Dinkes Mengklaim Proses 3T Terhadap Covid-19 di Kota Bandung Telah Melebihi Standar WHO

Dinkes Mengklaim Proses 3T Terhadap Covid-19 di Kota Bandung Telah Melebihi Standar WHO
Ilustrasi (CNN Indonesia : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 10 Maret 2021 10:40 WIB

Terasjabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) mengklaim proses tracing, tracking, dan treatment (3T) terhadap COVID-19 telah melebihi standar WHO.

Kendati begitu, pihaknya tetap akan memaksimalkan proses 3T agar pendemi bisa dikendalikan.

“Kita tetap lakukan 3T dengan pegangan ketentuan dari WHO yaitu harus mencapai 1 per 1000 dari jumlah penduduk dalam satu minggu,” ucap Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanegara.

Dia menjelaskan, sesuai standar WHO, jika jumlah penduduk Kota Bandung sebanyak 2,5 juta jiwa maka membutuhkan pengujian terhadap 2.500 orang setiap minggunya.

“Di Kota Bandung, rata-rata bisa menerima sekitar 900-1.000 sediaan hasil tes setiap harinya. Itu yang dikirimkan dari puskesmas atau fasilitas kesehatan di Kota Bandung. Jika kita kalikan dalam seminggu, maka kita sudah melebihi standarnya WHO,” kata Ahyani.

Menurutnya, hal ini juga tidak terlepas dari kinerja laboratorium BSL2 plus milik Kota Bandung. Sehingga pengecekan, pengolahan sediaan hasil pelacakan ini dapat berjalan sedemikian cepat.

FOLLOW JUGA : 



“Laboratorium kita bekerja selama 7 hari. Hari Minggu pun masih tetap bekerja untuk mengolah dan memerika sediaan yang dikirim oleh Puskesmas,” ujar Ahyani.
Ahyani mengungkapkan, menurut data, pelacakan epidemiologi di Kota Bandung masih berkisar di atas standar dan tidak pernah terjadi penurunan yang drastis di setiap harinya.

Merujuk pada data satu minggu terakhir, Pemkot Bandung sudah dapat mengendalikan dan menahan laju penyebaran COVID-19. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatkan angka kesembuhan di Kota Bandung.

Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit semakin menurun dan selalu terjaga di bawah 60 persen. Sedangkan keterisian isolasi terpusat sudah di bawah 70 persen.

“Melihat indikator-indikator ini, kita tidak boleh hanya melihat satu sisi dari temuan temuan kasus positif saja. Karena proses pelacakan juga masih terus kita lakukan. Tapi kita juga harus melihat indikator indikator seperti sistem kesehatan lainnya," imbuh Ahyani.

Disadur dari Sindonews.com 

Dinkes 3T Pandemi Covid-19 WHO Prokes


Loading...