Vrus Corona Varian Delta Sudah Masuki Depok, Satgas Minta Warga Untuk Tidak Makan Bersama

Vrus Corona Varian Delta Sudah Masuki Depok, Satgas Minta Warga Untuk Tidak Makan Bersama
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 5 Juli 2021 09:55 WIB

Terasjabar.id - Virus SARS-CoV-2 varian Delta B1.617.2 Protokol ditemukan Depok, Jawa Barat.

Protokol kesehatan di Depok 5M yang selama ini digaungkan untuk menekan penularan Covid-19 pun bertambah menjadi 6M.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta warga menghindari makan bersama untuk melengkapi protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

"Semua warga Kota Depok untuk lebih meningkatkan kewaspadaan diri dalam menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat, di antaranya menerapkan 6M," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, dalam pernyataan resmi, Minggu (5/7/2021).

Sebelum PPKM Darurat, Mohammad Idris telah melarang layanan makan di tempat di rumah-rumah makan.

LIHAT JUGA :

Larangan itu ketika tren kasus Covid-19 mulai tampak tanda-tanda melonjaknya kasus Covid-19 pada pertengahan Juni 2021.

Warga Kota Depok diminta mengenakan masker dua lapis atau dobel dan diminta betul-betul mematuhi aturan PPKM Darurat.

"Mengingat tingkat penularan Covid-19 varian Delta B.1.617.2 sangat cepat dan menghasilkan penyakit berat serta membutuhkan hospitalisasi atau tindakan penanganan lebih tinggi," kata Mohammad Idris.

Lonjakan kasus Covid-19 di Depok, sama seperti banyak wilayah di Jabodetabek dan Jawa-Bali secara umum, mulai terjadi pada pertengahan Juni 2021.

Infeksi terjadi dengan masif, dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengakibatkan sistem kesehatan nyaris kolaps hanya dalam kurun tak sampai sebulan.

Data terbaru hingga kemarin, Kota Depok yang selama ini mencatat ratusan kasus baru Covid-19 per hari, telah menoreh rekor baru dengan ditemukannya 1.169 kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Keadaan ini membuat jumlah kasus aktif/pasien Covid-19 yang harus ditangani meningkat tajam jadi 10.570 orang, sudah dua kali lipat dari puncak gelombang pertama pada 30 Januari (5.011 kasus aktif).

Dugaan kuat bahwa lonjakan ini disebabkan oleh keberadaan virus SARS-CoV-2 varian Delta B.1617.2, telah terjawab pada Minggu kemarin.

Dari sampel-sampel yang dikirim ke laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan dicurigai varian Delta, semuanya terkonfirmasi varian tersebut.

"Dari 10 spesimen warga Depok yang dilakukan pemeriksaan, hasilnya 10 positif Covid-19 varian Delta B.1617.2," ujar Mohammad Idris.

"Adapun kriteria spesimen yang dikirimkan berasal dari pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan hasil CT(cycle threshold) value yang kecil, yaitu di bawah 30," katanya.

Selain CT value, pengiriman spesimen warga Depok yang diduga telah terpapar Covid-19 varian Delta, dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria lain.

Mulai dari adanya kedatangan dari negara asing, penularan yang cepat di masyarakat, mulai terinfeksinya kelompok yang sebelumnya tidak rentan-dalam hal ini anak-anak, dan penyintas terinfeksi kembali.

Selain itu, ada pertimbangan kasus kematian pasien Covid-19 dengan komorbid penyakit menular lain seperti HIV dan tuberkulosis serta infeksi virus SARS-CoV-2 pada warga yang telah divaksinasi. (Penulis : Vitorio Mantalean/Tribunjabar.id)



Prokes Depok Jawa Barat Covid 19 Protokol Kesehatan makan Makan


Loading...