Persib Kekurangan Striker di Piala Menpora, Robert Andalkan Pemain Muda Termasuk Kembaran Ezechiel

Persib Kekurangan Striker di Piala Menpora, Robert Andalkan Pemain Muda Termasuk Kembaran Ezechiel
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot Persib —Rabu, 10 Maret 2021 10:45 WIB

Terasjabar.id - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, akan menurunkan skuat kombinasi pemain senior dan muda pada saat tampil di Piapa Menpora 2021.

Hanya saja, pelatih asal Belanda itu merasa skuatnya masih kurang di barisan penyerang.

"Kami sudah bagus di pertahan dan gelandang, karena kami hanya kehilangan Omid dan Fabiano, dan untuk mengganti mengganti mereka di lini belakang dan tengah cenderung lebih mudah," ujar Robert di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (9/3/2021).

Saat ini Persib hanya memiliki Ravil Shandyka Putra dan Ferdinand Sinaga yang baru saja didatangkan sebagai pemain berposisi penyerang murni.

Sementara Geoffrey Castillion dipastikan tak akan bermain dalam ajang Piala Menpora karena sedang dipinjamkan.

Penyerang lain Wander Luiz disebutkan Robert Alberts belum tahu pasti kapan akan tiba di Indonesia.

"Dia juga harus menjalani karantina ketika tiba nanti seperti Nick Kuipers," katanya.

Ferdinand meski sudah resmi didatangkan, Robert belum tahu apakah kondisinya sudah siap untuk menghadapi Piala Menpora nanti.

Saat ini, jebolan Diklat Persib tersebut sedang menjalani tes medis sebelum bergabung bersama tim.

"Jadi kami hanya punya pemain muda yang akan diuji meski di sana ada pemain yang sangat bertalenta seperti Saiful, kami juga masih memiliki Wildan yang bermain untuk Bandung United, dia selalu mendapat pantauan dari kami, ada juga Ilham (Qolba) dan Josel," katanya.

Namun rencana itu dapat berubah ketika Luiz sudah kembali, Ferdinand bergabung bersama tim, serta satu pemain baru yang akan datang.

"Karena kami harus menyiapkan tim untuk liga, ini pramusim dan tentu untuk persiapan menjelang liga. Jadi mungkin ada kombinasi dan ada banyak faktor dalam membangun tim jelang liga," katanya.

Nick Kuipers menjaga Julius Josel saat Persib Bandung menggelar latihan.
Nick Kuipers menjaga Julius Josel saat Persib Bandung menggelar latihan. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Perjalanan Julius Josel

Setelah mengantarkan Persib U-19 juara Liga 1 U-19 2018, dia tidak dilirik untuk bergabung ke tim senior seperti Beckham Putra Nugraha.

Di tahun 2019, dia bergabung dengan Persib U-20 yang ditangani Yadi Mulyadi. Sayang, Persib U-20 gagal melangkah ke babak selanjutnya.

Namun, kegagalan itu tak membuatnya terus berada di zona kekecewaan. Sebaliknya, dia justru memperoleh kesempatan naik kelas.

Pelatih Robert Albert memasukkan namanya dalam daftar skuat Maung Bandung bersama Mario Jardel, Ilham Qolba, dan Pian Hardiansyah.

Mereka menggantikan Puja Abdillah, Agung Mulyadi, Muchlis Hadi Ning, dan M Wildan Ramdhani yang dipinjamkan ke Bandung United.

Pemain berdarah Papua mengatakan, awalnya cuma dipanggil Persib senior untuk latihan. Walau begitu, dia menyambut baik kesempatan bergabung dengan Supardi Nasir dan kawan-kawan.

"Ambil saja, apa pun yang terjadi ambil saja. Itu prinsip saya," ujar Julius Josel setelah berlatih di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/9/2019).

Usaha dan doanya ternyata membuahkan hasil. Dia akhirnya ditarik ke Persib Bandung.

"Sebuah kebanggaan bagi saya sendiri, dan juga sebuah motivasi bagi saya anak muda karena tidak semua anak muda bisa masuk ke tim Persib," kata Julius Josel.

Pemain berposisi penyerang itu tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Saya harus buktikan kepada orang‑orang yang sudah percaya kepada saya, bahwa saya di sini adalah terpilih, benar‑benar terpilih," kata dia.

Manajemen mengikat Julius Josel dengan kontrak berdurasi hingga Desember 2020.

"Kelanjutannya nanti sambil berjalan," ucapnya.

Meski kini berstatus pemain Persib Bandung, Julius Josel tetap membagi waktu dengan kuliah. Dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Bahkan, kuliah merupakan tujuan utama dia ke Bandung yang merupakan kota kelahirannya.

"Nanti tahun‑tahun berikutnya jika ada seleksi akan mengikutinya. Tapi jalan Tuhan lain," ujar Julius Josel.

Dia dipanggil Persib U-19 saat baru masuk kuliah. Dia bergabung di putaran kedua.

King Eze dan Julius Josel.
King Eze dan Julius Josel. (Persib.co.id)

Josel tidak memungkiri kuliahnya sedikit terganggu. Namun, dia akan tetap profesional untuk membagi waktu, kapan harus kuliah, kapan harus main bola.

"Tapi latihan dan tugas kuliah tetap jalan, tetap komunikasi sama teman-teman, sama dosen, semua di kampus jadi tidak ketinggalan. Tidak hanya satu yang lebih prioritas, tapi dua-duanya tetap prioritas," ucapnya.

Sudah menjadi pemain Persib Bandung, Julius Josel tetap memiliki ambisi tinggi. Kelak, dia ingin menjajal atmosfer kompetisi di luar Indonesia. Bukan cuma itu, dia juga bertekad bisa membela tim nasional Indonesia.

"Untuk bermain di timnas, itu sudah pasti semua (pemain sepak bola) punya impian," ujar Josel.

Menurut Josel, bersama tim Pangeran Biru ini menjadi satu di antara jalan untuk menggapai prestasinya ke depan. "Ke depan kita tidak tahu, yang penting berdoa dan berusaha berusaha saja," ujarnya.

Untuk persaingan supaya bisa mendapatkan jam bermain di Persib Bandung, Julius Josel mengakui sangat ketat. Apalagi, pesaingnya merupakan pemain yang lebih senior bahkan asing.

"Kan, banyak pemain asing terutama pemain depan. Tinggal bagaimana kembali kepada diri kita. Ketika dipasang harus siap," ucapnya.

Di kalangan pemain Persib U-19 dan U-20, Julius Josel juga kerap disapa N Douassel.

Ini karena nama belakangnya hampir sama dengan Ezechiel yakni Josel dan N Douassel.

Tahun ini, Julius Josel dipinjamkan ke Bandung United.(Tribunjabar.id)




Persib Piala Menpora bandung Pemain


Loading...