Gempa Bumi Terkuat di Dunia dalam Dua Tahun Terakhir Terjadi Pagi Ini, Berpotensi Timbulkan Tsunami,

Gempa Bumi Terkuat di Dunia dalam Dua Tahun Terakhir Terjadi Pagi Ini, Berpotensi Timbulkan Tsunami,
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 5 Maret 2021 09:02 WIB

Terasjabar.id - Gempa bumi besar yang berpotensi menimbulkan tsunami terjadi pada Jumat (5/3/2021) pagi ini.

Gempa bumi itu mengguncang Lautan Pasifik.

Gempa terkuat di dunia dalam dua tahun terakhir ini mengguncang Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, dengan kekuatan 8,1 magnitudo.

Peringatan tsunami dan perintah evakuasi yang meluas telah disampaikan untuk warga di sepanjang pantai Selandia Baru.

Gempa yang melanda Kepulauan Kermadec ini merupakan gempa terkuat yang pernah dirasakan dunia dalam hampir dua tahun terakhir.

Demikian berita terkini bersumber dari Express.co.uk Jumat (5/3/2021) pagi ini.

Peta gempa besar dan berpotensi Tsunami di Selandia Baru. Peringatan tsunami diberikan setelah gempa terkuat di dunia mengguncang lautan pasifik Selandia Baru Jumat pagi ini.
Peta gempa besar dan berpotensi Tsunami di Selandia Baru. Peringatan tsunami diberikan setelah gempa terkuat di dunia mengguncang lautan pasifik Selandia Baru Jumat pagi ini. (express.co.uk)

Gempa terjadi pada pukul 08.28 pagi waktu setempat pada hari Jumat (19.28 GMT) ratusan kilometer dari pantai Selandia Baru.

Pusat gempa terlacak hingga kedalaman sekitar 10 kilometer atau 6,2 mil di Kepulauan Kermadec.

Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru mengkonfirmasi gempa bumi itu merupakan ketiga yang melanda Pulau Pasifik hari ini.

Orang-orang telah diberitahu untuk segera mengungsi sejauh mungkin ke pedalaman dan mencari tempat yang tinggi.

Aktivitas tsunami diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selama beberapa jam dan gelombang pertama yang datang mungkin bukan yang terbesar.

Baca juga: Bukan COVID-19, Ini Penyakit Amanda Manopo yang Membuatnya Hilang dari Sinetron Ikatan Cinta

Baca juga: Robby Abbas Ditangkap Polisi, Dulu Dipenjara karena Pasarkan Artis hingga Pramugari Secara Online

Waspada Tsunami. Peringatan tsunami diberikan setelah gempa terkuat di dunia mengguncang lautan pasifik Selandia Baru Jumat pagi ini.
Waspada Tsunami. Peringatan tsunami diberikan setelah gempa terkuat di dunia mengguncang lautan pasifik Selandia Baru Jumat pagi ini. (express.co.uk)

Gempa hari ini juga merupakan gempa terkuat sejak gempa berkekuatan 8 skala Richter melanda di dekat Peru pada Mei 2019.

Ahli meteorologi WCNC Brad Panovich mentweet peta lokasi gempa.

Gempa Terbesar di Dunia

"Ini adalah gempa terbesar di dunia sejak Mei 2019 ketika gempa M 8.0 melanda di dekat Peru."

Menurut ahli geologi di Michigan Technological University di AS, gempa bumi dalam skala ini memiliki kekuatan untuk menghancurkan seluruh komunitas di dekat pusat gempa.

Gempa Peru melanda lebih dalam 110 km tetapi masih menyebabkan sejumlah tanah longsor dan jembatan runtuh.

Gempa bumi juga menyebabkan dua kematian, 17 luka-luka dan kerusakan luas pada rumah dan bangunan umum.

Belum ada laporan kematian atau cedera akibat gempa Selandia Baru.

Tetapi lebih dari 50 ribu orang telah merasakannya, menurut pemantau bahaya geologi Geonet.

Dan gempa kuat tersebut diperkirakan akan menggenangi wilayah pesisir dengan ketinggian banjir antara satu hingga tiga meter.

Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru telah mengeluarkan peringatan tsunami yang mempengaruhi penduduk Pulau Utara.

Pada pukul 10.44 waktu setempat, badan tersebut mengatakan banjir diperkirakan terjadi di sepanjang Pantai Barat Pulau Utara, dari Cape Reinga hingga Ahipara.

Banjir juga diperkirakan terjadi di sepanjang Pantai Timur Pulau Utara dari Cape Reinga ke Whangarei, dari Matata ke Teluk Tolaga termasuk Whakatane dan Opotiki dan Pulau Great Barrier.

Badan tersebut lebih lanjut memperingatkan arus "kuat dan tidak biasa" yang dapat menyebabkan gelombang tak terduga di dekat pantai.

Peta prakiraan tsunami yang dikeluarkan oleh badan tersebut menunjukkan gelombang terkuat terkonsentrasi di sepanjang pantai utara Selandia Baru.

Gelombang lemah antara 0,3 dan satu meter terkonsentrasi di sepanjang pantai timur, pantai barat, serta pantai selatan.

Martha Savage, Profesor Geofisika di Universitas Victoria Wellington, mengatakan kepada RNZ gempa dangkal bisa terjadi setelah gempa hari ini.

Dia berkata: "Gempa susulan akan berlanjut untuk waktu yang lama. Tapi biasanya magnitudo akan berkurang.

"Secara umum, satu dari dua puluh kali gempa bumi akan diikuti oleh gempa berkekuatan itu atau lebih tinggi dalam waktu sekitar satu minggu.

"Dan paling sering, gempa bumi yang lebih besar itu terjadi dalam satu hari."

Menurut Survei Geologi AS (USGS), 20 gempa bumi terkuat di dunia berkisar antara 8,4 hingga 9,5 skala Richter.

Yang terakhir, yang disebut Gempa Valdivia, melanda Cile pada Mei 1960.

Gempa hanya berlangsung selama 10 menit tetapi diperkirakan telah menewaskan antara 1.000 dan 6.000 orang.

Belakangan ini, gempa bumi memang sering terjadi, khususnya di Indonesia.

Dua gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5 sudah dua kali terjadi di Indonesia pada Maret 2021.

Yang pertama terjadi di 86 kilometer barat daya Enggano, Bengkulu.

Gempa ini berkekuatan magnitudo 5,1, yang terjadi di kedalaman 10 kilometer.

Gempa terjadi pada Selasa (2/3/2021) pukul 07.17.

Sehari kemudian, Rabu (3/3/2021), gempa bumi magnitudo 5,0 terjadi di 220 kilometer barat laut Maluku Tenggara.

Gempa berada di kedalaman 150 kilometer.

Gempa ini terjadi pada pukul 04.35.

Dilansir bmkg.go.id, sejak 30 Januari 2021, ada 30 kali gempa dengan magnitudo di atas atau sama dengan magnitudo 5,0.

Yang paling besar terjadi pada 23 Februari 2021.

Gempa magnitudo 5,8 terjadi di 90 kilometer timur laut Buol, Sulawesi Tenggara.

Gempa di kedalaman 10 kilometer ini terjadi pada pukul 02.22 WIB.

Apa sebenarnya penyebab terjadinya gempa bumi?

Lempeng bumi yang terus bergerak menjadi penyebab utama mengapa sering terjadi gempa bumi.

Tumbukan dua lempeng atau lebih akan menghasilkan patahan atau sesar.

Gempa bumi sebagian besar terjadi karena tumbukan dua lempeng.

USGS, lembaga geologi AS, menjelaskan, gempa bumi adalah ketika dua lempeng bumi tiba-tiba bergeser.

Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut bidang patahan atau patahan.

Di Indonesia ada banyak sekali patahan. Namun yang paling terkenal adalah Patahan Semangko atau Sesar Semangko atau Patahan Besar Sumatera.

Sesar Semangko adalah sesar striker slip atau sesar mendatar di mana dua lempeng tektonik bergerak sejajar namun berlawanan arah.

Sesar Semangko membentang di sepanjang Pulau Sumatra sejauh sekitar 1.900 kilometer.

Formasi ini berhubungan dengan zona subduksi di Sumatera bagian barat.

