Ngaku Ayahnya Polisi, Pendukung HRS Nangis Saling Dorong dengan Polwan: Gue Bukan Binatang

Ngaku Ayahnya Polisi, Pendukung HRS Nangis Saling Dorong dengan Polwan: Gue Bukan Binatang
Tribunjakarta
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 23 Maret 2021 11:36 WIB

Terasjabar.id - Simpatisan Rizieq Shihab terlibat adu mulut dengan Polisi Wanita (Polwan) di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).

Setelah adu mulut, aksi saling dorong antar simpatisan Rizieq Shihab dan polwan tak dapat dihindari.

Simpatisan Rizieq Shihab yang mengenakan kerudung cokelat bahkan sampai menangis, ia mengaku kesakitan saat aksi saling dorong tersebut terjadi.

Diwartakan TribunJakarta.com sidang lanjutan kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Muhammad Rizieq Shihab kembali digelar hari ini secara virtual.

Dengan agenda sidang eksepsi, sebanyak empat berkas akan disidangkan pada hari ini, yakni perkara nomor 221 (kasus kerumunan Petamburan), 222 (kasus kerumunan Petamburan), 223 (kasus tes usap palsu), dan 226 (kasus kerumunan Megamendung) dan dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Sebelum sidang berlangsung sejumlah simpatisan sudah bertengger di depan PN Jakarta Timur.

Simpatisan yang merupakan emak-emak tersebut bahkan memaksa masuk dan satu diantaranya menyatakan diri sebagai tim kuasa hukum Rizieq Shihab.

Sejumlah Polwan yang bertugas, lantas meminta mereka untuk tak berada di depan PN Jakarta Timur, simpatisan ini diimbau untuk berpindah ke lokasi lain.

Lantaran tak terima, aksi adu mulut berlanjut ke aksi saling dorong.

Meski berpindah lokasi, satu orang emak-emak sempat menangis lantaran mengaku sakit ketika aksi dorong berlangsung.

"Gua bukan binatang, gua manusia, gua gugat pokoknya. Gua di cengkram, kasar, sakit, gua nggak terima pokoknya. Keluar semuanya rapatkan barisan. Sakit tangan gua," ujar simpatisan dengan jilbab berwarna coklat sambil terisak di lokasi.

Simpatisan Rizieq Shihab terlibat aksi adu mulut dan saling dorong dengan jajaran kepolisian termasuk dengan Polwan di depan PN Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).
Simpatisan Rizieq Shihab terlibat aksi adu mulut dan saling dorong dengan jajaran kepolisian termasuk dengan Polwan di depan PN Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Emak-emak berkeruduk cokelat itu mengaku sebagai anak dari seorang polisi.

Ia mengatakan tak pernah sekalipun diperlakukan demikian.

"Bapak gua polisi enggak pernah memperlakukan anaknya kayak begini. Pakde gua Kombes nggak pernah kayak begini. Kenapa mereka kayak begini," tandasnya.

Untuk diketahui, Nomor perkara 221/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan di Petamburan.

Simpatisan Rizieq Shihab terlibat aksi adu mulut dan saling dorong dengan jajaran kepolisian termasuk dengan Polwan di depan PN Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).
Simpatisan Rizieq Shihab terlibat aksi adu mulut dan saling dorong dengan jajaran kepolisian termasuk dengan Polwan di depan PN Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Nomor perkara 222/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi terkait kasus kerumunan di Petamburan.

Nomor perkara 223/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Direktur RS Ummi Andi Tatat terkait kasus tes usap palsu.

Nomor perkara 224/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Muhammad Hanif Alatas yang juga merupakan menantu Rizieq Shihab terkait kasus tes usap palsu RS Ummi.

Nomor perkara 225/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait tes usap palsu RS Ummi.

Nomor perkara 226/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan di Megamendung.

Ribuan Personel Gabungan Amankan Sidang di PN Jakarta Timur, Rizieq Shihab Jalani Sidang Virtual

Pihak Kepolisian bakal mengerahkan ribuan personel gabungan untuk melakukan Pengamanan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur di sidang lanjutan Muhammad Rizieq Shihab.

