Mulai Bulan Depan, Kota Mojokerto Berani Terapkan KBM Tatap Muka untuk SD dan SMP, Langkah yang Tepat ??

Mulai Bulan Depan, Kota Mojokerto Berani Terapkan KBM Tatap Muka untuk SD dan SMP, Langkah yang Tepat ??
(SINDOnews/Tritus Julan : Google)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 23 Februari 2021 08:24 WIB

Terasjabar.id - Pemkot Mojokerto bakal mulai menerapkan kegiatan belajar tatap muka (KBM) untuk sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP). Kendati demikian, KBM ini masih dilakukan secara terbatas.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengungkapkan, turunnya tren penularan COVID-19 di Kota Mojokerto, menjadi salah satu alasan pihaknya memberlakukan KBM tatap muka dalam waktu dekat ini.

"Kami memutuskan untuk melaksanakan kembali pembelajaran secara tatap muka , yang akan dimulai pada 1 Maret 2021. KBM tatap muka akan dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Ika Puspitasari.

Pelaksanaan KBM tatap muka secara terbatas di masa pandemi COVID-19 ini, bukan kali pertama digelar Pemkot Mojokerto. Pada penghujung tahun 2020 kegiatan serupa sudah dilakukan. Kendati masih belum dilakukan di seluruh sekolah yang ada di Kota Onde-onde.

"Teknisnya sama seperti yang dilakukan pada Desember 2020 lalu. Ada jam pagi, ada jam kedua dimana antara siswa yang masuk di jam pertama dengan jam kedua tidak saling bertemu. Ada jeda satu jam, ini sebagai bentuk upaya agar tidak terjadi kerumunan ," imbuhnya.

Ada beberapa dasar yang digunakan Pemkot Mojokerto dalam melaksanakan KBM tatap muka secara terbatas. Diantaranya SKB 4 Meteri Nomor 04/KB/2020 dan Nomor 737 Tahun 2020. Kemudian SKB 4 Menteri Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020 serta Nomor 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun 2020/2021 di masa pandemi COVID-19.

Merujuk dari regulasi tersebut, ada lima hal yang wajib disiapkan sebelum KBM tatap muka secara tebatas ini dilangsungkan. Utamanya terkait dengan protokol kesehatan (prokes). Diantaranya, kapasitas peserta didik maksimal 50%. Siswa dan tenaga pendidik wajib mengenakan masker tiga lapis selama KBM berlangsung.

Kemudian tersedianya alat cuci tangan dan dilakukan prosedur pencucian tangan sebelum memasuki ruang kelas dan setelah keluar ruang kelas. Selama aktivitas KBM diterapkan jarak minimal 1,5 meter antar siswa maupun dengan pendidik. Serta penerapan etika batuk dan bersin. Bagi siswa yang mengalami gejala batuk dan bersin tidak diperkenankan mengikuti KBM tatap muka.

FOLLOW JUGA : 



"Disetiap sekolah sudah dibentuk Satgas COVID-19 masing-masing. Mereka yang bertugas memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Ini bukan pertama kali, bulan Desember 2020 lalu kita sudah menerapkan selama 10 hari dan tidak ada masalah. Sehingga sekarang tidak perlu trial," jelasnya.

Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga memastikan jika sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan di SD dan SMP untuk menunjang KBM tatap muka sudah tercukupi. Mulai dari tempat cuci tangan hingga kebutuhan masker serta termogun guna mengecek suhu tubuh juga telah disiapkan. Sehingga proses KBM tatap muka terbatas ini bisa dilangsungkan.

"Sekat di masing-masing bangku siswa maupun guru juga sudah siap. Kami memastikan bahwa KBM ini akan berjalan lancar dan prokes dilakukan secara ketat. Namun seluruh siswa yang mengikuti KBM tatap muka diwajibkan mendapat persetujuan dari orang tua juga," terang Ning Ita.

Terlebih lagi, Ning Ita menyatakan dalam waktu dekat ini, proses vaksinasi tahap dua dengan sasaran tenaga pelayanan publik akan dilangsungkan. Dimana salah satu target sasaran merupakan tenaga pendidik. Untuk itu, ia berharap proses KBM tatap muka secara terbatas ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

"Insya Allah vaksinasi tahap dua dilakukan minggu terakhir Februari 2021. Sasarannya salah satunya tenaga pendidik. Saya rasa ini akan berjalan dengan baik dan tidak ada masalah," tandas Ning Ita.

Disadur dari Sindonews.com 

Pemkot Mojokerto KBM Pandemi Covid-19 PRokes SD SMP


Loading...