Dedi Mulyadi Terobos Banjir di Karawang, Bagikan Ribuan Nasi Kotak, Mobil Terendam
Terasjabar.id - Musibah banjir terus merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kali ini atau pada Minggu (21/2/2021) siang, banjir merendam kawasan Ranggagede, Gempol, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Karawang.
Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Di daerah ini ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang mendengar wilayah ini terendam banjir langsung bergerak menuju titik lokasi.
Cukup nekat karena Dedi Mulyadi datang ke sana membawa mobil yang biasa digunakannya beraktivitas sehari-hari.
Dedi juga membawa mobil boks yang mengangkut ribuan nasi kotak.
Dan yang ditujunya adalah wilayah yang sudah terisolasi oleh banjir.
Sedikitnya ada 200 kepala keluarga (KK) korban banjir di wilayah ini.
FOLLOW JUGA :
Tak hanya menyapa, Dedi Mulyadi pun membawa ribuan nasi kotak untuk dibagikan ke para korban banjir di daerah yang terisolasi itu.
Selain dibawa di dalam mobil yang ditumpanginya, ribuan nasi kotak itu juga dibawa ke dalam mobil boks.
Karena ketinggian air mencapai 1,5 meter, tak pelak mobil yang ditumpanginya pun terendam banjir.
Beruntung Dedi Mulyadi dan timnya bergerak cepat untuk menyelamatkan nasi kotak yang dibawanya itu.
Nasi kotak dari dalam mobil kemudian dipindahkan ke atas kap mobil, sehingga nasi kotak itu tetap utuh dan tetap bisa dibagikan ke para korban banjir.
"Sedikitnya ada 200 KK yang terisolasi oleh banjir. Alhamdulillah saya berhasil membawa kebutuhan logistik untuk mereka, terutama nasi kotak karena mereka kedinginan perlu segera menyantap makanan," kata Dedi melalui ponselnya.
Meski sukses menerobos banjir hingga ke kawasan terisolasi, mobil yang ditumpangi Dedi Mulyadi akhirnya tak bisa balik lagi.
"Mobil kami tinggal di lokasi, gak bisa balik lagi. Banjirnya terlalu tinggi," kata Dedi, yang mengaku senang bisa berbagi dengan para korban banjir ini.
Menurut Dedi Mulyadi, banjir kali ini di Kabupaten Karawang terbilang cukup parah.
"Saat ini banjirnya memang parah, tetapi pikiran kita yang merusak alam dan lingkungan itu jauh lebih parah," kata Dedi.
Disadur dari Tribunjabar.id