Anak Mudah Emosional? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala Kecanduan Gadget, Ini Ciri-ciri Lainnya

Anak Mudah Emosional? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala Kecanduan Gadget, Ini Ciri-ciri Lainnya
Tribunjabar.id
Editor: Malda Life Style —Selasa, 16 Maret 2021 11:58 WIB

Terasjabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengadakan program Sekolah Tanpa Gangguan Kendali Gawai (Setangkai)  sebagai salah satu upaya Pemprov Jabar dalam mencegah fenomena kasus anak yang kecanduan terhadap gawai atau game online.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Ema Kusuma, mengatakan pihaknya sedang memantapkan konsep sekolah literasi kepada guru, orang tua, anak-anak tersebut. 

"Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah ada konsepnya. Tujuannya jadi memang kita akan memberikan literasi dan edukasi kepada orang tua, kepada anak, dan kepada guru, untuk penggunaan gawai secara aman dan bijak," kata Ema saat meninjau Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/3).

Ema menuturkan pihaknya akan meluncurkan program Setangkai pada Mei 2021.

Menurutnya, sebagai langkah awal, akan mengadakan diseminasi secara daring yang dengan target 1.000 orang peserta terkait pengenalan program Setangkai kepada guru, orang tua, dan anak pada Selasa pekan depan.

"Jadi mudah-mudahan akhir bulan sudah ada konsep. Setangkai ini program unggulan Gubernur Jabar yang ada di DP3AKB. Kami rencananya akan melakukan launching sekitar bulan Mei 2021," ujar dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik rencana pelaksanaan diseminasi Program Setangkai pada pekan depan.

"Jadi kami akan mengadakan pertemuan. Untuk tahap pertama kami akan mengundang dari Muslimat NU, Persistri, Aisyiyah, Posyandu, Majelis Taklim, PKK, dan PAUD, khusus yang menangani masalah anak-anak dan keluarga, untuk diberikan pengertian tentang bahaya kecanduan game di gawai," kata Uu.

Seperti diketahui, jumlah anak dan remaja yang mengalami kecanduan game internet atau handphone kian meningkat.

Hal ini setidaknya terlihat dari peningkatan jumlah anak dan remaja yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penanganan terhadap kenaikan kasus kecanduan game tersebut.

Di antaranya, dengan mengunjungi RSJ Jabar, Selasa (16/3).

Berdasarkan data RSJ Jabar, selama 2020 terdapat delapan pasien anak dan remaja yang dirawat jalan karena kecanduan game.

Namun pada Januari dan Februari 2021, sudah ada lima pasien gangguan jiwa yang serupa yang dirawat di RSJ Jabar.

"Memang dampak handphone ini sangat luar biasa. Banyak anak-anak yang ketergantungan, kecanduan handphone," kata Uu dalam kunjungan tersebut.

Sebagian anak dan remaja yang kecanduan gadget ini, katanya, awalnya mengalami gangguan stres, mengurung diri, tidak punya teman, kemudian saat memegang handphone, langsung kecanduan.

Di antaranya sampai melakukan tindakan kekerasan dan emosional setelah dipisahkan dengan handphone-nya.

Bahkan di antaranya mengalami kekurangan gizi atau penyakit lainnya akibat kesehatannya terganggu.

"Kemudian bisa juga karena mereka punya komorbid, penyebab lainnya, kemudian pegang handphone dan akhirnya kelamaan pegang handphone, mereka stres dan tidak suka kalau mereka dilepaskan dari handphone-nya," katanya.

Untuk mengatasinya, kata Uu, Pemprov Jabar akan mengadakan pertemuan membahas hal ini dengan mengundang ormas perempuan seperti Muslimat NU, Persistri, Aisyiyah, Kader Posyandu, Majelis Taklim, PKK, dan PAUD. Pertemuannya khusus mengenai penyelesaian masalah anak-anak dan keluarga terkait kecanduan gadget ini.

"Sehingga nanti diberi arahan oleh para dokter, sehingga masyarakat tidak membiarkan anak terlalu lama dengan handphone, dengan alasan orang tua sibuk dan orang tua pusing atau tidak mau anak rewel. Lebih dari enam jam per hari main handphone ini berbahaya," katanya.

Kemudian, katanya, segera digelar Sekolah Tanpa Gangguan Kendali Gawai (Setangkai) melalui media daring yang dapat diakses para orang tua di Jawa Barat. Sekolah online tersebut akan diisi oleh narasumber dan pakar kejiwaan.

"Ada Setangkai, ini akan segera kami sosialisasikan kepada masyarakat, kami akan mengundang minimal mungkin dengan zoom meeting, sekitar 1.000 orang yang mengurusi tentang anak-anak," katanya.

(Tribunjabar.id)


Emosi Kecanduan Gadget Viral


Loading...