Buntut Kapolsek Astanaanyar Pakai Narkoba, Kapolri Perintahkan Semua Kapolda Tes Urine Anggota

Buntut Kapolsek Astanaanyar Pakai Narkoba, Kapolri Perintahkan Semua Kapolda Tes Urine Anggota
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 20 Februari 2021 09:57 WIB

Terasjabar.id - Buntut Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi terbukti positif memakai sabu-sabu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan para Kapolda segera menggelar tes urine kepada semua anggotanya tanpa kecuali.

Kapolri mengeluarkan instruksi seperti ini setelah Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama 11 anggotanya ditangkap karena terlibat penyalahgunaan narkoba.

Perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo  tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/831/II/HUK.7.1./2021 tertanggal 19 Februari 2021.

”Iya benar (surat telegram, red),” kata Sambo saat dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021).

Dalam surat telegram itu, selain tes urine ada 10 instruksi lain yang harus diperhatikan para Kapolda.

Salah satu poin yang termaktub yakni Kapolri bakal memberikan reward atau penghargaan kepada jajarannya yang dapat mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan sesama personel Polri.

”Memberikan reward terhadap anggota yang berhasil ungkap jaringan narkoba yang melibatkan anggota/PNS Polri,” bunyi poin ke-9.

Sebaliknya, Kapolri memerintahkan agar anggota yang menyimpang, mengedarkan, mengkonsumsi ataupun terlibat dalam jaringan organisasi narkoba diberi hukuman.

Hukuman juga berlaku bagi mereka yang memfasilitasi ataupun menyalahgunakan wewenang dan jabatannya dalam memberikan beking terhadap penyalahgunaan dan peredaran barang haram itu.

Dia menegaskan Polri tak akan memberikan toleransi terhadap setiap keterlibatan anggota Polri dalam kasus narkoba.

"Tindakan tegas berupa pemecatan dan pemidanaan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ucapnya.

Dia pun meminta kepada setiap pimpinan Polda dan jajaran untuk mempercepat keputusan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap personel yang sudah diputus dan mendapat rekomendasi tersebut dalam sidang.

Dari sisi pencegahan, Sigit juga meminta agar dilakukan deteksi dini dengan melakukan penyelidikan dan pemetaan anggota yang terindikasi terlibat dalam kasus narkoba.

Ke depannya, Kapolri meminta agar kegiatan tes urine dilakukan kepada seluruh anggota Polri di setiap wilayah.

"Memperkuat aspek pengawasan internal dan pembinaan yang dilakukan oleh atasan langsung maupun rekan kerja dalam upaya pencegahan dini penyalahgunaan narkoba," kata dia.

Kapolri meminta agar pimpinan kepolisian langsung dapat memberikan kepedulian terhadap anggota yang mulai berperilaku negatif. Misalnya, kata dia, malas apel, kinerja menurun, menutup diri, tidak memperhatikan penampilan, dan emosional.

Kasus Kapolsek Astana Anyar

Kasus Kompol Yuni bermula saat dilakukan pendalaman terhadap beberapa anak buahnya yang kedapatan mengonsumsi narkoba.

Hasil tes urine terhadap Kompol Yuni positif mengandung zat amphetamine atau sabu.

Atas perbuatannya tersebut, Kompol Yuni sudah dimutasi sebagai perwira menengah (Pamen) Polda Jabar dalam rangka proses penyidikan. Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolda Jabar dengan nomor ST/267/II/KEP/2021. Surat telegram itu diteken pada 17 Februari.

Jenderal Sigit sendiri menegaskan tidak akan memberi toleransi kepada anggotanya yang melakukan pelanggaran itu.

"Kalau terkait dengan anggota yang melakukan pelanggaran. Saya kira jelas, kita tidak pernah ada toleransi," kata Jenderal Sigit di Kelurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (19/2).

Sigit menegaskan, Kompol Yuni Purwanti bersama jajarannya apabila memang terbukti bersalah, akan ditindak tegas. Bahkan terancam dipidana.

"Aturannya ada. Aturan internal Propam ada. Pidana juga ada," ungkap dia.

Terkait kasus Kompol Yuni, Polda Jawa Barat masih memeriksa mantan Kapolsek Astanaanyar dan 11 anak buahnya itu dalam kasus penggunaan narkoba.

