Bocoran Penampakan Uang Hadiah Pertandingan Catur Dewa Kipas vs Irene Sukandar, Jumlahnya Fantastis!

Bocoran Penampakan Uang Hadiah Pertandingan Catur Dewa Kipas vs Irene Sukandar, Jumlahnya Fantastis!
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 22 Maret 2021 13:54 WIB

Terasjabar.id - Jelang pertandingan catur Dewa Kipas vs Irene Sukandar, bocoran penampakan uang hadiahnya sudah diungkap.

Seperti diketahui, pertandingan Dadang Subur pemilik akun Dewa Kipas di Chess.com dengan Grand Master Wanita (GMw) Irene Sukandar merupakan buntut panjang dari polemik pertandingan Dewa Kipas vs GothamChess sebelumnya.

Dewa Kipas dan Irene sepakat untuk bertarung dan disiarkan langsung melalui channel YouTube Deddy Corbuzier, Senin (22/3/2021).

Adapun total hadiah dari pertandingan tersebut adalah Rp 300 juta.

Hal itu diumumkan sendiri oleh Deddy melalui akun Instagram-nya @mastercorbuzier, kemarin.

"Rp. 300.000.000,- TOTAL HADIAH!!
Akhirnya,.. Catur bisa seperti ini.. Di apresiasi seperti ini...
Di tunggu seperti ini..

"Thank u for support @tokopedia @indrakenz @le_mineraleid
Let's make this HAPPENS!!!
Ingat ya... Pajak di tanggung pemenang.
Menang Rp. 200 juta. Kalah Rp. 100 juta," tulisnya.

Kini, menjelang pertandingan itu dimulai, Deddy memperlihatkan penamapkan uang tunai hadiahnya.

Uang yang terdiri dari lembaran Rp 100 ribuan itu disimpan dalam dua kotak koper berwarna perak.

Persis di belakang dua koper tersebut, terdapat dua papan catur yang akan digunakan untuk bertanding.

"WE ARE READY... AND WAITING," tulis @mastercorbuzier.

Seperti diketahui, pertandingan catur antara Dewa Kipas vs Irene akan digelar secara langsung pada pukul 15.00 WIB.

Pertandingan itu juga menghadirkan dua komentator yang tak kalah istimewa.

Komentator pertama adalah GM Sutanto Megaranto, kemudian komentator kedua adalah MIW Chelsie Monica.

Sutanto merupakan percatur ranking 1 di Indonesia, sementara Chelsie adalah pecatur ranking 3 wanita di Indonesia.

Curhat "Dewa Kipas"

Setelah permainannya di gim catur daring Chess.com menjadi perbincangan, Dadang Subur (60) pemilik akun Dewa Kipas mendapatkan banyak kritik dari netizen.

Tak sedikit pula yang menuding akun Dewa Kipas melakukan kecurangan.

Lantas, apa respons Dadang Subur terkait hal tersebut?

Sebelumnya, permainan akun Dewa Kipas di permainan catur daring itu menjadi polemik.

Akun Dewa Kipas sukses membekuk akun GothamChess milik Levy Rozman yang memiliki titel International Master (IM).

Dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, diketahui akun Dewa Kipas punya rekor yang fantastis, yaitu menyapu bersih kemenangan dalam 27 gim beruntun.

Tingkat akurasi akun Dewa Kipas dari 22 Februari sampai 2 Maret 2021 pun berkisar 90-99 persen.

Tak heran, banyak pengamat catur yang menyebut kecepatan dan akurasi permainan Dadang tidak masuk akal.

Kini, akun Dewa Kipas juga sudah diblokir oleh tim analis algoritma Chess.com lantaran dinilai tidak fair play.

Namun, tak sedikit juga netizen yang mengelu-elukan kemampuan Dewa Kipas dalam pertandingan catur.

Terkait kritikan yang ditujukan kepadanya, Dadang mengaku menganggapnya itu merupakan hal yang bagus.

Dadang menerima kritikan tersebut secara terbuka.

Namun, ia menyayangkan kritikan itu justru banyak datang dari orang-orang yang tak mengerti catur.

"Dan hal itu pula (kritikan) yang membuat saya merasa menyesal mengapa bertanding dan justru menang waktu itu.

"Coba kalau saya tidak bertanding atau kalah, mungkin tidak akan seperti sekarang ini jadinya," ujarnya dalam wawancara khusus dengan wartawan TribunJabar.id Kemal Setia Permana di rumahnya, Gang Iming, Kota Bandung, Rabu (17/3/2021).

Setelah mengalahkan GothamChess di permainan Chess.com, Dadang mengaku tidak merasa jadi hebat.

Menurutnya, semua terjadi lantaran kesalahan lawannya saja, bukan karena dirinya yang lebih hebat.

