BUMD Jabar Pasok 150 Tabung Oksigen Setiap Hari, Bantu RS yang Alami Kekurangan Oksigen

BUMD Jabar Pasok 150 Tabung Oksigen Setiap Hari, Bantu RS yang Alami Kekurangan Oksigen
Ilustrasi (TRIBUNJABAR.ID/DARAJAT ARIANTO : Google)
Editor: Epenz Teras KBB —Selasa, 6 Juli 2021 08:29 WIB

Terasjabar.id - SEMPAT kehabisan oksigen medis karena melonjaknya pemakaian, kelegaan kembali dirasakan puluhan pasien di RSUD Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang sejak Juni lalu menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

Sejak Sabtu (3/7/2021) lalu, BUMD Jabar PT Migas Hulu Jabar (MUJ) mulai mendistribusikan bantuan tabung oksigen ke rumah sakit tersebut.

Ini membuat penanganan pasien Covid-19 yang sempat terganggu, bisa kembali berjalan biasa.

Suryana, Kasubag Tata Usaha RSUD Cikalong Wetan, mengaku sangat lega dengan terisinya kembali oksigen medis di RSUD Cikalong Wetan.

Selama ini, akibat minimnya persediaan oksigen medis, 100 tempat tidur baru yang dikhususkan untuk pasien Covid belum bisa dipergunakan.

“Kita RSUD Cikawet terima kasih kepada PT Migas Hulu Jabar dan ENM serta PT Krakatau Steel atas sumbangannya berupa oksigen. Mudah-mudahan krisis oksigen di RSUD Cikalong Wetan ini bisa teratasi,” kata Suryana.

Direktur Utama MUJ Begin Troys mengatakan, pasokan oksigen tak hanya mereka berikan pada RSUD Cikalong Wetan, tapi sejumlah rumah sakit lainnya di Jawa Barat.

PT MUJ beserta anak perusahaan mereka, PT Energi Negeri Mandiri (ENM), ujkar Begin, bersinergi dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk membantu kebutuhan oksigen di beberapa rumah sakit tersebut.

“Kami diminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk juga membantu melihat kebutuhan oksigen yang beberapa hari ke belakang sudah mulai kekurangan. Prinsip kemanusiaan yang diminta oleh Kang Emil kepada kami, akhirnya kami jalankan melalui program CSR perusahaan MUJ Grup,” kata Begin Troys dalam siaran persnya, kemarin.

Sejak dapur logistik tabung oksigen MUJ dibuka pada Jumat (2/7), beberapa rumah sakit di Jawa Barat mulai mengajukan permohonan kepada MUJ.

Hingga Senin (5/7/2021) ini ratusan tabung sudah tersuplai kepada beberapa rumah sakit, seperti di Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kota Bekasi, yang pasokan tabungnya sudah hampir habis.

“Melihat bagaimana rumah sakit mulai sulit menjaga neraca peralatan oksigen karena meningkatnya jumlah pasien Covid-19, di sini kita turun untuk membantu meringankan atas nama kemanusiaan,” tutur Begin.

PT MUJ, menurut Begin, berkomitmen untuk terus membuka bantuan suplai tabung oksigen selama persediaan masih ada. Begin memprediksi permintaan beberapa rumah sakit masih untuk kebutuhan oksigen akan meningkat beberapa hari ke depan.

“Dari mitigasi ini permintaan diprediksi terus meningkat, sehingga kita masih akan memaksimalkan dengan sumber daya yang ada dengan menjaga manajemen logistik oksigen ini. Karena dari ketersediaan, Insya Allah kita bersama PT Krakatau Steel grup bisa menyediakan 150 tabung sehari,” kata Begin.

Sebelumnya, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso mengatakan Pemprov Jabar intens menyusun strategi untuk menjaga stok oksigen rumah sakit-rumah sakit ini.

Pemprov, ujar Taufik, juga mendorong produsen oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat dari kondisi eksisting. Hal itu dilakukan karena kebutuhan rumah sakit akan oksigen mengalami peningkatan.

"Distribusi juga akan ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatkan armada pengangkut dan sumber daya manusia, baik sopir dan tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan mengidentifikasi rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," ucap Taufiq.

Untuk mengatasi kelangkaan oksigen tabung di pasaran, pengawasan yang lebih ketat juga dilakukan Polda Jabar.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago menegaskan, akan menindak siapa pun yang mencoba menimbun persediaan oksigen medis di tengah kebutuhan yang melonjak ini.

"Akan berposes, kita lihat dulu penimbunan dengan alasan seperti apa, izinnya bagaimana, tentunya itu akan diproses dan kalau terbukti akan ditindak tegas," ujar Erdi saat dihubungi, Senin (5/7).

Selain mewaspadai penimbunan, ia mengimbau kepada masyarakat agar teliti saat membeli oksigen. Sebab, kata dia, dikhawatirkan terjadi pemalsuan atau pengurangan isi dari oksigen tersebut.

"Harus waspada memang di situasi begini orang hanya berpikir membutuhkan oksigen tanpa melihat bagaimana kemasan, perolehannya. Sehingga diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaannya," ucapnya.

Epidemiolog Universitas Islam Bandung (Unisba), dr. Fajar Awalia Yulianto, meminta masyarakat tak melakukan panic buying oksigen karena tak semua pasien Covid benar-benar membutuhkan pasokan oksigen medis.

"Lebih baik beli sesuai kebutuhan, jika memang barang tersebut sangat diperlukan, termasuk oksigen ini. Apalagi, sekarang banyak saudara-saudara kita yang sedang dirawat di rumah sakit, yang jauh lebih membutuhkannya dan kita bisa menolong dengan berpikir secara logis," ujarnya, melalui telepon, kemarin.

Disadur dari (syarif abdussalam/nazmi abdurahman/cipta permana)

Pandemi Covid-19 RSUD Cikalong Wetan KBB PRokes BUMD PT MUJ Tabung Oksigen


Loading...