Progres Vaksinasi Covid-19 Kedua di Kabupaten Sukaharjo Terendah di Jateng

Progres Vaksinasi Covid-19 Kedua di Kabupaten Sukaharjo Terendah di Jateng
Ilustrasi (Nganjukkab.go.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 18 Februari 2021 10:09 WIB

Terasjabar.id - Progres vaksinasi Covid-19 kedua di Kabupaten Sukoharjo terendah di Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan, persentase angka vaksinasi di sana hanya 41,6 persen. Jauh tertinggal di banding daerah lain di Jateng.

"Sedangkan yang masih rendah itu Sukoharjo, yakni 41,6 persen," kata Yulianto di Semarang, Kamis (18/2).

Sedangkan daerah dengan angka vaksinasi tertinggi adalah Wonosobo. Jika diakumulasi, vaksinasi Covid-19 di Jateng mencapai 69 persen.

"Penyuntikan kedua itu, karena jadwal saja yang tidak bisa dipercepat. Tapi kita sudah luar biasa. Penyuntikan kedua sudah 69 persen, itu tertinggi di Indonesia. Rata-rata di Indonesia hanya 29 persen," terangnya.

Dia mengungkapkan dari 35 kabupaten kota, ada lima daerah yang tergolong tinggi proses vaksinasinya. Di antaranya Wonosobo 87 persen, lalu Kota Pekalongan, Boyolali, Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Adanya vaksinasi yang tinggi telah memberikan dampak positif. Seperti contoh turunnya kasus Covid-19 pada kelompok tenaga kesehatan setelah vaksinasi.

"Sebelumnya itu rata-rata tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid, sepekan bisa mencapai 250-300 orang. Tapi setelah vaksinasi, itu menurun. Bahkan pekan terakhir, sepekan ini hanya 27 orang," tuturnya.

FOLLOW JUGA : 

Masih adanya tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin karena memiliki komorbiditas. Namun karena sekarang ada kebijakan baru, diharapkan akan semakin banyak tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi.

Diketahui, aturan baru pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbiditas, penyintas Covid-19 dan ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa tambahan.

Sementara bagi komorbiditas dengan hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum menjalani screening.

Kemudian bagi komorbiditas penderita diabetes tetap dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut. Sedangkan bagi penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin.

"Untuk nakes yang belum divaksin sekitar 15 persen. Kebanyakan karena memiliki kriteria eksklusi seperti lansia, punya komorbiditas hipertensi, diabetes, atau lainnya," ungkap dia.

Disadur dari Merdeka.com

Vaksinasi Covid-19 Pandemi Covid-19 Kepala Dinkes Jawa Tengah Prokes


Loading...