Pandemi Covid-19, Ditjen Perhubungan Udara Giat KP3K di Bandara Tunggul Wulung

Pandemi Covid-19, Ditjen Perhubungan Udara Giat KP3K di Bandara Tunggul Wulung
(Istimewa Via Republika.co.id)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 21 Februari 2021 10:15 WIB

Terasjabar.id -- Merebaknya pandemik Covid-19 di Indonesia, telah menyebabkan bertambahnya tenaga kerja yang dirumahkan bahkan hingga di PHK. Melihat hal itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara melaksanakan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya (KP3K) di sejumlah daerah, salah satunya di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Rianto yang diwakili oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Fadrinsyah Anwar mengatakan, sejak kasus pertama Covid-19 pada Maret  2020 dan semakin merebaknya Pandemik Covid-19 di Indonesia, telah menyebabkan menurunnya berbagai macam sektor ekonomi nasional. Selain itu, terus bertambahnya tenaga kerja terdampak PHK dan yang dirumahkan (Unpaid Leave), hilangnya mata pencaharian masyarakat atau berkurangnya daya beli sebagian masyarakat. 

"Untuk itu, kami melaksanakan kegiatan pendukung program padat karya ini dengan harapan kegiatan ini memiliki fungsi yang luas yaitu dapat mengurangi beban pekerja terdampak covid-19," kata Fadrinsyah saat membuka kegiatan padat karya di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (20/2).

photo
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya di 29 Provinsi mencakup 143 desa & Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar Rp 22,5 miliar yang diharapkan dapat menyerap 6. 000 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia. - (Istimewa)
 

Dia menambahkan, bahwa pada 2021 ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya di 29 Provinsi mencakup 143 desa & Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar Rp 22,5 miliar yang diharapkan dapat menyerap 6. 000 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Fadrinsyah juga menyampaikan, bahwa kegiatan pendukung program padat karya ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat lokal sebagai penerima manfaat langsung dengan adanya bandar udara. Selain berfungsi sebagai alat untuk percepatan pengentasan kemiskinan khususnya di Kabupaten Cilacap, juga merupakan upaya Ditjen Perhubungan Udara dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal sehingga lebih berperan sekaligus lebih produktif dalam pembangunan dan pengembangan bandar udara.

"Dalam pelaksanaannya kami sampaikan pula bahwa banyak stakeholder yang terlibat guna kelancaran acara ini, yang salah satunya adalah adanya fungsi pengawasan mitra kerja Ditjen Perhubungan Udara yang dalam hal ini adalah Komisi V DPR RI juga Kepala Daerah/Perangkat daerah yang sampai saat ini banyak memberikan dukungan terhadap pembangunan dan pengembangan bandar udara nasional khususnya di Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap," katanya.

FOLLOW JUGA : 

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Cilacap, Capt Renato Joelfian Joesaki mengatakan, kegiatan ini selain sebagai upaya menjalankan instruksi pemerintah yang antara lain adalah untuk menciptakan lapangan kerja di desa, meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, juga mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat sesuai dengan tema pelaksanaan kegiatan pendukung program padat karya di Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap, yaitu  “Peran Serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Kegiatan Padat Karya”.

"Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan sesuai dengan PM 73 tahun 2018 dan diturunkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 011 Tahun 2018 tentang Padat Karya Dalam Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Aset di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara. Untuk ini kami mulai fokus mendukung program Padat Karya melalui kegiatan rutin yang sifatnya sederhana atau kegiatan yang tidak memerlukan keterampilan khusus, namun terkait dengan pembangunan bandar udara," katanya.

Renato juga menjelaskan, bahwa kegiatan pendukung yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pada program pada karya ini adalah antara lain adalah pemotongan rumput airstrip, pembersihan saluran, pengecatan dan pembersihan terminal serta gedung, pengecatan marka runway, perbaikan jalan lingkungan, pembersihan pagar pengamanan, pembuatan saluran drainase dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan kegiatan pemeliharaan di lingkungan bandar udara. 

Rute Penerbangan

Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti yang hadir pada acara Kegiatan Pendukung Program Padat Karya (KP3K) di bandara Tunggul Wulung mengatakan, bahwa dari penyampaian aspirasi masyarakat Cilacap yang diterimanya adalah banyak yang menginginkan adanya maskapai yang melayani rute penerbangan dari dan ke bandara Tunggul Wulung, tidak seperti saat ini yang hanya digunakan untuk sekolah penerbangan dan pendaratan VIP saja. 

"Mungkin untuk bisa didarati oleh makapai komersial perlu dilakukan pengembangan bandara ini, dari sisi runway diperpanjang dari 1. 400 menjadi 1. 600 meter dan juga terminal sehingga bandara ini akan lebih bermanfaat bagi masyarakat Cilacap dan sekitarnya," katanya. 

Novita juga mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap juga siap mendukung untuk pengembangan bandara ini, mulai dari penyedian lahan serta dukungan administrasi untuk mendorong ke Pemerintah pusat agar dapat merealisasikan rute penerbangan komersial dari dan ke Cilacap. Tidak hanya itu, dirinya yang sebagai anggota Komisi V DPR RI dan juga mitra dari Kementerian Perhubungan siap melakukan komunikasi agar rencana ini dapat terealisasikan.

Disadur dari Republika.co.id

Pandemi Covid-19 Prokes KP3K Tenaga Kerja


Loading...