Miris ! Warga Bali Angkut Jenazah Pakai Mobil Pick Up Karena Tak Mampu Sewa Ambulans

Miris ! Warga Bali Angkut Jenazah Pakai Mobil Pick Up Karena Tak Mampu Sewa Ambulans
Editor: Malda Hot News —Senin, 25 Januari 2021 09:33 WIB

Terasjabar.id - Beberapa waktu lalu viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan jenazah diangkut sebuah mobil pikap.

Rupanya, identitas jenazah tersebut sudah diketahui.

Jenazah tersebut merupakan Gede Seni, warga kurang mampu asal Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali.

Jenazah Gede Seni sendiri terpaksa dibawa menggunakan pikap lantaran keluarga tak memiliki biaya untuk menyewa ambulans.

Tak hanya itu, keluarga pun masih punya utang perawatan di rumah sakit sebesar Rp 17 juta.

Dilansir dari Tribunbali.com, Ditemui di rumah duka, istri almarhum, Ketut Suryani (35) mengatakan, suaminya (Gede Seni, red) mulanya dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Buleleng, Bali, pada Minggu, 10 Januari 2021 dengan keluhan batuk dan lemas.

Setibanya di rumah sakit swasta tersebut, Gede Seni didiagnosis mengalami infeksi paru-paru.

Mengingat kondisinya kian melemah, pada Kamis, 14 Januari 2021 almarhum Gede Seni dirujuk ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

"Sakitnya ini dialami sejak almarhum berhenti merokok, sekitar tujuh bulan yang lalu, dia berhenti merokok karena baru punya anak. Takut anaknya kena asap rokok."

"Tapi setelah berhenti merokok itu, dia tiba-tiba sering batuk. Saya terlambat memeriksakan dia ke rumah sakit, karena tidak punya uang dan jaminan kesehatan," ungkap Suryani sembari menangis.

Sang istri, Suryani berharap ada donatur yang bisa membantu meringankan beban untuk membayar utang biaya perawatan sang suami, senilai kurang lebih Rp 17 juta.

Sementara jenazah Gede Seni rencananya akan dikubur di Setra Desa Adat Kubutambahan, pada Selasa, 26 Januari 2021 mendatang.

"Saya berharap sekali ada warga yang bisa bantu bayar utang di rumah sakit. Saya punya anak kecil, tidak punya uang, saya mohon sekali bantuannya," ucapnya.

Direktur Utama RSUD Buleleng, Bali dr Putu Arya Nugraha tidak menampik jika ada jenazah yang dipulangkan dari RSUD menuju ke rumah duka, dengan menggunakan mobil pikap.

Keputusan itu diambil oleh pihak keluarga sendiri.

dr Arya menjelaskan, keluarga almarhum sebelumnya mengaku akan membawa pulang jenazah ke rumah duka dengan menggunakan mobil carry.

Atas keputusan tersebut, pihak rumah sakit pun mengizinkan, sebab pulangnya jenazah menggunakan mobil pribadi bukan kali pertama terjadi.

"Di bayangan saya, mobil carry itu tertutup, seperti bemo (angkot,red). Karena selama ini keluarga yang mau memulangkan jenazah menggunakan mobil pribadi itu banyak."

"Tapi biasanya mereka menggunakan mobil APV atau angkot, namun ternyata untuk kasus yang ini, carry yang digunakan bak terbuka."

"Pihak keluarga sebenarnya tidak mempermasalahkan. Tapi karena viral di sosial media, warganet merasa itu tidak pantas," ucapnya.

dr Arya pun menegaskan, pihak keluarga sejatinya bisa meminta agar jenazah dibawa pulang, dengan menggunakan mobil jenazah.

Pembayarannya nanti akan dimasukan sebagai piutang, yang dikalkulasikan dengan biaya perawatan.

Apabila keluarga terbukti tidak mampu, maka piutang sejatinya dapat diputihkan.

"Almarhum memang tercatat sebagai pasien umum, karena tidak punya jaminan kesehatan. Selama ini kalau sudah masuk sebagai pasien umum, bisa pakai mobil jenazah rumah sakit."

"Atau bisa dibatu oleh organisasi-organisasi sosial atau bisa juga pakai ambulans milik PMI dan Buleleng Emergency Service (BES)."

"Tapi keluarga memilih menggunakan mobil itu (pikap, red) mungkin biar tidak ribet lagi, karena mungkin mobil itu yang ada, dan mereka tidak mempermasalahkan," ucapnya.

(Tribunjabar.id)

Ambulans Bali Mobil Pick Up Jenazah


Loading...