Joachim Low Ingin Persembakan Gelar Euro 2020 Sebagai Perpisahan untuk Jerman
Terasjabar.id --
Selama 15 tahun menangani timnas Jerman, hanya satu gelar mayor yang belum diraih Joachim Low. Karenanya Euro 2020 akan dijadikan perburuan.
Menangani Die Mannschaft sejak 2006, semua gelar bergengsi telah diraih Low kecuali Piala Eropa. Pencapaian terbaik Low di Piala Henri Delaunay ini adalah runner-up, yakni pada 2008.
Kebetulan, Euro 2020 akan menjadi ajang pemungkas Low bersama Tim Panser. Selepas ajang kontinental empat tahunan ini posisi Low akan digantikan Hans-Dieter Flick. Itu mengapa Low ingin perpisahan dengan gelar juara.
Demi mewujudkan ambisinya itu, Low memanggil dua veteran Piala Dunia 2018 yang sempat diabaikan: Mats Hummels dan Thomas Muller. Namun, pelatih 61 tahun ini juga memanggil pemain muda 18 tahun, Jamal Musiala.
Sejatinya, pemanggilan Hummels dan Muller bukan sekadar faktor kedekatan. Musim ini, kedua pemain tersebut tampil impresif bersama timnya masing-masing.
Hummels menjalani 47 laga dan mencetak 7 gol bersama Borussia Dortmund di semua ajang. Adapun Muller menyumbang 15 gol dan 24 assist dari 46 pertandingan bersama Bayern Munich di semua ajang pada musim ini.
Selepas Piala Dunia 2018, di mana Hummels dan Muller tak lagi dipanggil Low, Jerman melakoni 27 pertandingan. Hasilnya, Jerman meraih 14 kemenangan, 8 kali imbang, dan 5 kekalahan. Ini kontras dengan hasil pertandingan pada 2017 yang nirkekalahan.
Ini tak lain karena Jerman tak punya lini depan yang tajam. Selepas era Miroslav Klose dan Lukas Podolski, Jerman memang kekurangan striker yang diperhitungkan di pentas Benua Biru.
Dalam Piala Eropa 2020 ini misalnya, Low hanya memanggil dua striker murni, yakni Timo Werner dan Kevin Volland. Sayangnya, statistik kedua ujung tombak ini tak terlalu mengilau bersama klub pada musim 2020/2021.
 Timnas Jerman berada di grup neraka bersama Prancis dan Portugal di Euro 2020. (AP/Efrem Lukatsky) |
Bersama Chelsea, Warner baru membukukan 12 gol dari 51 pertandingan musim ini. Adapun Volland mengoleksi 18 gol dari 39 pertandingan bersama AS Monaco.
Jika dikomparasi dengan skuad Jerman di Piala Eropa 2008, saat menjadi runner-up, pun kontras. Ketika itu Low punya empat striker yang semuanya sedang moncer bersama klub: Klose, Podolski, Mario Gomez, dan Kevin Kuranyi.
Walau begitu, Low tak bimbang. Pasalnya, 12 gelandang yang dipanggil punya naluri 'pembunuh'. Para kreator lapangan tengah Jerman ini mengumpulkan 103 gol bersama klub pada 2020/2021. Ilkay Gundogan yang tersubur dengan 17 gol.
Untuk lini pertahanan, skuad Jerman kali ini tak begitu menjanjikan. Pasalnya, hanya ada 3 pemain yang reguler bermain bersama klub, yakni Hummels (Borussian Dortmund), Christian Gunter (SC Freiburg), dan Robin Koch (Leeds United).
Hal inilah yang membuat gawang Manuel Neuer kebobolan 19 kali sepanjang 2020-2021, termasuk dibantai dengan skor 6-0 dan kalah 1-2 dari Makedonia Utara dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 31 Maret 2021.
Kenadti demikian, ambisi Low mempersembahkan gelar terakhir Jerman terbilang berat. Sejak fase grup, mereka harus bersaing di Grup F yang diklaim sebagai grup neraka. Skuad arahan Low akan menghadapi Prancis (15/6), Portugal (19/6), dan Hungaria (23/6) di Euro 2020."Para pemain kami cerdas dan ambisius ketika turnamen semakin dekat. Mereka semua ingin menang, mereka semua ingin sukses. Jadi, saya rasa kepergian saya tidak akan memberi motivasi ekstra," kata Low, dilansir dari DW.Akankah laga perpisahan Low bersama Jerman di Piala Eropa 2020 berakhir manis? Low sangat percaya dengan kapasitas dan kualitas pemainnya, meski banyak faktor menunjukkan hal sebaliknya.
Skuad Jerman di Euro 2020
Kiper: Manuel Neuer, Bernd Leno, Kevin Trapp.
Belakang: Matthias Ginter, Antonio Rudiger, Robin Gosens, Christian Günter, Marcel Halstenberg, Mats Hummels, Lukas Klostermann, Robin Koch, Niklas Sule.
Tengah: Ilkay Gundogan, Toni Kroos, Emre Can, Joshua Kimmich, Thomas Muller, Jamal Musiala, Serge Gnabry, Leon Goretzka, Kai Havertz, Jonas Hofmann, Leroy Sane, Florian Neuhaus.
Depan: Timo Werner, Kevin Volland.
(abd/jun/CNNindonesia.com)