POTRET Baru Dewi Soekarno, Istri Presiden Soekarno Asal Jepang, Tetap Cantik Awet Muda di Usia Senja
Terasjabar.id - Sosok Ratna Sari Dewi alias Dewi Soekarno, istri Presiden Soekarno menjadi perhatian publik.
Nama Dewi Soekarno bahkan sempat masuk jajaran trending topik di mesin pencari Google Indonesia, Selasa (9/2/2021).
Istri Bung Karno ini mendadak menyita perhatian karena datang ke pemakaman menantunya yang meninggal dunia, Frits Frederik Seegers.
Sejak mendengar kabar duka menantunya meninggal, wanita asal Jepang itu langsung bertolak ke Indonesia.
Ia terbang dari Jepang ke Bali untuk menghadiri upacara pemakaman menantunya.
Mengutip dari Tribun Bali, ia bersama putrinya, Karina Kartika Sari Dewi alias Kartika Soekarno, dan cucunya, Kiran sempat menjemput jenazah Frits ke Rumah Sakit Bali Mandara pada Senin 8 Februari 2021.
Keluarga membawa jenazah ke Krematorium Kertha Semadi, Kuta Selatan, Bali, untuk dikremasi.
Dari fotonya, terlihat Dewi Soekarno tak jauh dari sisi putrinya. Ia mengenakan pakaian yang sama dengan Kartika.
Istri presiden pertama Indonesia itu mengenakan baju kebaya hitam dan menenteng tas cantik hitam.
Walaupun sudah tidak muda lagi, penampilannya tetap terlihat modis dan cantik.
Kini, Ratna Sari Dewi sudah memasuki usia 81 tahun. Dewi Soekarno ternyata baru saja berulang tahun pada 6 Februari lalu.
Wanita kelahiran Jepang pada tahun 1940 ini harus menerima kenyataan pahit karena harus merelakan kepergian menantunya saat bertambahnya usia.
Seperti diketahui, suami putrinya meninggal pada 3 Februari 2021, tiga hari menjelang hari ulang tahunnya.
Melihat akun Instagram-nya, Dewi Soekarno pun sempat mengunggah fotonya yang berulang tahun.
Ada putri cantik dan cucu tampannya berpose di sisinya. Terlihat kue yang sudah dipasangi lilin terletak di atas meja.
"Having my simple 81st birthday with my family, a family who has just lost a loving husband and father in Bali. @kartikasoekarnofoundation," tulisnya.
Istri Presiden Soekarno ini termasuk aktif di media sosial Instagram. Ia kerap mengunggah foto-foto cantiknya.
Di usia senja, Dewi Soekarno tetap terlihat cantik dan memesona. Istri Soekarno ini tampak awet muda dan segar. Berikut ini foto-fotonya.
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foro 4
Kisah Cinta Dewi Soekarno
Istri kelima Soekarno, Ratna Sari Dewi menikah dengan Soekarno setelah Bapak Proklamator tersebut mengunjungi Jepang.
Sejarah mungkin berubah bila Ratna Sari Dewi tidak menerima lamaran Soekarno.
Ia mungkin tidak akan melahirkan Karina Kartika Soekarno.
Kisah cinta Soekarno dengan Ratna Sari Dewi berawal dari pertemuan pertama mereka di Jepang pada 16 Juni 1959.
Wanita itu bernama asli Naoko Nemoto dan lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940.
Dewi diundang oleh temannya untuk menghadiri pesta teh sederhana di Hotel Imperial, Tokyo.
Di sana, Ratna Sari Dewi memperkenalkan diri di hadapan Soekarno.
"Saya memperkenalkan diri, saya menyebutkan nama saya, saat itu sedang ada acara pesta teh sederhana," katanya dalam acara Insight with Desi Anwar yang tayang di CNN pada 2016.
Soekarno mendapat kesan pertama yang baik di mata Ratna Sari Dewi.
"Dia memiliki karisma, terlihat dari wajah, matanya yang besar penuh kebaikan hati, dan beliau sangat peduli," ucapnya.
Ratna Sari Dewi juga dibuat kagum oleh pengetahuan Soekarno mengenai sejarah Jepang.