Sidang lanjutan kasus pelanggaran protokol kesehatan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur akan digelar pada Selasa (23/3/2021).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Pengamanan yang akan disiapkan sama dengan sebelumnya yakni dengan menerjunkan sebanyak 1.400 personel gabungan.

"Sama seperti kemarin, kami siapkan sekitar 1.400 personel tetapi itu gabungan," kata Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (22/3/2021) kemarin.

Kendati demikian kata Yusri keseluruhan personel keamanan itu tidak diturunkan bersamaan.

Nantinya, akan ada beberapa personel lainnya yang siap siaga membackup.

Anggota tim kuasa hukum dan simpatisan Rizieq Shihab saat terlibat aksi saling dorong dengan anggota Polri depan gerbang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021).
Anggota tim kuasa hukum dan simpatisan Rizieq Shihab saat terlibat aksi saling dorong dengan anggota Polri depan gerbang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Jadi 1.400 personel itu, yang kami kedepankan itu 750 (orang) nanti jadi ada cadangannya," kata Yusri.

Sebelumnya, Humas PN Jakarta Timur Alex Adam Faisal mengatakan, pada sidang lanjutan, Selasa (23/3/2021), terdakwa Rizieq Shihab akan kembali dihadirkan secara virtual.

"Masih virtual (hadirnya Rizieq dalam persidangan)," kata Alex saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (22/3/2021).

Lebih lanjut, Alex juga menyebut kehadiran dari tim kuasa hukum eks Pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu, akan kembali dibatasi kehadirannya dalam ruang sidang.

Hal tersebut katanya sebagai upaya untuk menaati Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2021 tentang pembatasan jarak orang.

"Masih, penasihat hukum nya dibatasi perwakilannya saja, mengingat Pergub No 2/2021, tentang pembatasan jarak," ungkap Alex.

Menanggapi hal ini, Alamsyah Hanafiah selaku anggota kuasa hukum Rizieq Shihab mengatakan, pembatasan jumlah kuasa hukum dalam ruang sidang nantinya tidak akan berpengaruh bagi pihaknya.

Pasalnya kata dia, tim kuasa hukum Rizieq Shihab tidak akan menghadiri jalannya sidang lanjutan besok di PN Jakarta Timur.

"Besok kami hanya akan menyerahkan eksepsi. Ya gak masalah kalau dibatasin, kami juga tidak akan hadir," kata Alamsyah saat dikonfirmasi.

PN Jakarta Timur Khawatir Simpatisan Bertambah

Pengadilan Negeri Jakarta Timur cemas dengan kedatangan simpatisan Muhammad Rizieq Shihab dalam sidang lanjutan perkara dugaan tindak pidana kekarantinaan kesehatan pada Selasa (23/3/2021).

Tidak hanya karena situasi pandemi Covid-19, jumlah simpatisan Rizieq Shihab yang datang pada sidang pembacaan dakwaan Selasa (16/3/2021) dan Jumat (19/3/2021) terus bertambah.

Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam Faisal mengatakan banyaknya jumlah simpatisan yang hadir dikhawatirkan mengganggu jalannya sidang perkara.

"Tentunya seperti itu. Mengenai yang tahu tentang keamanan ini kan pihak Polri, nanti kami akan tanyakan, kami koordinasikan. Karena dalam hal pengamanan sidang Habib Rizieq ini ada dua Pengamanan," kata Alex di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (22/3/2021).

Pengamanan pertama meliputi keamanan di ruang sidang dan area dalam Pengadilan Negeri Jakarta Timur selama sidang Rizieq Shihab dan perkara pidana lain yang digelar bersamaan.

Pengamanan kedua meliputi penerapan protokol kesehatan di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam situasi pandemi Covid-19 guna mencegah penularan Covid-19 meluas.

Pada sidang pembacaan dakwaan Jumat (19/3/2021) Polrestro Jakarta Timur mendapati dua simpatisan Rizieq Shihab yang datang ke Pengadilan positif Covid-19 berdasar tes swab antigen, keduanya sudah dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet.

