PLN Mencatat 1.376 Gardu Terendam Akibat Banjir di Jakarta dan Jawa Barat, PLN Turunkan 6.170 Personel

PLN Mencatat 1.376 Gardu Terendam Akibat Banjir di Jakarta dan Jawa Barat, PLN Turunkan 6.170 Personel
(Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 21 Februari 2021 09:51 WIB

Terasjabar.id – Pihak Perusahaan Listrik negara (PLN) mencatat sebanyak 1.376 Unit gardu distribusi terdampak banjir DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sementara sebanyak 505 gardu distribusi dan sekitar 135 ribu pelanggan telah berhasil PLN nyalakan kembali.

Angka itu dapat berdasarkan catatan hingga Sabtu (20/2/2021) pukul 16.00 WIB.

Banjir di Jawa Barat dan DKI Jakarta menjadi perhatian serius dari PT PLN yang bergerak cepat mengutamakan keselamatan masyarakat.

PLN menerjunkan 6.170 personel untuk bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan pada daerah terdampak banjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). 

“Petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi wilayah yang terdampak banjir guna melakukan pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat,” kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN, Haryanto WS, dalam keterangannya melalui daring atau Zoom, Sabtu (20/2/2020) petang. 

Adapun beberapa wilayah yang masih terdampak di wilayah Jakarta yaitu Cipinang, Pinang Ranti, Kampung Makasar, Bambu Apus, Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Ciledug, Petukangan, Pondok Kacang, Kuningan, dan Karet Tengsin. 

Sementara di Jawa Barat yaitu sebagian Bekasi meliputi Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Jatibening, Jatiwaringin, Pondok Gede, sebagian Cikarang, sebagian Karawang, dan sebagian Gunung Putri.

FOLLOW JUGA : 

Haryanto mengatakan, terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam. 

PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.

PLN terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah.

PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk hal tersebut. 

PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.

Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari minicircuit breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau contact center 123.

PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.

Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulan. Kemudian, di tanggal 1 di bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.

Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.



Disadur dari Tribunjabar.id

PT PLN PAndemi Covid-19 Banjir DKI Jakarta Jawa BArat


Loading...