Orang Kaya di India Makin Gemuk di Tengah Pandemi ini

Orang Kaya di India Makin Gemuk di Tengah Pandemi ini
Kompas.com
Editor: Malda Teras Viral —Rabu, 7 Juli 2021 08:44 WIB

Terasjabar.id -- 

India tertatih-tatih di tengah terpaan gelombang covid-19. Bahkan, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia itu mencatat jutaan orang jatuh miskin. Ironisnya, kantong orang-orang terkaya di India justru bertambah gemuk. Kekayaan gabungan orang terkaya di India bahkan melonjak puluhan miliar dolar AS pada tahun lalu.

Menurut Bloomberg Billionaires Inex, seperti dilansir CNN Business, Selasa (6/7), kekayaan orang terkaya di India Mukesh Ambani bertambah US$15 miliar dalam setahun menjadi lebih dari US$80 miliar.

Diikuti oleh Pendiri Grup Adani Gautam Adani. Kekayaan Adani meroket US$13 miliar menjadi US$55 miliar.

Baik Ambani maupun Adani, masing-masing tercatat sebagai orang terkaya pertama dan keempat di Asia. Bila digabung, kekayaan keduanya bahkan melampaui Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa negara.

Kekayaan mereka yang melimpah adalah simbol dari kesenjangan kekayaan yang meningkat tajam. Apalagi, India sendiri menyumbang lebih dari separuh kenaikan tingkat kemiskinan di dunia pada tahun lalu.

Ambani menjadi orang terkaya di Asia mengungguli banyak taipan dari China. Ia didapuk sebagai orang terkaya ke-12 di dunia dengan kekayaan melampaui pengusaha Meksiko Carlos Slim, termasuk juga Michael Dell, pendiri Dell.

Serupa, Adani juga sukses menjadi salah satu orang terkaya dari India, setelah saham perusahaannya melonjak 800 persen di Bursa Saham Mumbai sejak Juni 2020 lalu. Uniknya, Ambani dan Adani sama-sama berasal dari Gujarat.

Pendiri Manajer Investasi Marcellus Saurabh Mukherjea menuturkan dominasi Ambani dan Adani sebetulnya tidak mengejutkan. Menurut dia, hampir setiap sektor bisnis utama India saat ini dikendalikan oleh satu atau dua perusahaan yang sangat kuat.

"Negara ini (India), sekarang telah mencapai tahap di mana 15 rumah bisnis teratas menyumbang 90 persen dari keuntungan negara," imbuh Mukherjea kepada CNN Business.

Ketimpangan Melonjak

Berdasarkan laporan Credit Suisse mengenai koefisien Gini, tingkat ketimpangan di India melonjak dari 74,7 pada awal 2020 menjadi 82,3 pada akhir tahun yang sama. Semakin tinggi angkanya, semakin besar disparitas pendapatan.

India tergelincir ke dalam resesi ekonomi pada tahun lalu, setelah lockdown yang berlangsung selama hampir empat bulan.

Sementara ekonomi berangsur pulih dari resesi, angka pengangguran meningkat setelah lonjakan besar dalam kasus covid-19 pada April lalu.

Menurut Pew Research Center, kelas menengah India menyusut 32 juta orang pada tahun lalu sebagai akibat dari perlambatan ekonomi di tengah pandemi.

"Sementara itu, jumlah penduduk miskin di India (dengan pendapatan kotor kurang dari $2 atau Rp29.051 perhari) diperkirakan telah meningkat sebesar 75 juta karena resesi era covid-19," terang peneliti senior Pew Rakesh Kochhar dalam unggahannya di media sosial Maret lalu.

Ia menambahkan angka itu menyumbang hampir 60 persen dari peningkatan global dalam kemiskinan.

Para peneliti di Universitas Azim Premji di negara bagian Karnataka, India, menilai banyak rumah tangga mengatasi hilangnya pendapatan dengan mengurangi asupan makanan, menjual aset, serta meminjam secara informal dari teman, kerabat, dan lembaga pemberi pinjaman.

Para peneliti memperkirakan sekitar 230 juta orang India jatuh ke dalam kemiskinan, yang mereka definisikan sebagai pendapatan kurang dari $5 per hari karena pandemi covid-19.

"90 persen responden yang khawatir melaporkan rumah tangganya mengurangi asupan makanan sebagai akibat dari penguncian wilayah," ungkap para peneliti dalam laporan Mei yang meneliti dampak satu tahun covid-19 di India.

"Yang lebih mengkhawatirkan, 20 persen melaporkan bahwa asupan makanan tidak membaik bahkan enam bulan setelah penguncian," lanjutnya.

(isa/bir/CNNIndonesia)

India Viral Kekayaan Pandemi Virus Corona


Loading...