Ridwan Kamil Minta 27 Kepala Daerah Di Jabar Bergerak Cepat Tangani C-19

Ridwan Kamil Minta 27 Kepala Daerah Di Jabar Bergerak Cepat Tangani C-19
Editor: Epenz Teras Kuningan —Selasa, 22 Juni 2021 09:08 WIB

Kuningan, Terasjabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada 27 kepala daerah (Bupati/Walikota) di Jawa Barat untuk bergerak cepat dalam melakukan peningkatan keterisian tempat tidur di RS untuk perawatan pasien COVID-19.

Karena berdasarkan data terkini dari Bersatu Lawan COVID-19 https://data.COVID19.go.id/ per 20 Juni 2021, secara umum telah terjadi peningkatan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit Jabar sudah mencapai 86,03 persen. Hal ditegaskan Kang Emil sapaan akrabnya pada Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah secara virtual fari gedung Pakuan Bandung terkait meningkatnya kasus C-19 di wilayah Jawa Barat

Kang Emil mengingatkan, agar setiap kepala daerah melakukan pantauan khusus dengan menaikkan keterisian tempat tidur bertahap dari minimal 30 persen menjadi 60 persen untuk rumah sakit rujukan pasien COVID-19, hal tersebut di ungkapkan Kang Emil pada Rapat Komite Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah secara virtual di Gedung Pakuan Bandung,Senin (20/6/2021)

Kang Emil.berpesan, kepada seluruh kepala daerah agar memiliki porsi tempat tidur pasien COVID-19 di atas 30 persen dari total kapasitas. Apabila terjadi situasi darurat, Satgas COVID-19 Jabar akan bahu membahu bersama TNI dan Polri serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar untuk membuat sebuah rumah sakit darurat bagi pasien COVID-19.

Gambar

(Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 secara virtual. Nampak suasana rapat di ruang rapat Linggarjati Setda Kuningan, Senin (21/6/2021))

“RS darurat ini dengan mengonversi hotel, dan atau apartemen sebagai ruang isolasi juga rumah sakit darurat dalam bentuk tenda militer di lahan-lahan TNI/Polri yang sudah dikoordinasikan,” imbuh Kang Emil.

Sementara itu, Pemda Provinsi Jabar daat ini sedang membuka rekrutment 400 relawan medis yang terdiri dari dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik, ahli rekam medis, sanitarian, nutrisionis serta radiografer.

Pendaftaran masih dibuka melalui fitur Daftar Relawan yang ada di aplikasi Pikobar https://www.indorelawan.org/p/pikobar . dan pendaftaran akan ditutup 30 Juni 2021.

“Minggu ini juga kita dengan anggaran APBD mencari relawan medis sebanyak 400 orang sudah diumumkan dan didaftarkan di Pikobar,” sebutnya.

Untuk membantu melakukan 3T (Tracing -Testing -Treatment) secara masif, Kang Emil akan melibatkan Tim Penggerak PKK dan anggota pramuka se-Jabar.

“Lebih jauh dikatakan, untuk menguatkan tracing kami meminta bantuan tim penggerak PKK dan pramuka untuk bisa membantu menjadi relawan tracing tentunya dengan bimbingan dari kadinkes yang sudah punya program Puspa di puskesmas,” paparnya.

Menurutnya, penguatan di level puskesmas juga akan terus ditingkatkan sehingga nanti yang masuk rumah sakit hanya pasien yang bergejala berat.

“Dalam hal ini, manakala kasus gejalanya ringan bisa dirawat di area puskesmas. Bisa juga di ruang-ruang isolasi di desa dan kelurahan yang memang sudah dibiayai salah satunya oleh yang namanya dana desa,” ungkapnya.

Saat ini di Jabar hanya ada dua daerah yang berada di zona merah. Yaitu, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan untuk tingkat kesembuhan berada di angka 90,3 %, pungkasnya.(H WAWAN JR)

Gubernur Ridwan Kamil Jabar Pandemi Covid-19 Prokes PHRI Bupati Kuningan


Loading...