Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Mengatakan '500 Ribu Siswa Madrasah akan Dapat Akses Pembelajaran Digital'

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Mengatakan '500 Ribu Siswa Madrasah akan Dapat Akses Pembelajaran Digital'
Ilustrasi (The Conversation : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 21 Februari 2021 10:37 WIB

Terasjabar.id - Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sebanyak 500 ribu siswa madrasah akan mendapatkan akses pembelajaran digital. Hal tersebut adalah bentuk kerja sama dengan Alef Education, sebuah lembaga yang berbasis di Uni Emirat Arab.

Kerjasama ini mencakup program pengadaan alat belajar digital serta teknik dan materi yang mendukungnya.

"Dalam kesepakatan ini, 500 ribu siswa madrasah akan mendapatkan akses platform pembelajaran digital dengan teknologi terkini," kata Ali dalam keterangan pers, Minggu (21/2).

Dia menuturkan reformasi madrasah harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok. Reformasi ini bukan berarti kata dia mendidik siswa menjadi seorang programer, namun mendidik siswa memiliki cara berpikir komputasi.

FOLLOW JUGA : 

"Saat ini sistem sudah diciptakan dengan sangat bagus namun harus didorong dengan digital culture," jelasnya.

Digitalisasi pendidikan madrasah, kata Ali, akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, program itu baru akan menyentuh madrasah negeri. Hal itu diharapkan dapat mendongkrak performa madrasah sebagai lembaga pendidikan berdaya saing tinggi.

Ali mengaku bahwa saat ini masih terdapat beberapa kendala implementasi program digitalisasi madrasah. Terutama di daerah pelosok. Sebab, masih ada ribuan madrasah di daerah terpencil yang belum teraliri listrik.

Tidak hanya itu, dia juga mengklaim banyak madrasah yang berada pada blank spot jaringan internet. Tentunya kata dia di daerah-daerah tersebut juga masih terdapat guru-guru yang belum akrab dengan teknologi informasi terbaru.

"Persoalan ini tentu saja menjadi masalah mendasar bagi program digitalisasi madrasah. Untuk mengubah madrasah biasa menjadi digital, sumber listrik dan jaringan internet menjadi hal yang paling dibutuhkan," ujarnya. 

Disadur dari Merdeka.com 

Kemenag Pandemi Covid-19 Pembelajaran Digital Madrasah


Loading...