Terungkap! Ini yang Menjadi Pemicu Saham Konstruksi Melesat

Terungkap! Ini yang Menjadi Pemicu Saham Konstruksi Melesat
IDK channel
Editor: Admin Teras Bisnis —Kamis, 22 Juli 2021 10:37 WIB

Terasjabar.id - Saham emiten konstruksi kembali melaju di zona hijau pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (22/7), melanjutkan penguatan pada Rabu (21/7) kemarin.

Penguatan ini terjadi seiring kabar terbaru dari Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) mengenai komitmen lembaga tersebut untuk menyelamatkan BUMN Karya dari lilitan utang.

Berikut pergerakan saham konstruksi, pukul 09.30 WIB:

  1. Adhi Karya (ADHI), saham +4,64% ke Rp 790, transaksi Rp 13 M

  2. Acset Indonusa (ACST), +4,10% ke Rp 254, transaksi Rp 1 M

  3. PP (PTPP), +3,83% ke Rp 950, transaksi Rp 39 M

  4. Waskita Karya (WSKT), +3,57% ke Rp 1.015, transaksi Rp 38 M

  5. Wijaya Karya (WIKA), +2,27% ke Rp 1.125, transaksi Rp 31 M

  6. Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), +2,19% ke Rp 187, transaksi Rp 603 juta

  7. Waskita Beton Precast (WSBP), +2,14% ke Rp 143, transaksi Rp 1 M

  8. Wijaya Karya Beton (WTON), +1,64% ke Rp 248, transaksi Rp 1 M

  9. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), +1,45% ke Rp 70, transaksi Rp 33 juta

  10. Nusa Raya Cipta (NRCA), +0,68% ke Rp 298, transaksi Rp 24 juta

  11. Total Bangun Persada (TOTL), +0,67% ke Rp 300, transaksi Rp 23 juta

  12. Jasa Marga (JSMR), +0,27% ke Rp 3.730, transaksi Rp 1 M

Menurut data di atas, 8 saham BUMN Karya berikut anak perusahaannya kompak menghijau.

Saham ADHI menjadi yang paling melesat, dengan naik 4,64% ke Rp 790/saham. Dengan ini, saham ADHI sudah menguat selama 4 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini melejit 17,16%, sementara dalam sebulan turun 7,10%

TONTON JUGA:.

Kabar terbaru, ADHI mendapat alokasi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 2 triliun untuk proyek jalan tol Solo-DIY, Bawen dan proyek SPAM Karian-Serpong.

Saham WSKT, yang kemarin menjadi top gainers bursa dengan melesat 14,62%, kembali menguat 3,57%. Alhasil, dalam sepekan, saham ini melonjak 18,24%.

Kabar terkini, sebanyak lima bank kreditor menyetujui restrukturisasi kredit Waskita Karya dengan outstanding senilai Rp 19,3 triliun.

Nilai tersebut mencapai 65% dari total pinjaman Waskita yang mencapai Rp 29,26 triliun dari seluruh kreditornya. Hanya saja belum diungkapkan detail berkaitan dengan besaran perubahan bunga dan tenor atas pinjaman-pinjaman tersebut.

Selain berhasil melakukan restrukturisasi utang, WSKT juga akan mendapat kucuran dana berupa PMN pada 2022 sebesar Rp 3 triliun untuk penguatan modal dan restrukturisasi. Adapun sebagai PMN Tambahan 2021, pemerintah sudah 'menyuntikkan' dana ke WSKT sebesar Rp 7,9 triliun.

Saham pengelola jalan tol pelat merah, JSMR, juga berhasil naik tipis 0,27%, setelah kemarin terapresiasi 2,76%. Dalam seminggu terakhir saham JSMR berhasil tumbuh 6,86%.

Seperti dikutip dari Bloomberg, INA atau atau Sovereign Wealth Fund (SWF), dikabarkan telah berjanji untuk menyelamatkan BUMN Karya yang terlilit utang dengan melakukan pembelian beberapa jalan tol.

Direktur Utama INA Ridha Wirakusumah memprioritaskan jalan tol milik BUMN karya, seperti Waskita Karya, Hutama Karya, Wijaya Karya dan Adhi Karya, serta operator jalan tol milik negara Jasa Marga.

"Jadi mereka [BUMN Karya] nantinya bisa membayar utang, membuat perusahaan mereka lebih efisien atau bahkan membangun jalan tol baru, meskipun di tengah pandemi," kata Ridha kepada Bloomberg.

Ridha juga mengaku tahu Indonesia sangat mengandalkan INA. Oleh karena itu, ia akan memimpin INA dengan transparansi, tanggung jawab, dan kredibilitas. Dia juga akan mengumumkan pembelian beberapa ruas tol dalam waktu dekat.

Kesepakatan pertama INA senilai US$ 3,75 miliar atau Rp 54 triliun (kurs Rp 14.300/US$) ditandatangani dengan Caisse de dépôt et placement du Québec dan APG Asset Management serta Abu Dhabi Investment Authority untuk mendirikan konsorsium investasi pertama yang berfokus pada infrastruktur. Saat ini konsorsium ini sudah mulai mengevaluasi sejumlah jalan tol di Tanah Air.








(CNBC INDOESIA)

saham sahan kontruksi kontruksi


Loading...