Stok Tabung Oksigen di Bandung Dikabarkan Menipis, Permintaan Melonjak dalam Beberapa Minggu Terakhir

Stok Tabung Oksigen di Bandung Dikabarkan Menipis, Permintaan Melonjak dalam Beberapa Minggu Terakhir
(Tribun Jabar / Muhammad Nandri Prilatama : Google)
Editor: Epenz Teras Bandung —Selasa, 29 Juni 2021 07:59 WIB

Terasjabar.id - Di tengah tingginya bed occupancy rate (BOR) di 28 rumah sakit di Kota Bandung dan seiring banyaknya penderita Covid-19 bergejala jalani isolasi mandiri di rumah, pasokan tabung oksigen di pasaran terbatas,

Kondisi tabung gas oksigen berkurang pun tak hanya terjadi di rumah sakit melainkan agen atau tempat pengisian ulang tabung oksigen hingga apotek merasakan hal yang sama.

Isi ulang gas oksigen 24 jam di wilayah Arcamanik yakni Restu Fadhil Gas (RFG) misalnya.

Salah satu pemiliknya yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, ketersediaan tabung gas oksigen di tempatnya sedang menipis.

Dalam minggu-minggu ini, katanya, tabung gas oksigen berukuran 1 m³ permintaannya bisa mencapai 300 hingga 500 tabung.

"Banyaknya sih permintaan dari perorangan dan apotek. Tapi, untuk distribusi ke apotek sudah enggak kesuplai karena kurangnya pasokan dari pabrik," ujarnya saat dihubungi, Senin (28/6/2021).

Saat ditanyakan ketika hari biasa sebelum kelangkaan gas oksigen, dia menyebut permintaan gas oksigen hanya mencapai 150 tabung per harinya.

Dia juga tak menampik ketika situasi seperti ini harga per tabungnya alami kenaikan.

"Kenaikan ada. Ya lumayan kenaikannya," katanya sambil enggan merinci berapa kisaran kenaikannya.

Adapun tabung oksigen jadi alat medis penting bagi penderita COvid-19 yang bergejala sesak nafas.

Gejala sesak nafas itu bisa dibantu dengan oksigen menggunakan selang kemudian dipasang di hidung. Covid-19 menyerang saluran pernafasan sehingga memungkinkan terjadinya sesak nafas. 

Oksigen yang biasanya dikemas dalam tabung berbagai ukuran itu jadi alat penting bagi pasien Covid-19. Hal itu untuk menangani situasi jika pasien Covid-19 mendadak sesak nafas, sebagai bagian dari gejala penderita tertular virus korona.

Seperti yang dialami keluarga pasien penderita Covid-19 asal Kabupaten Bandung, Nissa (30). Orangtuanya, divonis positif Covid-19.

Pada suatu malam, orangtuanya itu mendadak sesak nafas.

"Saya langsung bawa ke RSUD Al Ihsan karena di rumah tidak ada oksigen," ucap Nissa, keluarga pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung saat ditemui di RSUD Al Ihsan belum lama ini.

Saat dibawa ke RSUD Al Ihsan, orangtuanya hanya mendapat perawatan pemberian oksigen selama beberapa jam.

"Setelah itu kembali pulih dan diminta isolasi mandiri karena kondisi orangtua saya kata dokter masih bagus. Kalaupun dirawat, kamarnya penuh. Selain itu, sama dokter diminta persediaan oksigen," ucap Nissa.



Disadur dari Tribunjabar.id

Kota Bandung Pandemi Covid-19 RFG BOR Tabung Oksigen Prokes RSUD Al Ihsan


Loading...