"Menurut informasinya security kita (Pengadilan) sendiri ada yang sudah terpapar (Covid-19). Baru beberapa hari ini kita mendapat informasi, ya kita tidak tahu ya ada kaitan (kasus simpatisan Rizieq) atau tidak," ujarnya.

Alex menuturkan pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2021 yang mengatur penerapan protokol kesehatan di lingkungan perkantoran.

Di antaranya membatasi jumlah anggota tim kuasa hukum Rizieq Shihab dalam ruang sidang maksimal enam dari total sekitar 80 anggota tim kuasa hukum eks pimpinan Front Pembela Islam (FP) itu.

Aturan membatasi jumlah anggota maksimal enam orang ini juga berlaku bagi Jaksa Penuntut Umum (JPU), tujuannya mencegah kerumunan dalam ruang sidang dan menerapkan adanya jaga jarak

"Ini kan menjadi perhatian kita bersama. Agar hal-hal tersebut (potensi penularan Covid-19) apabila ada penularannya bisa kita batasi dan hindari. Artinya peraturan yang menjadi rujukan Pergub DKI nomor 3 tahun 2021," tuturnya.

Sebagai informasi pada Selasa (23/3/2021) Pengadilan Negeri Jakarta Timur menggelar sidang lanjutan Rizieq Shihab dengan agenda penyampaian eksepsi atau keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Meski pada sidang dakwaan pada Jumat (19/3/2021) tim kuasa hukum Rizieq tidak menyatakan mengajukan eksepsi, Majelis Hakim dalam perkara kerumunan warga di Petamburan memberi kesempatan menyampaikan eksepsi.

Warga yang hendak menyaksikan jalannya sidang Rizieq Shihab diimbau tidak datang langsung ke Pengadilan karena bisa melihat lewat live streaming di akun YouTube PN Jakarta Timur.

Rizieq Shihab Tak miliki Hak WO

Pengadilan Negeri Jakarta Timur memerintahkan Muhammad Rizieq Shihab hadir dalam sidang dugaan tindak pidana karantina kesehatan beragendakan pembacaan eksepsi pada Selasa (23/3/2021).

Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam Faisal mengatakan kehadiran Rizieq Shihab sebagai terdakwa dalam perkara yang menjeratnya merupakan kewajiban sehingga tidak dapat ditolak.

"Bahwa terdakwa wajib hadir di persidangan, jadi kewajibannya, bukan haknya. Sedangkan penasihat hukum atau pengacara kan sudah diberikan kuasa untuk mendampingi terdakwa," kata Alex di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (22/3/2021).

Hal ini menanggapi sikap Rizieq dalam sidang pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Jumat (19/3) saat dia menolak mengikuti sidang virtual sehingga harus dijemput paksa petugas.

Pun dengan sikap lima terdakwa kasus kerumunan warga di Petamburan, Jakarta Pusat, dan Muhammad Hanif Alatas yang merupakan terdakwa kasus tes swab Rizieq di RS UMMI Bogor yang menolak sidang digelar secara virtual.

"Apabila terjadi (walk out) yang dirugikan terdakwa sendiri, sedangkan Majelis Hakim sendiri tidak ada halangan sidang tetap dilangsungkan, karena di dalam KUHAP tanpa adanya terdakwa sidang bisa dilanjutkan," ujarnya.

Alex menuturkan sidang beragendakan penyampaian eksepsi atau keberatan atas dakwaan JPU besok tetap digelar secara virtual sebagaimana dua sidang pada Selasa (16/3) dan Jumat (19/3).

Sidang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB dan bisa disaksikan secara live streaming oleh warga lewat YouTube di akun PN Jakarta Timur sesuai keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Besok masih virtual, tapi tidak tahu selanjutnya. Tapi besok masih tetap virtual. Kita lihat besok, mudah-mudahan semua lengkap, semua kondusif, dan semua bisa mentaati aturan yang kita tetapkan," tuturnya.

Sebelumnya pada sidang dakwaan Jumat (19/3) Rizieq Shihab, lima terdakwa kasus kerumunan warga di Petamburan dengan terdakwa H. Haris Ubaidillah, H. Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Alias Idrus Al Habsyi, dan Maman Suryadi.

