari TRibunjabar.id

Jonatan Christie Pebulutangkis Putra Indonesia Thailand Grup A Piala Thomas 2020


Loading...