Ia tak menyangka Soekarno juga menguasai beberapa bahasa asing lainnya selain Belanda.
"Beliau merupakan seorang pahlawan, beliau pernah dipenjara dan diasingkan," ujarnya.
"Beliau adalah sosok yang memiliki keinginan kuat, beliau sudah mengalami berbagai kesulitan dan tantangan," lanjutnya.
Ratna menggambarkan sosok Soekarno sebagai pribadi yang mandiri, pekerja keras dan memiliki tanggung jawab yang besar.
"Beliau berjuang sangat keras setiap malam karena memiliki tanggung jawab," ucapnya.
Ratna Sari Dewi membantah bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Soekarno.
Cintanya tumbuh, kata Ratna Sari Dewi, ketika mereka terus bertemu saat Soekarno bertugas ke Jepang.
"Tidak, saya tidak bisa menyimpulkan ini cinta. Saya seperti mengagumi ciptaan Tuhan, beliau sangat mengagumkan. Perasaan cinta itu datang setelahnya," katanya.
Setelah itu, Ratna Sari Dewi diundang oleh Soekarno untuk datang ke Indonesia selama dua pekan.
Ratna memutuskan untuk datang ke Indonesia agar bisa memikirkan keputusannya untuk menikah.
"Jika saya pergi ke luar negeri mungkin saya akan mendapat pencerahan tentang keputusan yang harus diambil."
Perjalanan yang dilalui oleh Ratna Sari Dewi cukup panjang untuk mencapai Indonesia.
Saat itu, belum ada pesawat yang bisa membawanya dari Jepang langsung ke Indonesia.
Ratna Sari Dewi harus transit di beberapa negara sebelum mencapai Indonesia.
"Untuk terbang ke Jakarta saya harus terbang dari Tokyo ke Hongkong, Hongkong ke Bangkok, Bangkok ke Singapura, satu malam di Singapura sebelum sampai ke Indonesia," ceritanya.
Sesampainya di Indonesia, Ratna Sari Dewi diajak oleh Soekarno ke Tampaksiring di Bali.
Ternyata, Ratna Sari Dewi yang saat itu masih berusia 19 tahun dilamar oleh Soekarno.
Lamaran tersebut dilakukan saat mereka hanya berdua.
Ratna Sari Dewi masih ingat betul kata-kata yang diucapan Soekarno saat meminangnya.
Ia juga ingat suasana dan pemandangan langit Bali pada saat itu.
"Saat itu pertama kali kami berduaan, dari Tampaksiring kami melihat jajaran pohon kelapa di sore hari, dan matahari tampak begitu besar perlahan tenggelam, kemudian bayangan dari pohon kelapa itu perlahan gelap," kenangnya.
Seketika, cerita Ratna, suasana menjadi sangat sunyi, angin sepoi-sepoi berhembus.
Ia menggambarkan suasana saat itu sangatlah romantis.
"Kemudian beliau berkata, 'Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hdupku, bahagiakanlah hidupku," cerita Ratna.
Wanita yang kini berusia 78 tahun itu mengaku meski ia berusia ratusan tahun, kata-kata lamaran Soekarno tetap sebagai yang terindah.
Akhirnya, Ratna Sari Dewi memutuskan untuk menjadi istri ke-5 Soekarno.
Ibunda Ratna terkejut atas pilihan yang diambl oleh putrinya.
"Ibu saya sangat kaget, tapi saya telah membuat keputusan dan saya harus mengambil resiko atas pilihan ini," ucapnya.
Ratna Sari Dewi mengaku menjadi istri dari orang nomor satu di Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Terlebih, ia dibesarkan dengan budaya dan bahasa yang jauh berbeda dari Indonesia.
"Pada enam bulan pertama, saya tidak bisa memakan masakan Indonesia, karena budaya Jepang biasanya memakan hidangan sedikit demi sedikit," katanya.
Namun, hal tersebut hanya berlangsung sementara.
Ratna sudah beradaptasi. Ia menyukai perbedaan suhu dan keadaan Indonesia.
"Bahkan sekarang, saya lebih menyukai makanan Indonesia daripada makanan Jepang," ujarnya.
Ratna mengaku saat berpergian ke luar negeri, ia akan rindu masakan Indonesia.(Tribunjabar.id)