Serta Muhammad Hanif Alatas yang jadi terdakwa dalam kasus tes swab Rizieq di RS UMMI Bogor menyatakan menolak sidang digelar secara virtual karena ingin dihadirkan langsung di ruang sidang.

Sikap Rizieq yang menolak menghadiri sidang virtual dan tetap ngotot agar dihadirkan secara langsung di ruang sidang sempat menyulitkan petugas.

Berulang kali dia menyatakan baru bersedia mengikuti sidang bila dihadirkan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur secara langsung.

"Saya didorong, saya tidak mau hadir. Saya sampaikan ke Majelis Hakim, saya tidak ridho dunia-akhirat. Saya dipaksa, didorong, dihinakan," ujar Rizieq sebagaimana di live streaming sidang, Jumat (19/3/2021).

Rizieq Shihab Sidang Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Timur bakal menggelar sidang lanjutan perkara dugaan tindak pidana kekarantinaan kesehatan yang menjerat Rizieq Shihab pada Selasa (23/3/2021).

Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam Faisal mengatakan sidang tersebut beragendakan penyampaian eksepsi atau keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Kalau menurut agenda perkara nomor 221, 222, dan 226 dengan Ketua Majelis Hakim pak Suparman masih memberikan waktu apabila terdakwa atau penasihat hukumnya melakukan eksepsi atau keberatan, agendanya seperti itu," kata Alex di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (22/3/2021).

Perkara nomor 221 merupakan berkas untuk kasus kerumunan warga di Petamburan, Jakarta Pusat  pada tanggal 13 November 2020 lalu dengan terdakwa Rizieq Shihab.

Nomor 222 untuk kasus kerumunan warga di Petamburan pada waktu yang sama dengan terdakwa H. Haris Ubaidillah, H. Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Alias Idrus Al Habsyi, dan Maman Suryadi.

Perkara nomor 226 untuk kasus kerumunan warga di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung, Bogor juga dengan terdakwa Rizieq Shihab.

"Sedangkan untuk perkara nomor 223 yang ketua Majelis Hakimnya pak Khadwanto agendanya eksepsi secara tertulis dilakukan terdakwa dr. Andi Tatat," ujarnya.

Alex menuturkan agenda sidang penyampaian eksepsi untuk perkara nomor 221, 222, dan 226 masih rencana karena Majelis Hakim belum menerima pernyataan resmi dari tim kuasa hukum apa mengajukan eksepsi atau tidak.

Penyebabnya karena pada sidang pembacaan dakwaan Jumat (19/3) lalu tim kuasa hukum Rizieq Shihab memilih walk out dari tanpa menyatakan sikap atas dakwaan JPU terhadap kliennya.

Termasuk untuk perkara nomor 224 dengan terdakwa Muhammad Hanif Alatas, nomor 225 dengan terdakwa Rizieq Shihab dalam kasus tes swab di RS UMMI Bogor yang diduga ditutupi dari pihak Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

"Tapi Majelis Hakim sudah mengagendakan kalau ada eksepsi terhadap perkara nomor 221, 222, dan 226 masih dipertimbangkan dalam persidangan besok," tuturnya.

Sebelumnya dalam sidang pembacaan dakwaan kasus kerumunan warga di Petamburan, Jakarta Pusat Rizieq didakwa menghasut warga sehingga berkerumun dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara pernikahan putri Rizieq Shihab.

Dugaan Rizieq menghasut ini yang membuat penyidik Bareskrim Polri menjerat Rizieq dengan pasal 160 KUHP dan UU Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan JPU.

"Akibat berkumpulnya ribuan orang dalam acara kegiatan tersebut menimbulkan lonjakan penyebaran Covid-19 di Petamburan dan sekitarnya, sebagaimana hasil uji sampel di Puskesmas Tanah Abang yang merupakan data yang dikirimkan Puskesmas Tanah Abang pada bulan November 2020," kata JPU, Jumat (19/3/2021).(Tribunjakarta.com)



Viral Rizieq Shihab Polwan


Loading...