Pria Singapura Ditangkap karena Berencana Serang Orang Yahudi

Pria Singapura Ditangkap karena Berencana Serang Orang Yahudi
Detik News
Editor: Malda Hot News —Rabu, 10 Maret 2021 15:09 WIB

Terasjabar.id - Seorang warga Singapura ditangkap karena berencana melakukan serangan penikaman terhadap orang-orang Yahudi di sebuah sinagoga di Waterloo Street, Singapura. Dia ditahan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

Pria bernama Amirull Ali (20) itu juga telah membuat rencana untuk melakukan perjalanan ke Gaza, Palestina untuk bergabung dengan sayap militer HAMAS dalam perangnya melawan Israel. Demikian disampaikan Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) dalam siaran persnya, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (10/3/2021).

ISD menyatakan, Amirull meradikalisasi diri dengan kebencian yang mendalam terhadap Israel setelah diyakinkan bahwa Palestina ditindas dalam konflik Israel-Palestina.

Dia ditangkap pada 5 Februari saat menjadi anggota wajib militer atau National Service di Angkatan Bersenjata Singapura. Perintah penahanan di bawah ISA dikeluarkan terhadapnya pada 5 Maret.

Ini adalah kasus kedua yang dilaporkan tahun ini yang melibatkan anak muda yang ditahan di bawah ISA. Sebelumnya pada Januari lalu, seorang siswa berusia 16 tahun telah ditahan karena berencana menyerang dua masjid di Woodlands.

ISD menyatakan, Amirull menimbulkan "ancaman keamanan yang akan segera terjadi ke Singapura".

Dia telah merencanakan untuk menyerang Sinagoga Maghain Aboth dengan tujuan untuk membunuh tiga pria Yahudi, kata ISD. Dia kemudian mempertimbangkan untuk melakukan serangan pada 25 Desember tahun lalu.

"Dia menargetkan laki-laki dengan asumsi bahwa mereka akan menjalani wajib militer di Israel dan karenanya melakukan kekejaman terhadap Palestina," kata ISD.

Setelah memutuskan untuk menggunakan pisau untuk serangan itu, Amirull mengunduh gambar sistem pembuluh darah manusia untuk mempelajari bagaimana dia dapat menyebabkan "kematian cepat akibat pendarahan besar-besaran", kata ISD. Dia pun membuat pisau replika untuk berlatih gerakan menusuk dan teknik cengkeraman di rumah.

Antara Agustus dan awal Oktober 2019, dia melakukan setidaknya dua perjalanan pengintaian ke sinagoga dan mengidentifikasi tempat untuk menyergap para korbannya saat mereka keluar dari tempat ibadah.

ISD menyatakan, Amirull akhirnya membatalkan rencana serangannya karena dia khawatir tidak akan mati sebagai martir jika dia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

"Kementerian Pertahanan telah memperingatkan ISD bahwa Amirull bisa jadi telah diradikalisasi oleh ideologi ekstremis," kata badan itu. Investigasi ISD selanjutnya mengkonfirmasi bahwa dia meradikalisasi dirinya.

Menurut ISD, ketertarikan Amirull dalam konflik Israel-Palestina dimulai sekitar tahun 2014 setelah menonton video yang menunjukkan warga sipil Palestina dibom oleh jet tempur Israel.

"Penelitian online berikutnya tentang konflik Israel-Palestina meyakinkannya bahwa Israel menindas Palestina dan juga memperdalam kebenciannya terhadap Israel," kata ISD.

(ita/ita/Detik.com)

Yahudi Singapura viral USA Waterloo Street


Loading...