Viral Polisi Kewalahan Adang Pemudik di Penyekatan Perbatasan Bekasi - Karawang, Ini Kata Kapolres
Terasjabar.id - Video memperlihatkan polisi berupaya mengdang laju pemudik di perbatasatan Bekasi - Karawang viral di media sosial, peristiwa itu terjadi di pos penyekatan Kedungwaringin, Minggu (9/5/2021).
Dalam video seperti yang diunggah akun @cikarangviral, polisi terlihat berjibaku melakukan penyekatan di Jalan Raya Rengas Bandung, Kedungwaringin akses Pantura Jawa.
Terlihat petugas sambil membawa pengeras suara memerintahkan pengendara yang diindikasi sebagai pemudik memutar balik.
Situasi lalu lintas tampak sangat padat, pengendara yang diindikasi sebagai pemudik tampak berusaha merangsek ke jalur arah berlawanan demi menghindari penyekatan.
Dalam keterangan unggahan video, peristiwa kepadatan arus pemudik ini terjadi sekira pukul 22.30 WIB di Kedungwaringin dekat perbatasan Bekasi - Karawang.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, peristiwa yang ada dalam video memang benar terjadi di Pos Penyekatan Kedungwaringin Bekasi.
Pihaknya pada saat itu, memutuskan untuk membuka penyekatan di perbatasan Bekasi - Karawang karena situasi yang sudah tidak kondusif akibat kepadatan pemudik yang melintas.
"Artinya karena di sini (Kedungwaringin) sudah terlalu padat, kondisi tadi sudah tidak kondusif jadi kita secara diskresi kita lepas sambil kita koordinasi dengan yang lain," kata Hendra.
Dia memastikan, sudah berkoordinasi dengan jajaran polres di kabupaten/kota seperti Karawang, Purwakarta, Subang hingga Cirebon untuk meningkatkan penjagaan.
"Tapi kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, daerah penyekat lain untuk melakukan penyekatan kembali, tidak berarti kita lepas di sini (Kedungwaringin) di sana tidak disekat," tegasnya.
Situasi di Kedungwaringin pada Minggu (9/5) malam lanjut dia, sudah tidak lagi dapat terbendung untuk tetap dilakukan penyekatan.
Sebab, jumlah pemudik terutama sepeda motor sangat banyak, serta volume kendaraan yang melintas di Kedungwaringin ke arah Karawang cukup padat.
"Ini diskresi Kepolisian ya, jadi kenapa dibuka, ini karena sudah terlalu padat, antrean juga sudah hampir sekitar 5 kilo meter, baik motor maupun mobil jadi kita buka," ucapnya.(Tribunjakarta.com)