BPBD Garda Terdepan Hadapi Lonjakan Covid-19

BPBD Garda Terdepan Hadapi Lonjakan Covid-19
Editor: Epenz Teras Kuningan —Rabu, 7 Juli 2021 09:32 WIB

Kuningan, Terasjabar.id - Apapun peristiwanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dituntut hadir untuk memberikan suatu pelayanan kemanusiaan dalam menghadapi bencana yang kian mengancam nyawa. Selain bencana alam, banjir, tanah longsor, bencana kebakaran lokasi permukiman, maupun kebakaran hutan dan saat ini tengah menghadapi wabah pandemi Covid -19.

Hal itu dikemukakan Kalaka BPBD Kab. Kuningan Indra Bayu Permana saat di-wawancarai melalui Whats-App, Selasa (06/07/2021).

IBe sapaan akrabnya memaparkan, kehadiran BPBD sangat diharapkan oleh warga masyarakat, terutama saat terjadi musibah. Apapun peristiwa bencananya. Namun walau bagaimanapun personil BPBD, yang bersinergi dengan UPT pemadam kebakaran (Damkar), sebagai manusia tetap punya keterbatasan. Kendati demikian mereka punya jiwa sosial yang tinggi, untuk menolong yang dilanda musibah, ungkapnya.

Mereka tak mengenal lelah dan tetap semangat, untuk melaksanakan giat dengan sifat jiwa penolong, berjibaku dalam tugasnya mengendalikan situasi bahaya saat terjadi bencana. Mereka lakoni, tentunya tidak hanya BPBD tetapi selalu koordinasi dengan lembaga dinas instansi terkait. Seperti saat terjadi bencana tanah longsor dan banjir akibat musim penghujan, papar IBe.

Gambar

Sementara itu, saat memasuki musim kemarau panjang kami pun selalu siap siaga menghadapi kwmungkinan terjadinya bencana alam disertai angin kencang. Terlebih saat ini tengah memerangi wabah Covid-19 yang kian meningkat. Dua persoalan ini tidak bisa dianggap remeh temeh, tegas dia.
Tugas BPBD sifatnya pelayanan, baik bencana alam dan pandemi covid-19 maupun non pandemi. Prinsipnya dalam situasi kebencanaan ini, kami selalu berupaya memberikan pelayanan maksimal, imbuhnya.

Kalaka BPBD Indra Bayu Permana mengatakan, dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 pihaknya bekerja keras melakukan pelayanan. Terkait dengan mitigasi juga memberikan motivasi dan edukasi pencegahan serta koordinasi dengan unit teknis terkait.

Pelayanan lainnya terkait dengan pendataan untuk input data dalam kelengkapan Crisis center, operator yang berada di satu kesatuan BPBD, dengan unit Satgas SKPD lainnya seperti Dinaa Kesehatan, RS dan dinas terkait lainnya selalu menyediakan update data. Karena data ini jata IBe, sebagai analisa kepemimpinan untuk mengeluarkan kebijakan apa yang harus di tempuh dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 ini, yang nantinya akan keluar surat edaran, seperti diberlakukannya PPKM Darurat.

Lebih jauh IBe menjelaskan, ihwal permintaan penyemprotan cairan disinfektan pihaknya selalu kerjasama dengan Damkar, baik diruang publik ataupun di komplek perumahan-perumahan. Permintaan penyemprotan terus mengalir terutama dari desa yang terindikasi positif Covid-19. "Minimal efektivitas tidaknya memutus mata rantai Covid-19,l. Hal ini merupakan ikhtiar, berusaha ya, minimalnya memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat, imbuhnya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPBD, berupaya seoptimal mungkin melaksanakan tugas" khusus ataupun mempersiapkan hal lainnya, seperti membuka isolasi baru di gedung 'diklat' BKPSDM kita juga suport. Terkait pemulasaraan jenazah Covid, BPBD juga berperan memberikan sosialisasi dan simulasi di tiap desa terutama yang meninggal akibat Covid-19 di perumahan. Untuk pemulasaraan jenazahnya tetap harus menggunakan protokol kesehatan, peti mati, kantong mayat, termasuk APD. Dalam kasus ini, pihak BPBD selalu siaga mengirimkan petugas tanpa pamrih, terang IBe.

Begitupun permintaan penyemprotan disinfektan dari masyarakat atau dari desa dan permintaan, masker, APD dan lain lainnya. Tidak hanya dari masyarakat tetapi dari dinas instansi juga tetap kami layani selama persediaan masih ada. Alhamdulillah selama stock masih ada semua terlayani, paparnya.

Kendala yang dihadapi saat ini ungkap Ibe, kami kekurangan personil. Soalnya 8 orang dari 40 orang petrsonil BPBD terpapar positif Covid-19. Sementara untuk proses pemulihan butuh waktu cukup lama, sedangkan pelayanan terhadap masyarakat harus tetap berjalan.
Hal ini tidak luput dari perhatian kita karena personil kita hanya ada 40 orang, 17 PNS sisanya Tenaga Harian Lepas (THL). Dari 23 orang tenaga lapangan, jika ada pincang satu atau dua orang saja, maka praktis harus ada 'roling' dan jadwal piket, pungkasnya, (H.Aboy)

Pandemi Covid-19 BPBD Prokes Bencan Alam Kuningan


Loading...