Inovasi Ridwan Kamil, Pengamat Sebut Jokowi Ikuti Jabar soal Obat dan Vitamin Gratis Bagi Pasien

Inovasi Ridwan Kamil, Pengamat Sebut Jokowi Ikuti Jabar soal Obat dan Vitamin Gratis Bagi Pasien
Foto Biro Adpim Jabar Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan koordinasi terkait manajemen distribusi oksigen di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021).
Editor: Admin Hot News —Rabu, 14 Juli 2021 10:17 WIB

TERASJABAR.ID - Sejak diluncurkan 8 Juli 2021 sampai 12 Juli 2021, 15.445 pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) mengakses obat dan vitamin gratis ke Pemprov Jabar melalui Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar.

Dari angka tersebut, baru 1.984 paket obat dan vitamin gratis yang sudah didistribusikan kepada pasien isoman.

LIHAT JUGA:





View this post on Instagram











A post shared by Teras Jabar (@terasjabar.id)


Sedangkan fitur telekonsultasi di Pikobar yang diluncurkan pada 5 Juli 2021 menerima 25.112 pesan dari pasien Covid-19 isoman. Dari angka tersebut, sudah separuh di antaranya dijawab tim dokter. Sedangkan, jumlah pengakses telekonsultasi melalui hotline sebanyak 9.056 pasien isoman.

Gubernur Jabar  Ridwan Kamil mengatakan Presiden RI Joko Widodo meluncurkan program serupa dengan di Jabar pada pekan ini. Ia memastikan tidak terjadi pelayanan ganda antara pasien isoman yang dilayani oleh Pemprov Jabar dengan pemerintah pusat.

TONTON JUGA:

"Pemerintah pusat juga akan mengirimkan obat dan vitamin gratis yang akan di-launching oleh Pak Jokowi, yang mengirimkan obat gratis kepada pasien isoman," kata Gubernur Jabar melalui konferensi pers, Selasa (13/7).

Pasien Covid-19  isoman yang tidak memiliki akses melalui ponsel, katanya, akan dibantu anggota TNI. Sedang yang mengakses melalui Pikobar, akan dibantu oleh relawan di tingkat RT RW dan Desa.

BACA JUGA:Kesehatan Hewan Kurban di Indramayu Mulai Diperiksa, Begini Ciri Fisik Hewan Sehat

Tokoh Nasional Erry Riyana Hardjapamekas menyatakan langkah yang sudah berjalan lebih dari sepekan ini  tepat dan inovatif.  

Ia mengatakan setahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, kepala daerah tak luput dari banyak kritik, termasuk Ridwan Kamil.  Namun dia memuji ketahanan Ridwan Kamil yang berupaya mencari solusi berbasis data di tengah hujan kritik penanganan Covid-19.

“Ini cara Kang Emil menyempurnakan sistem berbasis data satu pintu menghadapi pandemi. Ini adalah ikhtiar untuk terus menyempurnakan sistem, yang berasal dari kritik berbasis data dan fakta di lapangan,” ujarnya melalui ponsel, Selasa (13/7).

Erry Riyana Hardjapamekas juga bersyukur, Ridwan Kamil mendasarkan kebijakannya dengan menjadikan perlindungan masyarakat sebagai panglima.

Faktanya memang, dari sekitar 90 ribu kasus aktif Covid-19 di Jabar, kurang dari 20 ribu di antaranya yang dirawat di rumah sakit. Sisanya, menjalani isolasi mandiri sehingga memerlukan perhatian lebih dari pemerintah.

“Saya bersyukur semua keputusan yang diambil saat ini masih berdasarkan pada akal, pada ilmu pengetahuan, pada ilmu kesehatan khususnya," ujarnya.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjajaran Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan kebijakan pemberian obat dan suplemen gratis bagi pasien isoman yang sebagai langkah tepat. Bahkan kebijakan ini dinilai inovatif karena kemudian diikuti oleh kebijakan yang sama oleh Pemerintah Pusat.

“Jadi kan ini inovasi kebijakan. Saya menyatakan bahwa ini sebuah inovasi dari Pak Ridwan Kamil dan memang ditiru oleh pusat,” katanya.

Menurutnya, kebijakan ini langkah tepat di tengah tingginya kebutuhan warga akan obat dan vitamin, bahkan jika jauh-jauh hari dilakukan maka kebijakan ini bisa menjadi alat perlawanan pada harga obat-obatan yang mahal. 

“Kebijakan gubernur sangat tepat sekali, cuma memang waktunya saja saat PPKM ini,” katanya.

Yogi juga mengingatkan kebijakan yang baik ini harus disertai prinsip kehati-hatian, terutama mencegah adanya monopoli jenis dan merek obat dari perusahaan tertentu dalam program ini. 

“Dalam artian jangan sampai niatan yang baik tapi pelaksanaannya jadi buruk. Saya yakin Pak Gubernur tidak ada niatan jelek dengan kebijakan itu, malahan bagus,” ujarnya.

Pihaknya juga menyarankan agar program ini berlangsung lancar, maka Pemprov Jabar perlu menerjunkan aparat pengawas internal pemerintah yang terdiri dari berbagai unsur penegak hukum dan pengawasan. Namun keterlibatan mereka jangan sampai malah menghalangi laju inovasi kebijakan ini. 

“Jadi tetap diawasi tapi jangan sampai menghalangi juga inovasi kebijakan ini. Karena menurut saya sudah cukup baik kebijakan gubernur malah ditiru oleh pusat dan daerah lain meniru,” kata Yogi.

(SUMBER TRIBUNJABAR.ID)

Pikobar Pasien Covid ISOMAN


Loading...