Epidemiolog: Kerumunan Jokowi Potensi Jadi Klaster Covid NTT

Epidemiolog: Kerumunan Jokowi Potensi Jadi Klaster Covid NTT
Kompas.com
Editor: Malda Teras Viral —Kamis, 25 Februari 2021 11:05 WIB

Terasjabar.id -- 

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan kerumunan yang terjadi saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi menyebabkan klaster baru penyebaran Covid-19.

"Potensi klaster tentu ada, apalagi NTT adalah wilayah yang bukan dalam level terkendali. Tapi potensi orang-orang berkerumun membawa virus cukup besar. Ini yang harus segera diantisipasi," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/2).

Dicky mengatakan kondisi pandemi di NTT juga akan semakin memburuk, sebab upaya penemuan kasus positif dengan testing-tracing di wilayah tersebut rendah. Apalagi jika ditambah dengan kemunculan klaster baru.


"NTT itu performa pengendaliannya buruk, testingnya rendah, tracing rendah, respon awalnya lebih banyak tidak berbasis science sehingga hari ini dia mengalami kasus tidak terkendali dalam artian banyak tidak terdeteksi," ujarnya.

Lebih lanjut, Dicky meminta pemerintah pusat dan daerah segera meningkatkan testing dan tracing di wilayah NTT agar bisa menemukan kasus positif Covid-19 lebih cepat. Dengan demikian, kemunculan klaster Covid-19 bisa ditangani sekaligus memutus rantai penularan.

Dicky juga menyinggung keberpihakan pemerintah dalam menangani Covid-19, antara ekonomi dan kesehatan. Menurutnya, Jokowi bisa membuktikan prioritas ke masalah kesehatan jika setelah kerumunan ini ada respons penguatan pengendalian pandemi Covid-19.

"Kalau dari akibat kejadian ini tidak ada respons penguatan di testing, tracing berarti kita tak menempatkan kesehatan masyarakat di level tertinggi," katanya.

Sebelumnya, kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, NTT disorot publik karena menyebabkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Momen kerumunan warga menyambut Jokowi itu terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka Fransiskus Roberto Diogo menegaskan segera mengambil langkah-langkah dengan melakukan tracing terhadap kerumunan massa yang terjadi saat kunjungan Jokowi. Ia mengklaim telah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kerumunan saat kunjungan Jokowi.


Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai insiden kerumunan yang terjadi saat kunjungan kerja Jokowi ke NTT tersebut kurang tepat untuk menjadi teladan nasional.




Sekretariat Presiden (Setpres) menyampaikan kerumunan saat Jokowi kunjungan kerja ke NTT tersebut merupakan bentuk antusiasme warga setempat.

"Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

(mln/fra/CNN Indonesia )

Kerumunan Jokowi NTT Epidemiolog Klaster Baru


Loading...