Mengenal B.1.1.7, Varian Baru Virus Corona Asal Inggris, Ini yang Harus Dilakukan Agar Tak Tertular

Mengenal B.1.1.7, Varian Baru Virus Corona Asal Inggris, Ini yang Harus Dilakukan Agar Tak Tertular
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Kamis, 4 Maret 2021 09:08 WIB

Terasjabar.id - Indonesia dikejutkan dengan penemuan varian baru virus corona.

Seperti diketahui, SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 terus mengalami mutasi.

Satu di antaranya virus corona asal Inggris.

Virus ini kemudian diberi nama B.1.1.7.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah melaporkan kasus B.1.1.7 di Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, mutasi virus corona B.1.1.7 ini ditemukan setelah dilakukan pengecekan terhadap 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir.

Dante mengatakan, mutasi virus corona tersebut akan membuat masyarakat semakin kesulitan sehingga dibutuhkan model penanganan yang lebih baik.

"(Kembangkan) riset dan model penanganan lebih baik dan studi-studi epidimologis secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," ujar Dante, Selasa (3/3/2021).

Jadi, apa itu B.1.1.7 ?

Untuk mengenal B.1.1.7 berikut ini fakta mutasi virus corona B.1.1.7 yang masuk ke Indonesia:

Dibawa dari Arab Saudi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan dua kasus mutasi B.1.1.7 berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.

"Ini dari pelaku perjalanan yang kembali dari Arab Saudi ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Senada dengan Nadia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dua kasus mutasi virus corona itu ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ia mengatakan, sudah meminta Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk melakukan penelitian terkait mutasi virus tersebut.

"Varian baru virus corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B.1.1.7 ini," kata Ridwan di RSP Unpad, Bandung, Rabu.

Iliustrasi, Daftar Negara yang Sudah Terpapar Varian Baru Virus Corona, Lebih Cepat Menular
Iliustrasi, Daftar Negara yang Sudah Terpapar Varian Baru Virus Corona, Lebih Cepat Menular (The Scotsman)

Lebih menular

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan mutasi virus corona B.1.1.7 lebih menular dari virus corona yang ada sebelumnya.

Dicky mengatakan, penularan mutasi virus corona ini lebih cepat 40-70 persen.

"Ada potensi pada event super spreader atau keramaian akan sangat efektif (menular) itu. Karena 40 sampai 70 persen cepat menular," jelas Dicky kepada Kompas.com, Rabu.

Menurut Dicky, mutasi virus corona ini sama dengan virus corona SARS-CoV-2. Keduanya hanya memiliki perbedaan pada kode genetik.

"Kalau bicara strain baru, virusnya tetap SARS-CoV-2, penyakitnya pun sama, Covid-19, hanya yang berbeda adalah kode genetik dari si virus ini,"ujarnya.

Gejala sama

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi mutasi virus corona B.1.1.7 ini sama dengan virus corona yang ada.

Menurut Zubairi, gejala yang paling sering muncul adalah batuk.

"Hampir sama, namun yang paling sering adalah batuk rupanya, jadi batuk itu sekitar 35 persen kasus, kemudian keletihan 32 persen, sakit kepala 32 persen, kemudian nyeri otot 25 persen kemudian nyeri tenggorokan dan demam," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Kendati demikian, ia mengatakan, meski gejala yang ditimbulkannya hampir sama, masyarakat tetap harus peka terhadap gejala utama dari virus tersebut.

"Intinya gejala standar sama saja ada panas sesak, tapi itu gejala utama penting sekali," ujarnya.

Metode WGS

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, mutasi virus corona B.1.1.7 ini ditemukan melalui metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS).

"Diurutkan genomnya untuk melihat keseluruhan asam nukleat pada virus, dari urutan itu kita tahu virus ini kelompok yang mana, ada mutasi apa saja, bisa diketaui salah satunya kalau ada varian baru," kata Amin saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Amin mengatakan, mutasi virus corona asal Inggris itu ditemukan oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan, setelah melakukan pengerjaan yang cukup lama.

Ia mengatakan, untuk mendeteksi individu terpapar Covid-19 dari mutasi virus corona B.1.1.7 bisa dilakukan melalui laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

"Jadi dari PCR dulu, kalau PCR positif baru kita lihat kasusnya baru dilakukan WGS ke semua isolat, kita pilih apakah dia menular, apakah gambar jenis berbeda atau infeksi pernah sakit dan terinfeksi lagi," ujarnya.

Kewaspadaan masyarakat

Lebih lanjut, Amin mengatakan, penanganan Covid-19 dari mutasi virus corona ini masih sama seperti virus corona sebelumnya.

Ia meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar tak terpapar.

"Prosedur penanganannya itu semuanya sama virus mana pun tetap perlakuan kita sama, jadi standar sebagai kewaspadaan umum dari masyarakat 3 M dan 3 T juga sama," pungkasnya.(Tribunjabar.id)



Virus Corona Inggris B117


Loading...