Sekitar 6000 Pemudik dan Wisatawan di Jabar Dites, 53 Orang Terpapar Covid-19

Sekitar 6000 Pemudik dan Wisatawan di Jabar Dites, 53 Orang Terpapar Covid-19
(Istimewa Via Tribunjabar.id)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 18 Mei 2021 08:14 WIB

Terasjabar.id - Sekitar 6.000 pemudik dan wisatawan menjalani pengetesan acak di sejumlah pos penyekatan di Jabar hingga Senin (17/5/2021).

Dari jumlah itu, 53 di antaranya dipastikan terpapar Covid-19. Hampir semuanya pemudik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, adanya pemudik yang positif Covid-19 ini menunjukkan bahwa kekhawatiran bahwa potensi adanya penyebaran kasus melalui mudik itu benar adanya.

Pelaku perjalanan dan wisatawan yang positif ini, kata Emil, sudah ditindaklanjuti dengan isolasi mandiri.

Selama mudik Lebaran, kata Emil, ribuan pemudik juga menjalani karantina di kampung masing-masing.

"Ada 1.700 orang dikarantina. Bahwa pada saat edukasi masih lolos, penyekatan masih lolos, prosedur di karantina lima hari kami lakukan. Tercatat ribuan pemudik dikarantina di kampung masing-masing," kata Emil di Gedung Sate, Senin (17/5/2021).

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono.

Selama peniadaan mudik berlangsung, kata Bambang, di 5.899 desa dan kelurahan di Jabar, didirikan 13.523 posko mudik (tingkat desa) dan d 2.789 posko (tingkat kelurahan).

Sebanyak 4.229 unit ruang karantina juga didirikan di tingkat desa, dan 619 unit di kelurahan.

Bambang mengatakan, jumlah tersebut belum bisa menjadi representasi secara keseluruhan karena masih ada 7 kota/kabupaten yang belum melaporkan data terbarunya.

"Walaupun itu data bukan representasi, bisa diinformasikan bahwa upaya antisipasi pemerintah desa dan kelurahan cukup efektif," ujar Bambang melalui ponsel, Senin (17/5/2021).

Bambang mengatakan, terkait dengan pemudik yang lebih memilih melakukan isolasi mandiri di luar ruang karantina, tak lepas dari pertimbangan Satgas Covid-19 tingkat desa dan kelurahan serta tetap diawasi.

"Bersama petugas kesehatan mereka memastikan tempat isolasi mandiri pemudik tersebut itu benar-benar layak. Selain itu juga memastikan pemudik tersebut benar-benar sehat dengan menunjukkan surat negatif Covid-19," katanya.

Adapun ruang karantina disiapkan guna mengantisipasi pemudik yang membeludak dan tidak memiliki ruang isolasi yang layak.

"Meski diisolasi di luar ruang karantina, mereka wajib tidak melakukan interaksi atau melakukan isolasi mandiri selama lima hari berturut-turut," tutur Bambang.

Bambang menambahkan, adanya ruang karantina yang disiapkan merupakan bukti kesiapsiagaan satgas dalam mengantisipasi pemudik yang lolos.

"Mereka, satgas kelurahan dan desa, tidak kenal waktu kerja. Kami apresiasi kelurahan dan desa tetap bertugas dalam rangka menekan angka Covid-19."

"Semoga upaya kita semua secara holistik dan komprehensif mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di Jabar pada umumnya," ucapnya.



Disadur dari Tribunjabar.id

Pemudik Jabar Pandemi Covid-19 Pos Penyekatan


Loading...