Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dukung Pegiat Seni Budaya di Tengah Pandemi Covid-19

Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dukung Pegiat Seni Budaya di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi (Tekno Tempo.co : Google)
Editor: Epenz Life Style —Selasa, 26 Januari 2021 11:53 WIB

Terasjabar.id - Dinas Kebudayaan Povinsi DKI Jakarta mendukung adanya kegiatan pegiat seni yang tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19 pada festival musik musim panas terbesar di dunia tahun 2021. Ajang Festival Band Indie Summerfest dan Departemen A&R dari ReverbNation akan bekerja sama memilih 15 seniman ReverbNation yang tampil di festival tahun ini.

Pada tahun 2019 lalu, para seniman ReverbNation dipilih dan ditempatkan pada festival yang terdiri dari Billie Eilish, Jennifer Lopez, Snoop Dogg dan banyak lagi. Di tahun 2021, Cilay Ensemble mewakili Indonesia yang terpilih sebagai nominasi terakhir untuk pembukaan kategori lagu tahun ini.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan mendukung Cilay Ensemble agar dapat menjadi pemenang Ajang Festival Band Indie 2021. Dengan harapan, dapat memberikan semangat dan motivasi kepada pegiat seni lainnya agar terus semangat berkarya di era pandemi COVID-19,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Wardhana di Jakarta, Selasa (26/1/2021).

Sekadar informasi, Cilay Ensemble menggarap musik etnik-elektronik seperti Garundang dengan tempo cepat dan khas mengingatkan nuansa musik dari tanah Minang. 

Komposisi yang berdurasi hampir lima menit menceritakan tentang kecekatan dan kelincahan anak kodok, dalam bahasa Minang yang berarti Garundang. Serta, warna gelap yang ditampilkan yang menimbulkan imaji tertentu.

FOLLOW JUGA :



Garundang merupakan salah satu dari tiga komposisi Cilay Ensemble, dua komposisi lainnya yakni berjudul Samigiwe dan Antalogaina. 

Komposisi lainnya yang berjudul Samigiwe terdengar lembut, lebih melankolis dan mendayu, menceritakan perpisahan dengan orang yang paling dicintai. Sedangkan Antalogaina bertempo dan cepat dengan diiringi alat musik tradisional berkisah tentang perjuangan dan tantangan alam yang dihadapi nelayan saat melaut, dan terinsipirasi dari para nelayan di Sulawesi Selatan.

Ketiga komposisi tersebut diciptakan Cilay Ensemble pada 2020 dengan unsur-unsur musik etnik daerah lain, seperti Batak dan Kalimantan.

Lagu Cilay berada di tangga perkenalan bersama puluhan komposisi dari para musikus di berbagai belahan dunia. Para pendengar dan pecinta musik mendengarkan lagu Cilay agar bisa masuk Hall of Fame dan semakin dikenal. Untuk masuk ke jaringan radio daring, perlu perjuangan, membayar biaya pendaftaran, dan melewati kurasi. Namun, Cilay cukup beruntung karena tak harus mengeluarkan uang untuk mendaftar. Cilay justru diminta pihak Radio Amazing untuk mengunggah komposisinya setelah mereka mendengarnya di Twitter.

Selain di Amazing, beberapa radio daring lain sudah menayangkan karya-karya alumnus Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padang Panjang, (sekarang ISI Padang panjang) pada 1986. Meski belum mendapatkan keuntungan materi, Cilay tetap senang karena semakin banyaknya radio internasional menyiarkan karyanya, maka peluang dolar dan kesempatan terbuka lebih lebar dengan banyaknya permintaan.

Disadur dari Sindonews.com 

Dinas Kebudayaan Povinsi DKI Jakarta Pandemi Covid-19 Ajang Festival Band Indie Summerfest Festival Musik


Loading...