Mereka yang Menolak Vaksinasi Covid-19, dari Ribka Tjiptaning sampai Presiden Brasil

Mereka yang Menolak Vaksinasi Covid-19, dari Ribka Tjiptaning sampai Presiden Brasil
Editor: Malda Hot News —Rabu, 20 Januari 2021 10:26 WIB

Terasjabar.id - Program vaksinasi covid-19 tengah digaungkan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

Banyak kalangan mengatakan program ini bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap virus covid-19.

Maka dari itu Pemerintahan Indonesia, juga pemerintah negara lainnya terus menggalakkannya.

Namun, ada juga sebagian orang yang vokal menolak vaksin covid-19.

Siapakah mereka?

1. Ribka Tjiptaning

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning (Vincentius Jyestha)

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ribka Tjiptaning, tegas menolak vaksin covid-19.

Hal tersebut dikatakannya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR, bahkan di hadapan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Selasa (12/1/2021).

Apa alasan Ribka? Pihaknya mengatakan yakni terkait usia hingga uji klinis.

Dikutip dari Kontan.co.id, pihaknya mengatakan kini usianya 61 tahun dan vaksin corona Sinovac memang belum diujicobakan untuk warga dengan usia 60 tahun ke atas.

Vaksin corona bikinan Sinovac baru diujicobakan untuk warga dengan usia 18 tahun-59 tahun.

 "Kalau persoalan vaksin saya tidak mau divaksin. Mau semua usia boleh, misalnya saya  hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi sampai Rp 5 juta, mending gue bayar," ungkap Ribka dalam rapat kerja bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM dan Dirut PT Bio Farma di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (12/1).

Alasan kedua, adalah terkait uji klinis atas vaksin corona Sinovac.

Menurutnya, impor dilakukan sebelum uji klinis vaksin corona Sinovac rampung.

Oleh karena itu, Ribka meminta pemerintah tidak bermain dengan uji klinis vaksin corona apa pun, apalagi dijadikan lahan berbisnis.

"Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya, tidak boleh. Mau apa pun alasannya tidak boleh. Saya yang akan paling kencang nanti mempermasalahkannya," ujar Ribka kemarin.

Bisa jadi, Ribka mengendus ada permainan bisnis dalam impor vaksin ini.

Ia secara terang juga menyebut jangan sampai masalah vaksin yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia menjadi ladang bisnis untuk segelintir orang.

2. Jerinx SID

Drummer band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx SID menjalani sidang tuntutan kasus dugaan ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Denpasar, Kota Denpasar, Bali, Selasa (3/11/2020). Jerinx SID dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 10 juta.
Drummer band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx SID menjalani sidang tuntutan kasus dugaan ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Denpasar, Kota Denpasar, Bali, Selasa (3/11/2020). Jerinx SID dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 10 juta. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Musisi hingga pegiat media sosial, I Gede Arti Astina atau yang karib disapa Jerinx alias JRX pernah mengeluarkan pendapatnya terkait vaksinasi covid-19,

Dirinya mengatakan menolak program tersebut, tersampaikan melalui unggahan feed di istagramnya.

Pihaknya mengatakan:

BANGUN BALI TOLAK VAKSINASI!

Social distancicing! Malam ini @twice_bar pecah dan positif sehat semua! 

On stage: @punksreformasi @bobbyalcoholicrider

Sampai jumpa besok pagi jam 9 di Renon untuk aksi BALI TOLAK RAPID/SWAB!

@vlaminora on stage jam 10
@leeyonk_sinatraofficial jam 9

Follow @menjadimanusa yang akan menjadi gerakan perlawanan NYATA rakyat terhadap pembodohan & bisnis ketakutan!

Untuk aksi selanjutnya, band apa yg ingin kalian saksikan? Mention di kolom komen ya

#MANUSA #MasyarakatNusantaraSehat #TrueNormal #OtotKawatTulangBesiOrangSehatIkutAksi #TrueHuman #TrueLove #TrueImmune #WeFightForTrueNormal

3. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro

Jair Bolsonaro
Jair Bolsonaro. (Aljazeera)

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengatakan dia secara pribadi akan menolak vaksin Covid-19.

Pihaknya pun telah meragukan keefektifan dan keamanan vaksinasi yang akan diluncurkan di Brasil.

Dikutip dari The Guardian, hal tersebut dilakukan ketika jumlah kematian di negara itu melampaui 200.000 minggu ini.

Komentar Bolsonaro yang disiarkan di saluran media sosialnya tersebut membuat khawatir para ahli kesehatan.

Bolsonaro juga mengatakan, bagaimanapun, setiap suntikan yang disertifikasi oleh badan kesehatan Brasil akan tersedia secara gratis untuk umum.

Presiden Brasil, yang tertular virus pada Juli 2020, telah lama menolak saran dari sebagian besar ilmuwan dan pakar kesehatan untuk membatasi aktivitas sosial dan ekonomi, dengan alasan bahwa kerusakan akibat penguncian akan lebih buruk daripada pandemi.

Dia juga berulang kali mempromosikan obat anti-malaria sebagai obat untuk penyakit tersebut.

Padahal, penelitian ilmiah menganggap obat tersebut tidak efektif dan mungkin berbahaya.

"Aku berkata padamu; Saya tidak akan mengambil (vaksin apa pun). Ini adalah hak saya dan saya yakin Kongres tidak akan menyulitkan siapapun yang tidak ingin mengambil vaksin," katanya.

"Jika efektif, tahan lama, dapat diandalkan, siapa pun yang tidak meminumnya hanya akan membahayakan dirinya sendiri, dan siapa yang menggunakan vaksin tidak akan terinfeksi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Bolsonaro.

4. Anwar Hadid

Dua Lipa dan Anwar Hadid
Dua Lipa dan Anwar Hadid. (Instagram/@anwarhadid)

Anwar Hadid, model sekaligus adik dari supermodel Gigi Hadid serta Bella Hadid tersebut, juga menolak untuk disuntik vaksin covid-19.

Dikutip dari Insider,  hal tersebut diungkapkan Hadid saat menanggapi pertanyaan yang diajukan beberapa dari 3,1 juta pengikutnya di Instagram Stories miliknya.

"Maukah kamu mengambil vaksinnya?" satu orang bertanya, menurut TMZ .

"Sama sekali tidak," kata Hadid.

Ketika ditanya "mengapa Anda anti-vaxx," model itu menjawab, "Entah saya tidak mendapatkannya atau saya mendapatkannya, dan Tuhan akan menyembuhkannya dan mendapatkan antibodi daripada melakukan proses itu secara tidak wajar. Tubuh kita dibuat oleh pencipta untuk melakukan lebih dari yang kita pikirkan. "

Bertentangan dengan tanggapan Hadid, tertular Covid-19 sangat berisiko, tidak dapat diprediksi dan mengancam jiwa.

Terutama bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah - dan tidak menjamin kekebalan jangka panjang.

Selain itu, efek kesehatan jangka panjang dari Covid-19, bahkan setelah pemulihan, dapat menjadi serius dan belum sepenuhnya dipahami.

Hadid, serta Bella dan ibunya Yolanda, semuanya didiagnosis dengan penyakit Lyme pada tahun 2012.

CDC telah berulang kali mengatakan bahwa individu dengan kondisi medis yang mendasarinya menghadapi peningkatan risiko keparahan penyakit jika mereka tertular COVID-19.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kontan.co.id/Titis Nurdiana)




Viral Vaksin Virus Corona Covid 19 Herd Immunity


Loading...