Darmizal Menangis Sesali 'Jasanya' Buat SBY, PD Sindir Drama Korea

Darmizal Menangis Sesali 'Jasanya' Buat SBY, PD Sindir Drama Korea
Detik News
Editor: Malda Hot News —Rabu, 10 Maret 2021 13:11 WIB

Terasjabar.id - Salah satu penggagas acara yang diklaim kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal, menangis karena menyesal pernah menjadi tim buru sergap untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketum. Partai Demokrat menyindir drama korea.

"Mantan kader jangan baper. Bukan sinetron korea ini. Jangan buat drama. Seakan-akan paling punya jasa dan paling peduli terhadap partai ini," kata Kepala Bamkostra PD, Herzaky Mahendra Putra, Rabu (10/3/2021).

Herzaky justru menyindir balik Darmizal yang malah beralih menjadi relawan Jokowi saat elektoral Demokrat lagi jatuh pada Pileg 2019.

"Pas kami butuh bantuan di Pileg 2019, pas survei PD lagi jatuh-jatuhnya, sekitar 3-4 persen, dengan ancaman gagal electoral threshold, Darmizal malah kabur menjadi relawan Jokowi," ujarnya.

"Begini sikap seorang kader setia dan militan? Kalau sudah berkhianat sebelumnya, tak heran kalau kemudian berkhianat lagi dengan membawa-bawa orang luar untuk dijadikan ketua umum dalam KLB dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara," lanjut Herzaky.

Dia pun meragukan adanya kader yang bercerita kepada Darmizal. Sebab, Darmizal sudah lama tidak lagi aktif di partai.

"Mana mungkin teman-teman pemilik suara curhat ke Darmizal? Dari dulu juga Darmizal bukan siapa-siapa di Partai Demokrat. Apalagi ngaku-ngaku berjasa dorong Pak SBY jadi Ketum Demokrat. Kader-kader senior yang tahu tindak-tanduk Darmizal di jaman dulu, hanya bisa geleng-geleng dan mengelus dada aja dengar bualan Darmizal. Sekarang saja, hanya karena dekat dengan oknum kekuasaan, seakan-akan seperti orang yang peduli Partai Demokrat," ujar Hezaky.

Herzaky menegaskan DPP tidak pernah membuat aturan setoran bagi DPD-DPC. Dia mengatakan justru Ketum Agus Harimurto Yudhoyono (AHY) membangkitkan semangat kader.

"Jangan mengada-ada. DPP di bawah AHY tidak pernah mengeluarkan aturan setoran DPD-DPC. Itulah nyanyian sumbang mantan kader yang sudah dipecat. Yang ada itu, Ketum AHY mengembangkan semangat solidaritas sosial, agar para kader di berbagai tingkatan secara swadaya membantu masyarakat terdampak pandemi dan bencana di sekeliling mereka," ucapnya.

"Kader-kader setia dan militan sangat bersemangat dengan gaya kepemimpinan AHY ini di Partai Demokrat. Memberikan kebanggaan dan gairah baru bagi organisasi. Menekankan kalau Demokrat berkoalisi dengan rakyat itu nyata," lanjut Herzaky.

Sebelumnya, momen Darmizal nangis itu terjadi saat memberikan keterangan pers terkait respons Kubu KLB PD terhadap pernyataan internal PD. Darmizal mengaku menyesal karena pernah ikut dalam tim pemenangan SBY menjadi Ketum partai.


"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC agar mereka berbulat tekad membangun chemistry agar Pak SBY yang dipilih pada kongres 2015 di Surabaya," kata Darmizal di Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).

Darmizal menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat. Dia menyebut saat ini ada rezim diktator di Partai Demokrat.


"Hari ini saya kepada seluruh DPC, seluruh DPD Partai Demokrat, minta maaf, saya menyesal, saya nggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini," ujarnya.(Detik.com)

KLB Demokrat Viral Partai Deli Serdang


Loading...