“Mereka semua masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Saya belum cek ke yang menangangi apa motifnya menggunakan narkoba,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri.

Dofiri mengatakan, ada sanksi berat menanti Yuni dan anak buahnya.

"Jadi dua pilihannya, dipecat atau dipidanakan. Jadi sangat jelas sekali tindakan kami terhadap anggota yang melakukan pelanggaran tadi. Bisa juga dua-duanya tergantung kesalahannya nanti, kita lihat," ucap Dofiri.

Sisi lain sosok Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti diungkap, punya sebutan khusus dari warga
Sisi lain sosok Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti diungkap, punya sebutan khusus dari warga (Istimewa)

Kerap Pakai Kaus dan Celana Jins Bolong, Kapolsek Cantik yang Pakai Sabu-sabu Ini Banyak Fansnya

DITANGKAPNYA Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama belasan anggota polisi lainnya karena diduga menyalahgunakan narkotika mengagetkan orang-orang yang mengenalnya.

Selama ini, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dikenal sebagai polisi yang ramah dan sangat dekat dengan masyarakat.

"Saya kaget sekali mendengarnya. Sulit sekali untuk percaya. Saya benar-benar tidak menyangka," ujar Camat Astanaanyar Syukur Sabar, kepada Tribun saat dihubungi, Rabu (17/2).

Selama ini, kata Syukur, ia kerap berkoordinasi dengan Kompol Y Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dalam berbagai kegiatan. 

"Selama pandemi Covid ini, kami kerap berkeliling mengunjungi warga untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Beliau sangat dekat dengan masyarakat," ujar Syukur.

Tak hanya Syukur, sejumlah warga Astanaanyar juga mengaku terkejut dengan penangkapan Kompol Y.

Di Astanaanyar, warga kerap menyapa Kompol Y dengan sebutan Bunda. Kapolsek selalu hadir jika di Astanaanyar terjadi musibah atau ada kegiatan sosial.

Ulfah (27), warga RW 07, Kecamatan Astananyar Rw 07, bahkan mengaku sangat mengidolakan sosok Kompol Y.

"Saya ngefans banget sama Bunda. Dari awal, saat beliau menjabat kapolsek, saya folow IG-nya. Postingan videonya keren-keren. Sampai ingin ketemu dan foto bareng," ujarnya.

Ulfa juga mengaku tak menyangka. "Semoga Bunda dan anggota lainnya bisa ambil hikmahnya. Semangat Bunda, kami tetap sayang. Bunda sudah banyak berbuat baik untuk Astanaanyar," ujarnya.

Warga RW 07 lainnya mengaku masih berharap bahwa apa yang didengarnya itu bukan sesuatu yang benar-benar terjadi.

"Mudah-mudahan bukan Bunda yang tertangkap. Saya berharap itu cuma hoaks," ujarnya.

"Bunda sing sabar ya. Mudah-mudahan Bunda tetap semangat dan segera bangkit," pesan warga lainnya.

Kompol Y juga dikenal sebagai polisi yang berprestasi. Sepanjang 2015 saja, Kompol Y telah mengungkap 137 kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.

Saat menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar, dia pula yang mengungkap kasus kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019), sekaligus menangkap dua pelakunya.

Untuk mengungkap kasus ini, Kompol Y bahkan sempat menyamar selama tiga hari dan mengikuti jejak pelaku mulai dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.

"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Y, dalam kesempatan wawancara denngan Tribun Jabar, April, dua tahun lalu.

Kompol Y adalah satu-satunya polwan dalam penyamaran tersebut. Dari tangan pelaku, Kompol Y menyita 20 gram kokain senilai Rp 50 juta.

"Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada," ujarnya.

Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Astanaanyar, Kompol Y juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul. Ia juga sempat menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.

Selama bertugas di Res Narkoba, Kompol Y kerap membuat para bandar dan pemakai narkoba terkecoh. Penampilan yang nyentrik, membuat ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku narkoba.

"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaus, celana jins bolong, sepatu converse," kata Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi

(Tribunjabar.id)


AstanaAnyar Viral Narkoba Tes Urine


Loading...