Raja Yordania Buka Suara soal Cekcok dengan Pangeran Hamzah

Raja Yordania Buka Suara soal Cekcok dengan Pangeran Hamzah
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Kamis, 8 April 2021 11:02 WIB

Terasjabar.id -- 

Raja Yordania Abdullah menyatakan upaya penghasutan telah ditangani setelah terlibat perselisihan dengan adik tirinya, Pangeran Hamzah bin Hussein, yang merupakan mantan pewaris takhta kerajaan tersebut.

Dalam pernyataan perdana sejak drama perselisihannya dengan Hamzah terkuak, Raja Abdullah mengatakan krisis yang mengguncang stabilitas kerajaan "adalah yang paling menyakitkan" karena terjadi di dalam keluarga kerajaan dan pihak luar.

"Tidak ada yang mendekati apa yang saya rasakan-kaget, sakit, dan marah-sebagai saudara dan wali keluarga Hashemite dan pemimpin masyarakat terkasih ini," kata Raja Abdullah melalui surat yang dirilis kantor berita negara dan dibacakan di stasiun televisi nasional pada Rabu (7/4).

Raja Abdullah mengatakan Yordania sekarang sudah stabil dan aman.

"Hamzah hari ini bersama keluarganya di istana di bawah asuhan saya," kata Raja Abdullah seperti dikutip Reuters.

Pemerintah Yordania bahkan telah mengeluarkan larangan bagi semua media dan netizen mempublikasikan konten terkait perselisihan keluarga kerajaan itu.

Pangeran Hamzah sempat ditangkap dan menjadi tahanan rumah pada Sabtu akhir pekan lalu karena alasan keamanan dan stabilitas di Yordania.

Pemerintah Yordania mengklaim Pangeran Hamzah berhubungan dengan pihak asing untuk mengguncang negara itu. Amman mengklaim telah menyelidiki Pangeran Hamzah selama beberapa waktu terakhir.

Namun Hamzah sendiri membantah melakukan konspirasi.

Pangeran Hamzah akhirnya berjanji setia kepada Raja Abdullah pada awal pekan ini setelah dimediasi keluarga kerajaan.

Pangeran Hamzah merupakan putra tertua mendiang Raja Hussein dan Ratu Noor. Setelah ayahnya meninggal, Yordania dipimpin saudara tirinya yakni Raja Abdullah.(CNNIndonesia)

Hamzah kehilangan gelar putra mahkota setelah dicabut oleh Abdullah pada 2004. Dia menuduh para pemimpin Yordania korupsi dan tidak mampu menjalankan pemerintahan sehingga menyebabkan kehancuran.

Hamzah, yang sempat ditahan bersama 16 orang lainnya pada akhir pekan lalu, memang sempat melontarkan narasi menantang kerajaan.

Dia mengaku ditempatkan di tahanan rumah di Istana di Amman. Hamzah diminta militer tidak keluar rumah dan tidak berkomunikasi dengan orang lain.

Hamzah bahkan menegaskan tidak akan mematuhi perintah itu.


(rds/dea/CNN)

Raja Yordania Pangeran Hamzah Viral


Loading...