Satu Bulan Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Cabe di Pasar Rangkasbitung Makin Pedas

Satu Bulan Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Cabe di Pasar Rangkasbitung Makin Pedas
Ilustrasi (Bantenhits : Google)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 16 Maret 2021 10:45 WIB

Terasjabar.id - Satu bulan menjelang bulan suci Ramadan atau puasa yang jatuh pada April 2021, disambut langsung oleh kenaikan komoditas cabe oranye atau kerap disebut dengan cabe setan di Pasar Tradisional  Rangkasbitung.

Dari pantauan di Pasar Rangkasbitung, harga komoditas cabe tersebut saat ini sudah menembus angka Rp120 ribu per kilogram (Kg). Harga tersebut melambung tinggi dibandingkan pada awal 2021 yang hanya Rp60 ribu per kg. 

"Sekarang Rp120 per kilonya, naik Rp20 ribu dari harga kemarin yang cuma Rp100 ribu perkilonya," kata Mety, pedagang sayuran di Pasar Rangkasbitung, Selasa (16/3/2021).

Menurut Mety, kenaikan harga cabe itu sendiri mulai terjadi pada pertengahan Februari 2021. Awalmya harga cabe per kg Rp60 ribu-Rp100 ribu, namun sekarang sudah menembus Rp120 ribu per kg. 

Selain harga cabe, ia mengungkapkan, terdapat kenaikan pada sejumlah komoditas lainnya seperti bawang dan tomat.

FOLLOW JUGA : 

"Kemarin bawang merah itu Rp25 ribu, tapi sekarang sudah Rp35 ribu per kg," ungkapnya. 

Kenaikan harga pada beberapa komoditas itu banyak dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga. Seperti dikatakan Indah (30) warga Rangkasbitung.

Ia mengaku, atas kenaikan harga cabe itu, dirinya terpaksa harus mengurangi konsumsi pada masakan yang menggunakan bahan baku cabe ini.

"Ya karena mahal itu, biasanya beli (cabe -red) 1 kilo, 2 kilo, tapi sekarang paling bisa setengahnya," akunya. 

Dirinya meminta agar pihak pemerintah agar melakukan upaya untuk menstabilkan harga cabe yang telah menjadi komoditas pokok bagi warga Sunda ini.

"Ya harapannya semoga pemerintah bisa segera menstabilkan harga cabe lagi. Terlebih ini hampir memasuki bulan puasa," harapnya. (kontributor banten/yusuf permana/ys)

Disadur dari Poskota.co.id

Ramadan Komoditas Cabe Pasar Tradisional Rangkasbitung


Loading...