Akibat permainannya dengan GothamChess jadi perbincangan, Dadang pun menjadi populer.

Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur.
Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur. (kemal setia permana/tribunjabar)

Namun, Dadang menerima hal itu biasa saja.

"Semua diterima biasa saja, cuma kasihan anak saya, dia harus ikut "riweuh" (susah, Red), dan Anda lihat sendiri saya masih tetap saja begini, jualan pakan burung sehari-hari," ujarnya.

Dadang pun berkesempatan untuk menjelaskan jalannya permainan yang bisa membuatnya menang melawan GothamChess.

Ia menyanjung Levy sebagai pemain hebat, yang levelnya sangat jauh di atasanya.

Dadang mengaku tak pernah merasa mengalahkannya, pasalnya Levy disebutnya melakukan blunder langkah, beberapa kali.

"Saat bermain, dia sudah di menit 4, saya masih 3, saya pikir ya sudahlah saya tidak menyesal kalau harus kalah, asal jangan kalah bangunan (skema permainan, Red).

"Anda juga sudah lihat sendiri bahwa dari permainan, Levy terus menyerang saya, benteng maju ke depan di pertahanan saya, saya hanya menggunakan langkah kombi saja (kombinasi, Red) dan mampu memanfaatkan kesempatan sedikit itu menjadi sebuah keuntungan, ditambah dia melakukan blunder sehingga saya bisa menang," ujarnya.

Kini, Dadang berharap polemik akibat permainan caturnya dengan GothamChess di Chess.com bisa berhenti.

Namun, ia juga mengaku bersyukur lantaran kini permainan catur menjadi semakin populer.

"Saya bersyukur bahwa kemudian banyak yang tertarik membeli papan catur dan meningkatkan keinginan belajar catur dari masyarakat sekarang ini," ujarnya.

Irene Jawab Tudingan Soal "Mata Duitan"

Seperti diketahui, pertandingan catur Dadang Subur atau Dewa Kipas vs Grand Master Wanita (GMw) Irene Sukandar akan digelar hari ini, Senin (22/3/2021).

Adapun pertandingan tersebut sebagai bentuk tindak lanjut untuk mengakhiri polemik yang diakibatkan pertandingan catur Dewa Kipas vs GothamChess di Chess.com.

Pertandingan itu akan disiarkan secara langsung pada pukul 15.00 WIB melalui channel YouTube Deddy Corbuzier.

Kini, menjelang pertandingan itu, Irene Sukandar sudah berbicara banyak hal melalui video di channel YouTube-nya.

Irene juga menjawab mengenai tudingan netizen bahwa dirinya mata duitan lantaran saat bertanding harus ada hadiahnya.

Irene menjelaskan, catur adalah profesinya.

Di mana-mana, ia selalu menuliskan dirinya sebagai pecatur profesional.

"Karena ini profesi saya, saya menginginkan adanya apresiasi tersebut.

"Contohnya penyanyi profesional siapa. Kalau disuruh atau diminta nyanyi suatu tempat, otomatis meminta hadiah atau bayaran akan hasil usahanya tersebut," ujarnya, dikutip TribunJabar.id, Minggu (21/3/2021).

Irene mengatakan, hal yang sama juga berlaku untuk pecatur profesional.

Jadi, lanjutnya, apa pun bentuk profesionalitas yang ditekuni, membicarakan tentang hadiah dan tentang bayaran adalah hal yang normal.

"Dan perlu teman-teman ketahui juga, biasanya kalau saya diundang di turnamen luar negeri, menjadi komentator, adanya seorang Grandmaster di dalamnya membuat suatu keuntungan bagi pihak penyelenggara," ujarnya.

Menurut Irene, dengan mendatangkan pecatur bertitel Grand Master, penyelenggara pertandingan akan mendapatkan keuntungan, seperti adanya iklan atau apa pun.

Namun, Iren tak bisa menjelaskan terlalu jauh mengenai hal itu, karena bukan ranahnya.

"Tapi yang jelas, ada satu tujuan. Ada satu keuntungan untuk pihak penyelanggara," katanya.

Lalu, Irene pun mencontohkan gelaran Indonesia Open tahun 2013, di mana hadiahnya mencapai Rp 1,4 milyar atau USD 100.000.

Gelaran itu mengundang Grandmaster dari luar negeri untuk bertanding di Indonesia Open.

"Selain mereka mendapatkan uang tampil, atau fee. Mereka juga kita berikan hotel, makan gratis, dan flight atau pesawatnya. Itu bentuk apresiasi atas bentuk gelar Grandmaster tersebut," ujarnya.(Tribunjabar.id)



Viral Dewa Kipas GM Irene


Loading...