Selain Sesar Semangko, ada juga Sesar Palu-Koro.

Sesar ini persis membelah teluk Palu.

Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi tersebut.

Lokasi di bawah permukaan bumi tempat gempa bumi dimulai disebut hiposenter.

Sedangkan lokasi tepat di atas gempa bumi disebut episentrum.

Penyebab gempa bumi

Meski bumi terlihat cukup padat di permukaan, sebenarnya sangat aktif tepat di bawah permukaan.

Bumi terbuat dari empat lapisan dasar, yaitu kerak padat (solid crust), mantel panas hampir padat (mantle), inti luar cair (outer core), dan inti dalam padat (inner core).

Kerak padat dan lapisan atas mantel membentuk daerah yang disebut litosfer (lithosphere).

Litosfer bukanlah bagian yang terus menerus membungkus bumi seperti kulit telur.

Litosfer sebenarnya terbuat dari potongan seperti puzzle raksasa yang disebut lempeng tektonik.

Pelat tektonik terus bergeser saat melayang di lapisan mantel yang kental atau mengalir perlahan di bawah.

Gerakan tanpa henti ini menyebabkan tekanan pada kerak bumi.

Tekanan terlalu besar menyebabkan retakan yang disebut patahan.

Ketika lempeng tektonik bergerak juga menyebabkan gerakan pada patahan.

Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan.

Energi yang memancar keluar dari patahan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik seperti riak di kolam.

Gempa bumi di Cile 1960
Gempa bumi di Cile 1960 (web)

Gelombang seismik mengguncang bumi ketika lempeng tektonik bergerak.

Ketika gelombang mencapai permukaan bumi, berakibat pada tanah dan apa pun di atasnya berguncang.

Guncangan gempa paling hebat sering terasa di dekat pusat gempa.

Namun, getaran gempa bumi dapat terasa dan terdeteksi ratusan bahkan ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.

Jenis- jenis gempa

Menurut proses terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi:

Gempa tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.

Disebut juga gempa dislokasi karena peristiwa tektonik mengakibatkan dislokasi pada suatu permukaan bumi.

Gempa tektonik merupakan gempa yang paling dahsyat dan sering terjadi.

Sekitar 93% dari semua gempa yang terjadi di bumi adalah gempa tektonik.

Terjadinya gempa tektonik bila kulit bumi yang terdiri atas lapisan batuan mengalami pergeseran akibat energi potensial dari dalam bumi.

Saat lapisan kulit bumi tersebut bergeser akan terjadi getaran yang disebut gempa tektonik.

Gempa vulkanik

Gempa vulkanik atau vulkanis adalah gempa bumi yang disebabkan akibat peristiwa vulkanis atau meletusnya gunung berapi.

Saat meletus, gunung akan mengeluarkan material dari dalam berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi.

Umumnya daerah yang terdampak gempa vulkanis tidak begitu besar, hanya sekitar gunung saja. Dari semua gempa di bumi, hanya 7 persen yang terjadi akibat gempa vulkanik.

Gempa batuan Gempa batuan adalah getaran bumi yang terjadi akibat aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti pertambangan.

Disebut juga gempa bumi runtuhan sebab gempa ini terjadi karena runtuh atau retaknya tanah. Gempa bumi ini tidak sering terjadi serta bersifat lokal.

Gempa bumi buatan Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi akibat aktivitas manusia, contohnya peledakan dinamit, nuklir atau yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa bumi tumbukan

Gempa bumi tumbukan disebabkan tabrakan atau tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi.

Jenis gempa bumi ini tidak sering terjadi.

Cara mengukur gempa

Energi dari gempa bumi bergerak melalui bumi dalam getaran yang disebut gelombang seismik.

Seismograf adalah alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Para ilmuwan dapat mengukur gelombang seismik ini melalui instrumen atau alat yang disebut seismometer atau seismograf itu.

Seismometer mendeteksi gelombang seismik di bawah instrumen dan mencatatnya sebagai rangkaian zig-zag.

Rekaman gempa bumi yang dibuat disebut seismogram.(Tribunjbar.id)



Gempa Bumi Tsunami Gempa Tektonik


Loading...