Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno di Pilpres 2024 ?? Bukan Tidak Mungkin

Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno di Pilpres 2024 ?? Bukan Tidak Mungkin
(Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam : Google)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 23 Februari 2021 08:17 WIB

Terasjabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Parekraf) Sandiaga Uno mulai saling lirik untuk berpasangan menjadi calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 ( Pilpres 2024 ).

Kemungkinan berpasangannya mereka dalam pilpres 2024 diungkapkan Ridwan Kamil seusai bertemu Sandiaga Uno di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).

Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi tadi, kata Pak Sandi, masih jauh. Kita fokus. Saya menyelesaikan Gubernur, Pak Sandi menyuskeskan Parekraf," kata Emil. "Bukan tidak mungkin (berpasangan), tapi tidak sekarang. Tidak ada yang tidak mungkin," tambahnya.

Hal senada Sandiaga Uno saat ditemui di tempat yang sama. Ia mengatakan, tugasnya sebagai menteri itu berat, yakni melayani 34 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan penghidupan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Begitu juga, kata Sandiaga, tugas Emil sebagai gubernur.

"Ada 45 juta rakyat Jabar menggantungkan pada kepemimpinan Pak Gubernur. Jadi saya akan fokus bagaimana akan bangkit di sektor pariwisata," ujarnya.

Komunikasi Politik

Meski mengaku masih fokus pada tugasnya sebagai Gubernur Jabar yang baru akan berakhir pada 2023 nanti, untuk memuluskan rencananya di pilpres, Emil dikabarkan mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, salah satunya Partai Golkar. Emil bahkan dikabarkan sudah merapat ke partai berlambang pohon beringin besar tersebut.

"Pintu Golkar selalu terbuka untuk kader yang ingin masuk. Apalagi sosok Kang Emil. Pastinya, kami akan sambut dengan hangat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (21/2) untuk dimintai konfirmasinya mengenai kabar merapatnya Emil ke Partai Golkar.

Meski tak secara tegas membenarkan atau menolak kabar merapatnya Emil, Nurul mengatakan bahwa di matanya Emil adalah pribadi yang nasionalis dan sangat 'nyunda'. Sehingga, dia beranggapan sah-sah saja jika Kang Emil bergabung dengan Partai Golkar.

"Terlepas apakah itu benar atau tidak, terpenting jika tujuannya ingin turut membesarkan partai dan memiliki visi yang sama dengan Partai Golkar, pastinya tak ada masalah," katanya.

Kemungkinan merapatnya Emil ke Partai Golkar, kemarin, juga diungkapkan Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, Sukmin Nur Arief. Namun, ia membantah Partai Golkar telah menawarkan jabatan kepada Emil, apalagi sebagai ketua DPD Jabar.

"Tidak, Golkar tidak seperti itu, jangan geerlah (Ridwan Kamil)," ujar Sukmin, saat dihubungi, Senin (22/2).

FOLLOW JUGA : 

Menurut Sukmin, Partai Golkar memiliki aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dalam menentukan Ketua DPD-nya.

"Untuk menjadi seorang ketua DPD, dia harus menjadi kader Golkar minimal 5 tahun dan menjadi pengurus minimal satu periode. Beliau (Ridwan Kamil) kan bukan (kader maupun pengurus). Ya, kader (Golkar Jabar) bakal tersinggung," katanya.

Namun, kata Sukmin, hal itu bisa saja terjadi jika Emil berhasil melobi elite partai di tingkat pusat.

"Mungkin saja kan (Emil melobi) langsung ke Jakarta (Golkar di tingkat pusat)," katanya.

Hanya saja, sambung Sukmin, kondisi itu bakal membuat kekecewaan di kalangan anggota partai. Sebab, tidak melalui proses yang sudah ditentukan dalam AD/ART partai," ujarnya.

Saat ini Ketua DPD Partai Golkar Jabar  dijabat Ade Barkah Surahman. "Pak Ade Barkah baru memimpin DPD Golkar Jabar satu tahun," ucapnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil .
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil . (Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam)

Ragu

Berembusnya isu Emil mengincar posisi Ketua DPD Partai Golkar Jabar untuk maju dalam pilpres 2024, diragukan oleh pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Karim Suryadi.

"Jika benar berlabuh ke Golkar, ada dua hal yang mengganjal. Pertama, Emil akan dituduh doyan 'main partai', lantaran partai yang mengusungnya di pilwalkot dan Pilgub Jabar juga berbeda-beda. Meski pilihan partai adalah hak bagi semua orang, pindah-pindah partai menjadi bukti ketiadaan preferensi ideologi politik, dan ini tidak bagus bagi kepentingan pembangunan politik kepartaian yang sehat," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (22/2).

Kedua, dalam posisi yang dicap "bebas" dari sisi keanggotaan partai, adalah terlalu dini untuk dapat memutuskan akan diusung dari partai sebelumnya, apalagi masa berlayar masih lama.

"Maka ketika arah dan kekuatan angin belum terbaca, demikian juga ketinggian ombak dan gelombang belum bisa diramalkan, bagaimana mungkin seseorang telah memutuskan jenis kapal yang akan dipilihnya, kecuali jika yang bersangkutan tidak punya pilihan," ucapnya.

Ia mengatakan, cara terbaik dalam menyiapkan jalam ke pilpres 2024 adalah dengan melakukan "public service marketing", yakni lakukan tugas sebaik-baiknya. Ini bukan hanya akan mengatrol popularitas, tetapi juga akan menjadi investasi politik yang nyata.

"Apalagi saat pandemi seperti sekarang, keberhasilan membawa Jabar dari impitan pandemi akan menjadi tali plasenta yang menghubungkan Emil dengan massa pemilihnya, Bukan hanya yangg ada di Jabar, tetapi juga akan menggoda pemilih di luar Jabar," ujarnya.

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno (Instagram/sandiuno)

Namun, sisi lain diungkapkan pengamat politik asal Indramayu, Hadi Santosa. Ia  justru menilai, merapatnya Emil tidak terlepas dari kebutuhan Partai Golkar sendiri. Partai Golkar melihat peluang dari diri Emil untuk dijadikan kader, baik sebagai ketua atau anggota.

"Saya menilai Golkar ini melihat peluang dari sisi incumbent Ridwan Kamil," ujarnya.

Hadi mengatakan, akan banyak keuntungan baik bagi Emil maupun Partai Golkar jika isu tersebut benar terjadi. Partai Golkar akan memiliki kekuatan baru seiring dengan tingginya popularitas Emil. Nama Emil juga akan terdongkrak naik dengan dukungan dari Partai Golkar.


Disadur dari Tribunjabar.id

Gubernur Jabar Menparekraf Sandiaga Uno Pilpres 2024 Prokes


Loading...