Dewan Dukung Sistem Blended Learning yang Akan Diterapkan Disdik Kota Makassar

Dewan Dukung Sistem Blended Learning yang Akan Diterapkan Disdik Kota Makassar
Ilustrasi (Pikiran Rakyat : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 20 Januari 2021 11:52 WIB

Terasjabar.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, telah menyiapkan skema pembelajaran sekolah di tengah pandemi. Sistem blended learning yang memadukan pembelajaran tatap muka dan daring pun menjadi alternatif.

Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar, Irwan Djafar menyambut baik adanya rencana model pembelajaran tersebut. Menurut dia, sekolah tatap muka memang sudah harus dimulai. Namun secara bertahap.

Sistem blended learning dianggap salah satu alternatif yang tepat di tengah kondisi saat ini. Menurut dia, pelaksanaan protokol kesehatan bakal lebih mudah dikontrol, karena para siswa hanya sebagian yang sekolah tatap muka, yang lainnya masih lewat daring (online).


"Memang gagasan (sistem blended learning) ini, kalau saya memang perlu. Kita setuju aja. Kita mau melihat pendidikan ini baik. Inikan banyak masalah kemarin (pembelajaran daring)," ucap Irwan kepada KORAN SINDO, kemarin.

Dia melanjutkan, pembelajaran sistem daring sudah cukup banyak dikeluhkan. Tidak hanya dari para siswa sendiri, namun juga orang tua murid. Dikhawatirkan jika pembelajaran daring terus berlangsung, berpengaruh pada tingkat penerimaan siswa terhadap materi pembelajaran.

Makanya dia berharap Disdik Kota Makassar terus berinovasi untuk mempersiapkan sekolah tatap muka. Bagi yang belajar di kelas di tatap muka, infrastruktur protokol kesehatan dipastikan diakomodir.

"Pasti tingkat penerimaan siswa (pembelajaran) antara daring dan luring berbeda, jadi kita minta memang ini pemerintah cari solusi-solusi seperti ini. Ini bisa jadi solusi bagaimana pendidikan digelar sambil menghadari peningkatan kasus Covid-19," papar Irwan.

FOLLOW JUGA :



Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Al Hidayat Syamsu menganggap, Pemkot Makassar belum menyiapkan secara matang rencana sekolah tatap muka. Sistem blended learning yang bakal diterapkan, dinilai bakal sulit dilakukan jika belum ada jaminan siswa bisa terbebas dari Covid-19 saat pembelajaran tatap muka berlangsung.

Menurut dia, pemerintah tidak boleh bertaruh dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini. Baginya, lebih baik menghindari ketidakpastian yang beresiko untuk menghindari adanya korban.

"Inikan mereka (Disdik Makassar) coba sedikit demi sedikit mau gelar (sekolah tatap muka). Kalau saya harusnya ada dulu jaminan aman. Saya melihat disdik ini cuma berpikir bagaimana siswa ini cepat sekolah. Kasarnya kayak menyerah," sebut Hidayat.

Dia menilai, prospek pembelajaran daring justru menjadi model ideal pembelajaran modern yang sama-sama akan dituju. Pemerintah semestinya mencari solusi bagaimana pembelajaran daring dapat berjalan optimal, dan ditingkatkan pelayanannya.

"Disdik ini seolah sudah mati cari inovasi untuk daring ini. Dia cuma mau kembalikan sekolah, yah bisa saja kalau mau. Tapi apa yang kita sampaikan kemarin kesiapannya itu harus ada dulu. Semisal jaminan keamanan dan sebagainya," lanjut legislator PDI-Perjuangan ini.

Disadur dari Sindonews.com 

Disdik Kota Makassar Pembelajaran Sekolah Pandemi Covid-19 Sistem Blended Learning


Loading...