Ini Titik Potensi Banjir akibat Proyek Kereta Cepat, Terparah di Bandung Barat, serta Mitigasi KCIC

Ini Titik Potensi Banjir akibat Proyek Kereta Cepat, Terparah di Bandung Barat, serta Mitigasi KCIC
Editor: Admin Teras KBB —Selasa, 21 September 2021 15:06 WIB

Terasjabar.id-

Jelang musim penghujan yang umumnya berlangsung pada Oktober hingga April, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melalui konsorsium kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terdiri dari WIKA, Synohidro dan CREC, telah melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisir potensi banjir di lingkungan warga yang berdiri di sekitar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Synohidro dan WIKA telah melakukan berbagai perbaikan dalam sistem kerja terkait potensi banjir dan saluran drainase akibat kegiatan konstruksi,” jelas GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Mirza menjelaskan, mitigasi potensi banjir di lingkungan warga sekitar proyek kereta cepat  dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor.

Tujuan mitigasi tersebut menurut Mirza adalah untuk memastikan bahwa saluran-saluran air selalu dalam keadaan normal.

Beberapa titik yang menjadi perhatian dalam mitigasi di antaranya adalah sejumlah pintu air sungai dan saluran air di sekitar lokasi proyek yang memiliki potensi perubahan perilaku sebagai dampak dari pembangunan.

“Konsorsium kontraktor proyek KCJB juga terus memonitor elevasi muka air pada outlet divertion secara berkala, terlebih di musim penghujan di aliran sungai yang berpotensi mengalami perubahan perilaku sebagai dampak proyek KCJB, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier,” terang Mirza.

Hal yang sama pun dilakukan di aliran sungai lainnya yang terdampak proyek KCJB seperti Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250).

Lebih lanjut Mirza menjelaskan, pengelolaan sistem drainase pun akan dilakukan dengan lebih baik lagi.

“Kami akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya. Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran,” papar Mirza.

Upaya perbaikan pengelolaan drainase di sekitar area proyek KCJB, lanjut Mirza, dilakukan sampe ke level normalisasi sungai seperti yang dilakukan di Bekasi.

“Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Sekali pengangkutan bisa 100-150 truk,” tegasnya.

Salah satu area dengan potensi banjir cukup tinggi menurut Mirza adalah pada titik DK 110+800 – DK 111+600 yang berada di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Pada lokasi tersebut akan dibuat saluran crossing air sementara yang mengarah ke hilir untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

Pada cross drain di KM 4+500 (Bacthing Plant Baros) yang sebelumnya tertutup lumpur dan sampah, sudah dilakukan pembersihan.

Sebagian air yang menggenang pun sudah dialirkan melalui side ditch pasangan batu dengan dimensi yang mengecil ke arah KM4+600.  

Di samping itu, Mirza menjabarkan bahwa pihaknya sudah dan akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya, terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.

Tidak hanya di daerah permukiman warga, perhatian dan mitigasi potensi banjir jelangusim penghukan juga ditujukan pada jalan tol yang berdekatan dengan area proyek KCJB.

“Untuk menghindari masuknya kotoran tanah dari area kerja proyek menuju ke badan jalan tol, diantisipasi dengan membuat washing bay dengan menggunakan satu unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” tandasnya.

(kompas.com)

PT KCIC Kereta Cepat Bandung Barat


Loading...