Survei: Netizen Pro Jokowi-Prabowo Terbelah soal Vaksin Covid

Survei: Netizen Pro Jokowi-Prabowo Terbelah soal Vaksin Covid
pikiran rakyat
Editor: Admin Hot News —Kamis, 8 Juli 2021 10:14 WIB

Terasjabar.id-- Polarisasi pemilihan presiden atau pilpres 2019 ternyata masih berlanjut hingga penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Survei ini dilakukan Median menggunakan kuesioner berbasis Google Form yang disebar lewat Facebook, netizen juga terbelah soal kebijakan vaksin virus corona yang digalakkan oleh pemeritah Joko Widod. Direktur Median Rico Marbun mengungkapkan sebanyak 62,2 persen netizen yang pilih Jokowi-Ma'ruf Amin di pilpres 2019 lalu percaya pada vaksin Covid-19. Sementara hanya 8 persen yang tidak percaya dan 29,8 persen ragu-ragu. Sementara netizen yang memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres 2019, hanya 35,7 persen percaya pada vaksin Covid-19. Sementara 16,3 tidak percaya dan 48 persen ragu-ragu. "Pemilih Prabowo-Sandi pada pilpres 2019 lalu lebih sedikit yang percaya vaksin ketimbang pemilih Jokowi-Ma'ruf," kata Rico.


Kasus yang sama juga terjadi terkait keinginan mendapatkan vaksin Covid-19. Sebanyak 67 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf ingin divaksin, 17,1 persen tidak mau dan 15,8 belum menentukan jawaban. Sementara sebanyak 48 persen pemilih Prabowo-Sandi ingin divaksin Covid-19, 32 persen tidak ingin dan 20 persen belum menentukan jawaban. "Presentase pemilih Prabowo yang ingin divaksin Covid lebih sedikit ketimbang pemilih Jokowi.

Pemilih Prabowo yang tidak divaksin juga lebih besar ketimbang pemilih Jokowi," kata Rico. Sebelumnya, Lalu 51,1 persen warganet mengaku percaya pada vaksin dan sisanya ragu (38,9 persen) dan tidak percaya (7,1 persen). Untuk vaksin, dari sisi usia bila semakin tua maka kepercayaab terhadap vaksin justru melemah dan tingkat keraguan meningkat. Sementara itu sebanyak 57,7 persen responden ingin divaksin, 22,6 persen tidak ingin, dan 19,7 persen mengaku tidak tahu. Baca juga: Netizen Thailand Ogah Vaksin Sinovac, Mau Pfizer untuk Nakes Warganet juga punya tiga alasan kenapa mereka ingin divaksin, yakni 12,2 persen agar tidak terpapar, 9,6 persen agar punya kekebalan antibodi, dan 8,5 persen menjaga imunitas. Lalu alasan tidak ingin divaksin, 5,8 persen yakin bila tidak akam terpapar Covid-19, 2,7 persen takut ada efek samping, dan 1,7 persen menyakini bila vaksin tidak menjamin. Survei Media dilakukan dengan menyebar form pertanyaan dan terkumpul sebanyak 1089 responden yang tersebar di 32 Provinsi.

FOLLOW JUGA:






View this post on Instagram

A post shared by Teras Jabar (@terasjabar.id)


(CNN INDONESIA)

JOKOWI PRABOWO PRESIDEN VAKSIN


Loading...