Untuk penurunan muka tanah, land subsidence, jelas Elisabeth, disebabkan beberapa hal seperti kompaksi tanah secara alamiah karena masih tanah muda atau tanah bekas reklamasi.
LIHAT JUGA :
View this post on Instagram
Kemudian, beratnya beban dari gedung-gedung ataupun bangunan di Jakarta dinilainya turut andil menurunkan muka tanah. Dan terpenting adalah, masifnya penggunaan air tanah.
"Pengambilan air tanah yang menyebabkan kekosongan pada aquifer bawah tanah," ucap Elisabeth kepada merdeka.com, Rabu (4/8/2021).
Dari kondisi-kondisi tersebut, wilayah Jakarta yang memiliki risiko tinggi alami land subsidence adalah Jakarta Utara. Namun, dia belum menyampaikan terkait seberapa dalam penurunan muka tanah di Jakarta Utara per tahunnya.
TONTON JUGA :