Pasokan Oksigen Mulai Memadai, Pasien Sesak Napas di Bandung KembaIi Dilayani di IGD

Pasokan Oksigen Mulai Memadai, Pasien Sesak Napas di Bandung KembaIi Dilayani di IGD
(Tribun Jabar/Hilman Kamaludin : Google)
Editor: Epenz Teras Bandung —Rabu, 7 Juli 2021 08:31 WIB

Terasjabar.id - Sejumlah rumah sakit yang sempat kekurangan oksigen medis karena tingginya pemakaian seiring melonjaknya kasus harian Covid-19, mulai kembali menerima pasokan yang memadai.

Akibat krisis oksigen ini sejumlah rumah sakit sempat membatasi layanan di instalasi gawat darurat (IGD), dan menolak pasien yang datang dengan keluhan sesak napas.

Direktur Utama RSUD Kota Bandung, drg. Mulyadi, mengatakan persediaan oksigen di rumah sakit yang ia pimpin sudah berangsur membaik.

Sebelumnya, persediaan oksigen di rumah sakit ini sudah dalam tahap kritis. Beruntung, sebelum oksigen benar-benar habis, ada pasokan yang membuat pelayanan kembali berjalan meski belum normal.

"Kemarin malam ada dua buah tabung VGL (vessel gas liquid) yang kalau dikonversikan ke tabung ukuran enam kubik, setara dengan 26 tabung per satu tabung VGL. Itu mulai datang sekitar pukul 20.00 WIB. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi, kedua tabung VGL itu baru habis sekitar pukul 05.00 WIB hari ini. Tapi sebelum kedua tabung itu habis, pukul 03.00 WIB, kami sudah mendapatkan kembali pasokan baru dua tabung VGL dari pihak vendor, yang habis pada pukul 12.00 WIB tadi. Tapi, sebelum tabung itu habis, kami telah mendapatkan tambahan lagi, dua tabung pada pukul 10.00 WIB, dan terus berulang per empat jam, sebelum habis," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, kemarin.

Mulyadi mengatakan, dengan suplai pasokan tabung VGL oksigen yang mulai membaik dengan rata-rata jadwal kedatangan pasokan empat jam sebelum tabung habis,mereka cukup dapat menghela napas.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya, datangnya pasokan tabung VGL sangat mepet dengan waktu habisnya tabung yang ada, bahkan pernah satu jam sebelum tabung yang ada itu habis.

Dengan kondisi saat ini, menurutnya layanan IGD yang sebelumnya tutup bagi pasien dengan keluhan sesak napas, kembali bisa melakukan pelayanan, meski masih dengan sistem buka-tutup.

"Dengan mulai membaiknya distribusi tabung VGL dari vendor, ketersediaan kebutuhan oksigen bisa digunakan hingga tiga sampai empat jam penggunaan, dengan beban konsumsi pasien 90 persen atau 52 dari 59 total ketersediaan tempat tidur. Jadi kalau ada pasien yang pulang, maka tempat tidur yang kosong akan isi lagi oleh pasien yang mengantre, dengan skrining terlebih dahulu kondisi tiap pasien oleh dokter IGD," ujarnya.

Kemarin, satu tangki oksigen berkapasitas 10 ton dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) tiba di Bandung dan diterima langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Rumah Sakit Immanuel.

Sebelum Pusri, Jabar juga sudah menerima oksigen dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

"Kami sangat berbahagia, satu upaya untuk memperbaiki kebutuhan suplai oksigen ke rumah sakit yang membutuhkan membuahkan hasil," kata Emil.

Emil mengatakan, oksigen tersebut akan didistribusikan ke dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Immanuel, dan Rumah Sakit Al Islam Bandung yang sebelumnya sempat menutup pelayanan IGD karena kekurangan oksigen.

Setiap rumah sakit mendapat pasokan 5 ton oksigen.

Lima ton ini, terang Emil, dapat mengisi 1.500 tabung oksigen. Dalam kondisi darurat, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan oksigen sampai tiga hari ke depan.

"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengirim secara rutin harian atau per dua hari menyuplai di Jabar," kata Emil.
"Kita dahulukan di rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan, sehingga tidak ada kejadian di Jawa Barat ada yang meninggal dunia dikarenakan oksigennya habis," ujarnya.

Emil mengakui, Jabar mengalami defisit oksigen sebesar 76 ton.

"Jadi kalau satu tangki 10 ton, berarti kita butuh kira-kira minimal 8 tangki lagi. Skala ini untuk menyuplai gap dari suplai pasar normal ke kebutuhan rumah sakit dan masyarakat," katanya.

"Kami mendapat mitra dari tiga BUMN. Satu PT Pusri, kedua dengan Krakatau Steel di Cilegon, dan ketiga Pertamina di Indramayu. Satu dari tiga BUMN ini hadir di sore hari ini yaitu dari PT Pusri yang jauh-jauh dari Palembang. Saya ucapkan terima kasih," kata Emil seraya mengucapkan terimakasihnya juga untuk TNI dan Polri yang sudah membantu.

Disadur dari Tribunjabar.id (cipta permana/syarif abdussalam)

Oksigen RS IGD Pandemi Covid-19 RSUD Kota Bandung


Loading...