Sumedang Terancam Darurat Sampah, TPA Cibeureum Disebut Sudah Overload

Sumedang Terancam Darurat Sampah, TPA Cibeureum Disebut Sudah Overload
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 22 Februari 2021 11:01 WIB

Terasjabar.id - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cibeureum di Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, saat ini kondisinya dinilai sudah overload atau melebihi kapasitas.

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang, TPA itu rata-rata menampung 345 ton sampah per hari yang dihasilkan 1.152.400 jiwa penduduk di 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, DLHK Kabupaten Sumedang, Tatang Muchidin, mengatakan, karena TPA Cibeureum seluas 11 hektare tersebut saat ini sudah overload, maka sudah seharusnya direvitalisasi.

"Sekarang juga sudah terjadi pembakaran sampah oleh para pemulung, tapi kami biarkan saja daripada (menumpuk) karena sudah tidak ada solusi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (21/2/2021).

Di TPA Cibeureum, kata Tatang, penanganan sampahnya masih menggunakan metode open dumping atau ditimbun hingga terjadi pembakaran sampah yang masif.

"Jadi secara lingkungan, penanganannya di bawah standar atau tidak sesuai dengan standar," ucapnya.

Ia mengatakan, terkait revitalisasi TPA Cibeureum, sebetulnya sudah ada penggantinya yakni TPA Cijeruk di Kecamatan Pamulihan.

Namun, hingga saat ini TPA yang dibangun pada tahun 2018 tersebut masih belum bisa digunakan.

"Kami sekarang belum bisa melakukan revitalisasi (TPA Cibeureum) karena TPA Cijeruk belum jalan. TPA Cijeruk itu luasnya 5,7 hektare dan kondisinya sudah bagus, sudah ada sanitary landfill, sehingga TPA itu sudah masuk standar," katanya.

Hanya saja, kata dia, TPA tersebut hingga saat ini masih belum bisa digunakan karena belum dibangun instalasi pengolahan limbah (IPL).

"Karena kalau sampah ditimbun, lama-lama cairan sampah itu akan merembes ke tanah dan bakal berbahaya pada lingkungan. Tapi kalau sudah IPL tidak akan merusak lingkungan," ucapnya.

Ia mengatakan, TPA Cijeruk itu dibangun pada tahun 2018 dengan biaya bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tapi tanpa dibangun IPL-nya.

Padahal, kata Tatang, untuk membangun IPL tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp 3 miliar. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu bantuan biaya untuk membangun IPL di TPA Cijeruk.

"Dari tahun 2018 setelah TPA itu selesai dibangun, kami nunggu-nunggu terus bantuan lagi dari Kementerian PUPR. Padahal, dengan biaya Rp 3 miliar juga bisa jadi," kata Tatang.(hilman kamaludin/Tribunjabar.id)




Sumedang TPA Cibeureum Viral Overload


Loading...